Jumat, 07 November 2014 0 komentar

THE DEVIL LOVES CINNAMON

Aku jatuh cinta sama setan! Iya, bener. Dan setan itu bukan setan biasa. Pasalnya dia punya tampang yang absolutely ganteng dan sempurna. Selain itu, dia juga suka banget sama cokelat dan kayu manis.

Mau kenalan sama Si Setan?

Yak! Dia ada di buku ini.




THE DEVIL LOVES CINNAMON.
Buku karya Ima Marsczha ini aku temukan diantara tumpukan ratusan buku di baazar buku murah Grage Mall tanggal 2 November lalu. Berapa harganya? Cuman sepuluh ribu perak!
Well, sebenernya waktu itu aku cuman iseng sih mampir ke baazar itu pas pulang kuliah. Soalnya aku udah yakin kalo di baazar itu aku nggak akan mungkin dapetin novel-novel yang aku cari dan terdaftar di daftar-novel-wajib-beli aku. Lagian novel Refrain yang aku beli sebulan yang lalu aja belom aku buka segelnya karena keterbatasan waktu buat baca. Makanya aku nggak antusias-antusias banget sebenernya buat beli buku lagi. Tapi tetep aja jiwa aku terpanggil buat kesana :v

Dan akhirnya, buku ini ada di tangan aku!

Oke, langsung aja deh aku beberin isi bukunya.

***

Widya baru aja merayakan pesta kelulusan S1-nya bersama temen-temennya ketika sebuah kabar buruk menyapa kupingnya. Bundanya kecelakaan dan kini dirawat dirumah sakit dalam keadaan koma. Sebagai seorang anak yang of course sangat menyayangi bundanya, Widya ngerasa terpukul banget mendengar hal itu. Apalagi selama ini bundanya itulah yang paling sering nemenin dia mengingat Widya adalah anak semata wayang, sementara ayahnya selalu sibuk dengan pekerjaan di kantor.

Setiap hari, Widya rajin muterin lagu-lagu dan bacain buku buat bundanya, berharap bundanya itu bisa denger dan cepet sadar dari komanya. Suatu hari, Widya nganter Kasandra—sahabatnya—beli vas ke Pasar Ular. Disana, Widya bertemu sama seorang kakek penjual buku bekas. Karena kasian ngeliat kakek yang tampak kehausan itu, Widya ngasih kakek itu sebotol teh dan membeli tiga buah novel bekas dari kakek itu dengan harga lima puluh ribu, padahal kakek itu ngasih harga lima belas ribu doang buat tiga novel itu. Sebagai tanda terima kasih, kakek itu ngasih dia sebuah buku dengan sampul depan warna item.

Buku bersampul item itu misterius banget. Nggak ada tulisan apa-apa disampulnya. Isinya juga nggak menarik, dan banyak tulisan-tulisan yang udah sulit buat dibaca—saking tuanya buku itu. Di buku itu, Widya menemukan cara memanggil setan. Karena penasaran, dia praktekin deh cara itu dirumah. Malem itu dia bikin lingkaran yang dia buat dari bubuk kayu manis dan cokelat leleh di dapur rumahnya, sesuai dengan apa yang tertulis di buku misterius itu. Karena nggak terjadi apa-apa, Widya pun ngerasa geli sendiri sama apa yang dia lakuin, kemudian dia masuk kamer buat tidur.

Baru aja Widya mau merem, tiba-tiba matanya menangkap sosok cowok ganteng—tapi telanjang di kamernya. Yang namanya cewek normal, kalo liat cowok telanjang plus nggak dikenal—apalagi di kamer pribadinya—pasti teriak dong. Gila aja.. Itu orang gila nyasar apa penjahat kelamin?

Ternyataaa.. cowok ganteng tapi telanjang itu adalah setan yang dipanggil Widya dengan lingkaran bubuk kayu manis dan cokelat yang Widya buat itu. Dan karena Widya yang manggil setan itu, maka Widya-lah satu-satunya manusia yang bisa liat Si Setan. Si Setan berkata bahwa dia bisa mengabulkan permintaan Widya.

Permintaan Widya cuman satu. Dia pengen bundanya segera sadar dari koma. Tapi karena permintaan Widya menyangkut nyawa manusia, Si Setan nggak mau ngabulin permintaan itu. Kalo dia kabulin permintaan Widya, itu sama aja dia melanggar aturan Tuhan. Dan kalo dia melanggar aturan Tuhan, dia bakal dibuang ke bumi dan jadi manusia, atau dimusnahkan. Karena Si Setan nggak bisa mengabulkan permintaan Widya, akhirnya Si Setan pun terjebak didunia manusia, coz dia baru bisa pulang ke Neraka kalo udah bisa mengabulkan permintaan Widya.

Esoknya, bunda Widya meninggal. Hal ini membuat Widya jadi benci banget sama Si Setan yang nggak mau ngabulin permintaannya.

Singkat cerita, ayah Widya berencana menikahkan Widya sama anak dari salah satu rekan kerjanya. Namanya Ananta Putra Wildansyah. Pertemuannya dengan Ananta bener-bener bikin Widya tercengang. Bukan karena Ananta ganteng dan punya postur tubuh sempurna (tapi emang ganteng bin perfect sih), tapi karena wujud Ananta bener-bener kayak pinang dibelah kapak sama Si Setan!! Nah lho, kok bisa?

***

Well, novel keluaran Gagas Media emang nggak usah diragukan lagi deh isinya. Salah satunya ya novel ini. Temanya menarik dan penuturannya ringan. Remaja banget lah (tapi untuk yang 18+ yaaa..). Novel ini bener-bener bikin aku senyum-senyum sendiri bacanya. Apalagi kalo udah baca dialog perdebatan antara Widya sama Si Setan. Gokil abis. Si Setan bawel, Si Widya-nya lemot (kebanyakan kenapa-kenapa-kenapa) :v

Yaaahh.. awalnya sih emang biasa aja. Aku sempet nggak suka juga sama tokoh Widya yang manja dan sering hura-hura (such as clubbing, drinking, pulang malem..). Tapi begitu tokoh Si Setan muncul, ceritanya mulai hidup dan menarik.. mendorong aku buat membuka lembar-lembar selanjutnya sehingga novel setebal 243 halaman ini bisa aku lahap dalam waktu dua hari. Dan seperti yang aku bilang di awal, the devil really makes me fall in love!!

Salah satu adegan yang paling aku suka adalah ketika Si Setan nganterin Widya ke gerbang surga buat nemuin bundanya yang udah meninggal. Dan sebagai konsekuensinya, Si Setan harus rela dibuang ke bumi dan jadi manusia selamanya.. menyatu dengan tubuh Ananta. Aisshh.. gila! Itu sweet banget. Itulah yang bikin aku jatuh cinta sama Si Setan alias Ananta.

Anyway, novel ini mengajarkan kepada kita bagaimana kita harus rela berkorban demi orang yang kita sayang. Kayak Si Setan itu, yang rela mengorbankan kehidupan abadinya yang bebas, demi seorang manusia yang dia cintain. Iya, setan juga bisa jatuh cinta :D
Rabu, 05 November 2014 0 komentar

GUILTY PLEASURE

Dear, Readers!
Aku kembali buat mengulas novel yang baru aja selesai aku baca. Guilty Pleasure by Christian Simamora. Sebelumnya, aku bersyukur banget karena akhirnya aku selesai juga baca novel ini. Yah, kalo biasanya aku cuman butuh waktu paling lama seminggu buat melahap sebuah novel, tapi kali ini aku butuh waktu lebih dari sebulan. Maklumlah, kalo dulu kan aku punya banyak free time. Tapi sekarang, hampir setiap hari selama sepuluh jam kan aku kerja, dan hampir nggak ada waktu luang buat baca. Jadi yaa gitu deh..

Aku beli novel ini tanggal satu Oktober lalu (baca : hari gajian) dengan harga enam puluh lima ribu. Tadinya gaji pertama aku itu mau aku beliin dua novel karya Christian Simamora. Niatnya aku mau beli Guilty Pleasure dan Come On Over. Tapiiiii.. harga novel Come On Over-nya kok naek ya? Beberapa bulan yang lalu aku liat harganya masih enam puluh lima ribu lho. Masa pas aku kesitu lagi, harganya udah naek jadi tujuh puluh ribu? (-__-)

Oke, langsung aja aku kupas isi novel yang merupakan salah satu J-Boyfriend Series-nya Bang CS ini.



Novel, pembatas buku, dan paper doll khas J-Boyfriend series

Seperti yang tertulis di bagian belakang cover novel ini, cerita dalam novel ini dimulai dengan adegan paling klise di sepanjang sejarah fiksi, yakni TABRAKAN, coz menurut Bang CS, cara ini adalah cara paling pas buat mempertemukan dua tokoh utamanya—Julien dan Devika, mengingat keduanya berasal dari dunia yang benar-benar berbeda.

Bukan. Ini bukan cerita khas FTV.. I mean kisah cinta antara Si Kaya dan Si Miskin. Bukan. Bukan itu.

Devika Kirnandita adalah seorang artis yang terkenal sebagai the TV bitch karena sosoknya yang sering wara-wiri di TV sebagai tokoh antagonis licik dan manipulatif. Dan sebagai seorang artis—apalagi artis profesional yang langganan menang Award, Dev memiliki seorang manager yang juga merupakan gay bestie-nya, Ren. Seperti manager pada umumnya, Ren ini cerewet banget kalo udah menyangkut urusan pekerjaan. Sampe-sampe suatu hari ketika Ren lagi ngomel-ngomel di telepon, Dev nggak menghiraukannya. Dia taro hapenya di dashboard mobilnya dan dengan santai nyeruput kopi sambil nyetir.. hingga akhirnya dia nabrak.

Parahnya, yang dia tabrak adalah mobil impor yang dikendarai Julien Ang, seorang CEO Beauty of the Earth—perusahaan yang terkenal memproduksi buah-buahan berkualitas tinggi dan memenuhi standar internasional. Alhasil, Dev kudu bertanggung jawab mengganti bumper mobil Julien yang rusak karena dia tabrak itu. 

Gara-gara hal itu, mereka sempet saling sebel gitu deh. Tapi masing-masing dari mereka nggak bisa membohongi perasaan bahwa ada rasa tertarik satu sama lain. Gimana enggak? Dev itu cantik dan punya segudang prestasi dalam dunia pertelevisian, sementara Julien itu tajir dan of course ganteng walau umurnya udah memasuki usia kepala empat! Akhirnya, setelah sekian lama mereka sering ngabisin waktu bareng, mereka pun jadian.

Masa-masa pacaran mereka lalui dengan momen-momen manis, sampe akhirnya kebenaran itu terungkap. Hati Julien ternyata nggak semuanya diperuntukkan buat Dev, karena kenyataannya dia masih belom move on dari mantannya yang meninggal dunia tujuh tahun yang lalu, namanya Miranda. Nggak heran, di usianya yang udah bisa disebut tua, dia masih aja single (sebelum sama Devika).

Well, cewek mana sih yang nggak cemburu kalo cowoknya masih nyimpen foto mantannya—yang bahkan udah nggak ada lagi di dunia—dirumahnya, dikamernya, dan bahkan didompetnya?! Dev jelas ngerasa cemburu dan sakit hati. Akhirnya Dev pun memutuskan untuk mengakhiri hubungan mereka walau Julien sangat nggak menghendaki keputusan itu.

Tapi bukan true man kalo nggak memperjuangkan cinta. Dengan hati terluka (halah!) Julien bersikeras untuk membuang jauh masa lalunya—masa lalunya bersama Miranda—dan memberikan hatinya sepenuhnya untuk Dev, hingga akhirnya they live happily ever after! Horeeeee..!!

***

Berbeda dengan dua novel yang aku baca sebelumnya—Pillow Talk dan All You Can Eat—kali ini kayaknya Bang CS gagal bikin aku jatuh cinta sama tokoh utama cowoknya. Nggak tau kenapa, walau tokoh cowoknya (seperti biasa) digambarkan punya tampang ganteng, cool, dan bertubuh atletis, tapi Julien kurang berhasil bikin aku in love sama dia. Apa mungkin karena dia digambarkan udah berkepala empat? Entahlah. Tapi masa iya gara-gara itu? Mwahaha..

Selain itu juga menurut aku, novel ini nggak lebih bagus kalo dibandingin sama dua novel karya Bang CS yang aku baca sebelumnya itu. Menurut aku yaa.. kurang menggigit gimana gitu ceritanya (kecuali hot scenes-nya) ^^v

Udah ah, segitu aja ngulas Guilty Pleasure-nya. The last, aku mau ngasih beberapa quotes bagus dari novel ini. Kali aja bisa dijadiin status :v

"Pemalas melakukan segala hal dengan terburu-buru."
- Bab 1 -

"Pada akhirnya, kita harus pasrah pada seperti apapun kekurangan pasangan kita. Karena memang begitulah prinsipnya cinta."
- Devika's mother -

"Cewek itu dinyatakan bersalah hanya sampai dia meneteskan air mata saja. Setelah itu, tak seorangpun yang bisa menghakiminya."
- Bab 2 -

"Terkadang selamat tinggal jadi sesuatu yang teramat sulit untuk diucapkan."
- Bab 5 -

"Mantan : Dulu sumber kebahagiaan, sekarang pencuri kebahagian."
- Bab 7 -

"Forget what you feel, remember what you deserve."
- Bab 8 -

"Begitulah keajaiban fotografi. Nggak hanya mengabadikan momen penting dalam hidup, tapi juga membekukan kenangan yang ingin diingat selamanya."
- Julien's thoughts -

"Berhentilah mencari laki-laki untuk membuatmu bahagia. Mulailah menjadi perempuan bahagia yang dicari laki-laki."
- Bab 8 / back cover -

Devika : "I'm awfully curious, how come a perfect gentleman like you stays single?"
Julien : "Actually.. aku menunggu orang yang tepat untuk dicintai penuh waktu."
- halaman 180 -

"Behind every great woman, there is a fabulous gay man."
- Bab 12 / Dave Singleton's quote -

"Kenangan : Jejak rekam masa lalu yang tak rela kamu lepas."
- Bab 18 -

"Orang-orang yang jatuh cinta sering lupa, bahagia yang mereka alami sekarang sepadan dengan rasa sakit saat berpisah kelak."
- Bab 20 -

"Terkadang kita harus berani berkorban besar demi mendapatkan hal terbaik yang kita inginkan dalam hidup."
- Miranda -

"Memaafkan bukan berarti lantas mengubah masa lalu, memaafkan artinya kamu punya kesempatan untuk memperbaiki masa depan."
- Bab 21 -

"Jantungku berdebar hebat hanya karena mendengar namamu. Dan aku sering nggak bisa tidur karena selalu memikirkanmu. Semua bagian dari dirimu begitu indah, begitu sempurna. Kamu membuat semua lirik lagu cinta jadi terdengar sangat masuk akal."
- Julien Ang -

"Kamu tak akan pernah merasa sendiri. Aku akan selalu ada untukmu. Aku rela menunggubecause you're the only one that worth waiting for."
- Julien Ang -

"Relationship bukan sekedar ikatan dua orang yang jatuh cinta, melainkan juga alasan untuk menolak menyerah saat keduanya menghadapi masalah."
- Ren -

"It's never too late to live happily ever after"
- Bab 22 -

"Kamu adalah kekuatan saat lemahku. Kamu adalah cahaya saat gelapku. Bagiku, cintamulah alasan jantungku berdetak sampai sekarang."
- Julien Ang -

"Tak ada yang benar-benar bisa persis menjelaskan bagaimana caranya hingga kamu bisa menjadi sosok yang teramat berarti untukku, Jules.
Tapi, setelah dipikir-pikir lagi, mungkin terjadinya seperti keran yang tak sengaja terbuka. Tetes-tetes airnya jatuh pelan-pelan, seperti tak mau menyerah untuk melembutkan hati batuku.
Hingga tanpa kusadari, hatiku kini dipenuhi oleh cintamu. Pikiranku disesaki semua kenangan tentangmu. Bahagiaku genap karena hadirmu.
Oh, betapa aku sangat mencintaimu. Dan syukur kepada Tuhan, kamu melakukannya lebih baik daripada aku.
Jules, suamiku..
Kalau kamu tak keberatan, tetaplah menetes untukku, sayangku. Aku janji tak akan pernah menumpahkannya, demi alasan apapun."
- Devika -


Total Tayangan Halaman

 
;