Rabu, 05 November 2014

GUILTY PLEASURE

Dear, Readers!
Aku kembali buat mengulas novel yang baru aja selesai aku baca. Guilty Pleasure by Christian Simamora. Sebelumnya, aku bersyukur banget karena akhirnya aku selesai juga baca novel ini. Yah, kalo biasanya aku cuman butuh waktu paling lama seminggu buat melahap sebuah novel, tapi kali ini aku butuh waktu lebih dari sebulan. Maklumlah, kalo dulu kan aku punya banyak free time. Tapi sekarang, hampir setiap hari selama sepuluh jam kan aku kerja, dan hampir nggak ada waktu luang buat baca. Jadi yaa gitu deh..

Aku beli novel ini tanggal satu Oktober lalu (baca : hari gajian) dengan harga enam puluh lima ribu. Tadinya gaji pertama aku itu mau aku beliin dua novel karya Christian Simamora. Niatnya aku mau beli Guilty Pleasure dan Come On Over. Tapiiiii.. harga novel Come On Over-nya kok naek ya? Beberapa bulan yang lalu aku liat harganya masih enam puluh lima ribu lho. Masa pas aku kesitu lagi, harganya udah naek jadi tujuh puluh ribu? (-__-)

Oke, langsung aja aku kupas isi novel yang merupakan salah satu J-Boyfriend Series-nya Bang CS ini.



Novel, pembatas buku, dan paper doll khas J-Boyfriend series

Seperti yang tertulis di bagian belakang cover novel ini, cerita dalam novel ini dimulai dengan adegan paling klise di sepanjang sejarah fiksi, yakni TABRAKAN, coz menurut Bang CS, cara ini adalah cara paling pas buat mempertemukan dua tokoh utamanya—Julien dan Devika, mengingat keduanya berasal dari dunia yang benar-benar berbeda.

Bukan. Ini bukan cerita khas FTV.. I mean kisah cinta antara Si Kaya dan Si Miskin. Bukan. Bukan itu.

Devika Kirnandita adalah seorang artis yang terkenal sebagai the TV bitch karena sosoknya yang sering wara-wiri di TV sebagai tokoh antagonis licik dan manipulatif. Dan sebagai seorang artis—apalagi artis profesional yang langganan menang Award, Dev memiliki seorang manager yang juga merupakan gay bestie-nya, Ren. Seperti manager pada umumnya, Ren ini cerewet banget kalo udah menyangkut urusan pekerjaan. Sampe-sampe suatu hari ketika Ren lagi ngomel-ngomel di telepon, Dev nggak menghiraukannya. Dia taro hapenya di dashboard mobilnya dan dengan santai nyeruput kopi sambil nyetir.. hingga akhirnya dia nabrak.

Parahnya, yang dia tabrak adalah mobil impor yang dikendarai Julien Ang, seorang CEO Beauty of the Earth—perusahaan yang terkenal memproduksi buah-buahan berkualitas tinggi dan memenuhi standar internasional. Alhasil, Dev kudu bertanggung jawab mengganti bumper mobil Julien yang rusak karena dia tabrak itu. 

Gara-gara hal itu, mereka sempet saling sebel gitu deh. Tapi masing-masing dari mereka nggak bisa membohongi perasaan bahwa ada rasa tertarik satu sama lain. Gimana enggak? Dev itu cantik dan punya segudang prestasi dalam dunia pertelevisian, sementara Julien itu tajir dan of course ganteng walau umurnya udah memasuki usia kepala empat! Akhirnya, setelah sekian lama mereka sering ngabisin waktu bareng, mereka pun jadian.

Masa-masa pacaran mereka lalui dengan momen-momen manis, sampe akhirnya kebenaran itu terungkap. Hati Julien ternyata nggak semuanya diperuntukkan buat Dev, karena kenyataannya dia masih belom move on dari mantannya yang meninggal dunia tujuh tahun yang lalu, namanya Miranda. Nggak heran, di usianya yang udah bisa disebut tua, dia masih aja single (sebelum sama Devika).

Well, cewek mana sih yang nggak cemburu kalo cowoknya masih nyimpen foto mantannya—yang bahkan udah nggak ada lagi di dunia—dirumahnya, dikamernya, dan bahkan didompetnya?! Dev jelas ngerasa cemburu dan sakit hati. Akhirnya Dev pun memutuskan untuk mengakhiri hubungan mereka walau Julien sangat nggak menghendaki keputusan itu.

Tapi bukan true man kalo nggak memperjuangkan cinta. Dengan hati terluka (halah!) Julien bersikeras untuk membuang jauh masa lalunya—masa lalunya bersama Miranda—dan memberikan hatinya sepenuhnya untuk Dev, hingga akhirnya they live happily ever after! Horeeeee..!!

***

Berbeda dengan dua novel yang aku baca sebelumnya—Pillow Talk dan All You Can Eat—kali ini kayaknya Bang CS gagal bikin aku jatuh cinta sama tokoh utama cowoknya. Nggak tau kenapa, walau tokoh cowoknya (seperti biasa) digambarkan punya tampang ganteng, cool, dan bertubuh atletis, tapi Julien kurang berhasil bikin aku in love sama dia. Apa mungkin karena dia digambarkan udah berkepala empat? Entahlah. Tapi masa iya gara-gara itu? Mwahaha..

Selain itu juga menurut aku, novel ini nggak lebih bagus kalo dibandingin sama dua novel karya Bang CS yang aku baca sebelumnya itu. Menurut aku yaa.. kurang menggigit gimana gitu ceritanya (kecuali hot scenes-nya) ^^v

Udah ah, segitu aja ngulas Guilty Pleasure-nya. The last, aku mau ngasih beberapa quotes bagus dari novel ini. Kali aja bisa dijadiin status :v

"Pemalas melakukan segala hal dengan terburu-buru."
- Bab 1 -

"Pada akhirnya, kita harus pasrah pada seperti apapun kekurangan pasangan kita. Karena memang begitulah prinsipnya cinta."
- Devika's mother -

"Cewek itu dinyatakan bersalah hanya sampai dia meneteskan air mata saja. Setelah itu, tak seorangpun yang bisa menghakiminya."
- Bab 2 -

"Terkadang selamat tinggal jadi sesuatu yang teramat sulit untuk diucapkan."
- Bab 5 -

"Mantan : Dulu sumber kebahagiaan, sekarang pencuri kebahagian."
- Bab 7 -

"Forget what you feel, remember what you deserve."
- Bab 8 -

"Begitulah keajaiban fotografi. Nggak hanya mengabadikan momen penting dalam hidup, tapi juga membekukan kenangan yang ingin diingat selamanya."
- Julien's thoughts -

"Berhentilah mencari laki-laki untuk membuatmu bahagia. Mulailah menjadi perempuan bahagia yang dicari laki-laki."
- Bab 8 / back cover -

Devika : "I'm awfully curious, how come a perfect gentleman like you stays single?"
Julien : "Actually.. aku menunggu orang yang tepat untuk dicintai penuh waktu."
- halaman 180 -

"Behind every great woman, there is a fabulous gay man."
- Bab 12 / Dave Singleton's quote -

"Kenangan : Jejak rekam masa lalu yang tak rela kamu lepas."
- Bab 18 -

"Orang-orang yang jatuh cinta sering lupa, bahagia yang mereka alami sekarang sepadan dengan rasa sakit saat berpisah kelak."
- Bab 20 -

"Terkadang kita harus berani berkorban besar demi mendapatkan hal terbaik yang kita inginkan dalam hidup."
- Miranda -

"Memaafkan bukan berarti lantas mengubah masa lalu, memaafkan artinya kamu punya kesempatan untuk memperbaiki masa depan."
- Bab 21 -

"Jantungku berdebar hebat hanya karena mendengar namamu. Dan aku sering nggak bisa tidur karena selalu memikirkanmu. Semua bagian dari dirimu begitu indah, begitu sempurna. Kamu membuat semua lirik lagu cinta jadi terdengar sangat masuk akal."
- Julien Ang -

"Kamu tak akan pernah merasa sendiri. Aku akan selalu ada untukmu. Aku rela menunggubecause you're the only one that worth waiting for."
- Julien Ang -

"Relationship bukan sekedar ikatan dua orang yang jatuh cinta, melainkan juga alasan untuk menolak menyerah saat keduanya menghadapi masalah."
- Ren -

"It's never too late to live happily ever after"
- Bab 22 -

"Kamu adalah kekuatan saat lemahku. Kamu adalah cahaya saat gelapku. Bagiku, cintamulah alasan jantungku berdetak sampai sekarang."
- Julien Ang -

"Tak ada yang benar-benar bisa persis menjelaskan bagaimana caranya hingga kamu bisa menjadi sosok yang teramat berarti untukku, Jules.
Tapi, setelah dipikir-pikir lagi, mungkin terjadinya seperti keran yang tak sengaja terbuka. Tetes-tetes airnya jatuh pelan-pelan, seperti tak mau menyerah untuk melembutkan hati batuku.
Hingga tanpa kusadari, hatiku kini dipenuhi oleh cintamu. Pikiranku disesaki semua kenangan tentangmu. Bahagiaku genap karena hadirmu.
Oh, betapa aku sangat mencintaimu. Dan syukur kepada Tuhan, kamu melakukannya lebih baik daripada aku.
Jules, suamiku..
Kalau kamu tak keberatan, tetaplah menetes untukku, sayangku. Aku janji tak akan pernah menumpahkannya, demi alasan apapun."
- Devika -


0 komentar:

Posting Komentar

Total Tayangan Halaman

 
;