Minggu, 26 Juni 2016 0 komentar

Buka Puasa Bareng P2R

Aku bersyukur karena tahun ini aku punya kesempatan buat buka puasa bareng dua teman dekatku lagi : Rohayati dan Putri Ayu. Huaahh.. Rasanya kangen banget ngabisin waktu bareng mereka. Yah, meskipun sebenarnya bulan April lalu pun kami baru aja ketemu dan ngumpul bareng. Hanya aja bedanya biasanya kami berkumpul di rumahku, kali ini kami menghabiskan waktu di luar.

Rencana buka puasa bareng ini disampaikan Rohayati hari Kamis siang via SMS, hanya aja untuk waktu dan tempatnya dia mempersilahkan aku yang menentukan. Karena aku bukan orang yang sering jalan-jalan, apalagi berwisata kuliner, akhirnya aku memutuskan buat ketemuan bareng mereka di kawasan alun-alun Kejaksan. Maksudku, biar pas waktunya Magrib kami bisa langsung sholat berjama'ah di At-Taqwa gitu. Soal tempat dimana kami makan bareng kupikir bisa ditentukan belakangan, lagian di kawasan itu kan banyak penjual makanan juga, jadi kemungkinan buat nentuin tempat makan bakal lebih mudah.

Sooo.. Hari Jum'at kemarin, sekitar jam lima sore kami ketemuan di alun-alun Kejaksan. Begitu ketemu dan berbasa-basi sebentar, kami langsung masuk ke masjid. Ayu yang paling cerewet diantara kami, belum apa-apa aja udah ngobrol lumayan banyak. Selama melepas sepatu di luar masjid, dia udah curhat soal skripsinya yang belum kelar. Hahaha..

Suasana di dalam masjid udah cukup ramai ketika kami masuk. Untungnya tenpat wudhu sepi, kami jadi bisa ngambil wudhu tanpa harus antri. Setelah berwudhu, kami bergabung sama para jema'at lainnya yang lagi dengerin ceramah. Beberapa remaja masjid berlalu-lalang membagikan air mineral dan nasi bungkus ke setiap jema'at, termasuk kami. Setelah adzan Magrib berkumandang, kami berbuka dengan air mineral dan langsung ambil tempat di bagian tengah masjid buat sholat berjama'ah.

Setelah sholat dan beres-beres penampilan, kami keluar masjid. Kami sempat duduk-duduk sebentar di halaman masjid. Niatnya sih mau foto-foto gitu, coz memang itu yang biasanya kami lakukan setiap ketemu. Kebetulan disitu cukup banyak spot-spot yang menarik buat jadi latar belakang foto. Sayangnya, suasana di halaman masjid rame banget. Nggak nyaman rasanya. Baru ngarahin kamera aja kami udah diliatin. Malesin banget. Ya udah deh, kami angkat kaki dari situ buat cari tempat makan. Kami sih pengennya makan bakso atau mi ayam gitu. Tapi ternyata makanan yang biasanya paling gampang ditemukan ini justru nggak ada di kawasan itu. Yang ada malah seblak, ketoprak, siomay.. Akhirnya Rohayati mengusulkan makan di sebuah warung bakso enak di kawasan Pronggol. Ya udah deh, finally kami boncengan bertiga dalam satu motor kesana. Hahaha.. Parah banget.

Sesampainya di tempat tujuan, kami langsung pilih tempat di meja paling pojok. Kebetulan warungnya nggak rame. Cuma ada dua orang yang makan disitu waktu kami tiba. Rohayati pesan mi bakso, sementara aku dan Ayu pesan mi ayam bakso. Sedangkan untuk minumnya kami sama-sama pesan es T**j*s apel. Sambil makan, seperti biasa kami ngobrolin banyak hal. Kebanyakan sih kami diskusi soal penelitian, skripsi, tugas akhir, dan sidang. Well, diantara kami bertiga, cuma aku doang yang usah wisuda, sementara dua orang temanku itu (yang masing-masing beda jenjang pendidikan dan beda angkatan) masih harus deg-degan sampe waktunya sidang nanti. Alhasil, aku jadi tempat curhat mereka sekaligus tempat menumpahkan berbagai macam pertanyaan seputar final assignment itu. Hahaha.. Seneng banget sih rasanya. Aku jadi merasa sedikit berguna xD

Selain itu, ya know lah yaa, yang namanya cewek kalo udah ketemu pasti topik pembicaraannya suka merembet-rembet ke masalah pribadi. Ya know.. love, relationship, boys.. something like that. Jujur, biasanya aku paling jengah kalo nimbrung sama orang-orang yang membicarakan topik semacam ini, tapi nggak tau kenapa hal itu nggak berlaku kalo bareng teman-teman dekat kayak mereka. Aku malah enjoy aja nyimak, nanggepin, malah akunya juga sering curhat, dan rasanya nyaman aja meskipun si Ayu sering banget jadi orang yang paling kepo. Hahaha.. Well, meskipun aku sering menganggap bahwa aku ini cuma alien yang menyamar sebagai manusia, but however aku yakin 98% bahwa aku ini manusia yang sama kayak mereka, bisa ngerasain in love juga walau mungkin nggak seheboh yang lain :')

Diantara kami bertiga, baru Ayu doang yang udah in relationship. Dengar-dengar sih dia balikan lagi sama mantannya, dan lagi-lagi mereka harus LDR. Sementara aku dan Rohayati yang pemalu akut tapi sering malu-maluin ini masih nyaman sama status single kami.
Setelah perut kenyang, kami jalan-jalan lagi. Kali ini Ayu mengusulkan main ke kawasan gedung British Amrican Tobaccos (BAT). Sekalian ngewedang jahe katanya. Kebetulan, didepan gedung itu memang suka banyak penjual makanan dan minuman gitu, mengingat gedung BAT yang berdiri sejak tahun 1920 ini merupakan salah satu Benda Cagar Budaya di kota Cirebon yang cukup sering dikunjungi, khususnya sama anak-anak muda yang hobi foto-foto.

Eh, lucunya sampe disana kami malah mengurungkan niat kami. Wakakakak.. Parah. Gara-garanya sih liat lokasinya yang saat itu lumayan rame. Akhirnya kami angkat kaki dari situ. Alih-alih ngewedang di depan gedung BAT, kami malah nyari minum di KFC yang kebetulan memang dekat dari situ. Kami beli dua cup Mocca Float dan satu cup Tropical Float. Kami nggak minum disana, melainkan di rumahku. Iya, habis dari KFC, mereka keukeuh pengen nganterin aku pulang. Sekalian main katanya. Ya udah deh, aku nggak bisa nolak. Lagian aku seneng juga sih kalo mereka main ke rumah. Kebetulan bapakku habis panen sawo. Jadi mereka bisa bawa pulang beberapa buah sawo dari rumahku.

Di rumahku, kami lanjut lagi diskusi soal final assignment. Hahaha.. Entah udah berapa kali kami membahas soal ini di tiap pertemuan. Tapi ya aku maklum aja sih, karena memang final assignment itu luar biasa njlimet, stres kalo nggak diungkapkan. Selain itu kami juga sempat sharing lagu. Rohayati tiba-tiba minta dikirimin lagu western gitu setelah denger hasil rekamanku bawain lagu Skyscraper-nya Demi Lovato di Smule. Hahaha.. 
Sekitar jam setengah sepuluh malam, mereka baru pamit pulang. Haaah.. Luarrr biasa. Kayaknya selama kami main bareng, baru kali ini kami berkumpul sampe selarut itu. Semoga besok-besok kami dikasih kesempatan buat kumpul lagi kayak gini. Aamiin ^^
Minggu, 05 Juni 2016 0 komentar

Kadang aku nggak ngerti kenapa Tuhan seringkali memberikan kesempatan kepada orang yang bahkan nggak menginginkan kesempatan itu sama sekali, sementara banyak orang diluar sana yang butuh usaha keras dan doa terus menerus untuk mendapatkannya.

Masih melekat di otakku, curhatan salah satu teman dekatku semalam. Dia bilang, dia udah sebulan nggak kuliah dan berniat untuk berhenti. Well, jujur aku nggak kaget. Sejak awal aku memang udah menduga bahwa hal ini bakal terjadi. Hanya aja, penyebab dia memutuskan buat berhenti kuliah itu benar-benar di luar dugaanku.

Temanku itu adalah penggemar berat All About Korea, ya know.. entah itu musik, film, makanan, budaya, dan tentu juga bahasanya. Sejak masih SMA, dia udah niat banget buat mendaftar kuliah di jurusan Sastra Korea, Universitas Gajah Mada (UGM). Tapi karena dia nggak lulus ujian masuk, jadilah dia masuk jurusan Sastra Inggris di salah satu sekolah tinggi di kota kami, sebuah keputusan yang bikin aku heran, karena setauku dia nggak punya minat di bahasa Inggris. Sebelumnya dia bahkan nggak menyebut-nyebut Sastra Inggris di daftar jurusan yang dia pilih. Dia malah nanya-nanya jurusan Business Management dan Hukum. Well, bukannya suudzon, cuma aku merasa kayaknya dia terpengaruh ucapanku yang pernah bilang bahwa aku pengen kuliah lagi dan ambil jurusan Sastra Inggris di kampus itu. Yah, entahlah..

Makanya aku nggak begitu terkejut waktu dia bilang bahwa dia udah nggak masuk kuliah lagi selama sebulan lamanya. Coz, aku pikir yang namanya menjalani sesuatu yang bukan merupakan passion pasti rasanya jenuh, males, dan nggak semangat. Tapi alasan dia berhenti kuliah rupanya bukan karena itu. Dia bilang bahwa dia berhenti kuliah karena udah lama dia dicuekin sama teman-teman dekatnya di kampus, dan dia merasa sangat nggak nyaman dengan kondisi itu. Sementara kalo dipaksakan, kemungkinan dia bakal sakit-sakitan.

For God's sake, waktu denger hal itu, perasaanku campur aduk antara geli dan geregetan. Rasanya aku pengen mengutuki dia. Daaammnn.. If I were her, I would think a thousand times first before I decided to leave. Ya know.. Aku pengeeeeen banget banget menempati salah satu kursi di kampus itu, belajar sesuai passion-ku, hanya aja belum ada peluang. Sementara dia yang dibebaskan memilih jurusan, yang difasilitasi segalanya sama ortunya justru membuang peluang itu dengan mudahnya.

Kalo aku jadi dia, aku nggak akan gegabah dengan mengambil keputusan mengundurkan diri begitu aja. Pertama, karena itu passion-ku. Kedua, karena yang mengeluarkan uang untuk biaya kuliah itu ortu bukan diri sendiri. Ketiga, karena kuliah itu untuk bekal masa depan. Tapi dia.. Dia dengan entengnya bilang, "Aku mau cari kerja aja". Dia nggak tau aja sih gimana susahnya cari kerja jaman sekarang. Apalagi untuk pekerjaan kantoran dengan skill yang masih terbatas. Kuliah tiga semester, dapet apa? Belum lagi rasanya jadi karyawan. Tantangan dan tekanannya tentu lebih besar dibanding jadi mahasiswi dan dicuekin teman.

Aku benar-benar menyayangkan keputusan dia ini. Nggak habis pikir juga, sebagai teman dekatku, kenapa sih dia nggak minta pendapatku dulu? Ya seenggaknya cerita lah. Kenapa dia baru cerita justru setelah sebulan dia bolos ngampus dan memutuskan buat berhenti?

Total Tayangan Halaman

 
;