Selamat tahun baru, Everyone! Kuharap ini belum terlalu telat untuk mengucapkannya, mengingat sekarang udah hari kedua di tahun 2018.
Sooo this is my first post in 2018. Kalo
biasanya kau banyak menuliskan momen-momen berkesan selama satu tahun terakhir,
kali ini rasanya nggak banyak hal yang ingin aku tuliskan. Tahun kemarin
benar-benar tahun paling melelahkan, karena sebagian besar waktuku kuhabiskan
di kantor, bekerja, melakukan aktifitas yang sama berulang-ulang. Rasanya
hampir nggak ada waktu untuk memanjakan diri sendiri. Bahkan enam buah novel
yang kubeli beberapa bulan lalu masih tersegel utuh.
Namun tahun
2017 berjalan bukan tanpa hal berkesan, entah itu kesan nggak menyenangkan
ataupun sebaliknya. Bagiku sendiri, hal paling nggak menyenangkan terjadi pada
bulan Maret. Tepatnya pada tanggal 11. Hari itu Kantor Cabang menggelar acara
ulang tahun yang cukup besar. Biasanya hanya dirayakan bersama orang-orang
internal kantor, kali ini kami mengundang beberapa perwakilan dari Kantor Pusat
dan Kantor-Kantor Cabang lain, para Supplier,
perwakilan konsumen, dan beberapa pihak eksternal lainnya. Aku menjadi salah
satu panitia acara. Baru kali ini aku menjadi panitia acara besar, dan rasanya
gugup banget. Rasa gugupku benar-benar parah, dan itu cukup fatal karena hingga
menyebabkan beberapa sesi acara berantakan. Hal itu menjadi perbincangan para
tamu undangan, beberapa orang menertawaiku. Belum lagi aku harus menelan
mentah-mentah teguran dari atasan. Rasanya malu luar biasa, dan itu nggak
hilang selama dua minggu lamanya.
Yang
menyenangkan itu waktu meet and greet
bareng Bvng Fiersa Besari di awal Juli. Rasanya kayak mimpi, meski nggak sempat
foto bareng karena keterbatasan waktu, tapi bisa dengerin dia bercerita dan
bernyanyi, serta bertegur sapa itu rasanya udah seneng banget. Ternyata Bvng
Fie memang pribadi yang ramah dan hangat.
Di tahun ini
juga aku medapatkan banyak teman baru. Ada Nunung, Narita, dan Aldi yang
merupakan mahasiswa magang dari universitas di Bandung. Lalu ada juga Ryan dan
Jaka yang merupakan rekan kerjaku (meski kemudian Jaka resign di bulan September), yang ternyata menyukai all about Jepang dan ngefans banget sama
Laruku. Well, pertemanan kami memang
nggak bisa disebut akrab, tapi aku cukup senang karena pernah menghabiskan
waktu bareng mereka, khususnya bareng Ryan, Jaka, dan juga Inggit—Ryan’s GF, rekan kerjaku juga. Kami
pernah pergi karaoke berempat, dan nonton J-Rocks bertiga (minus Jaka) sampai larut malam.
Di bulan
November, sepupu terdekatku melepas masa lajangnya, sesuatu yang membuatku
merasa bahagia sekaligus takut. Bahagia karena dia bahagia, takut karena
khawatir keakraban kami memudar pasca ia berkeluarga. Tapi ternyata
kekhawatiranku nggak terbukti kok. Kami tetap akrab, bahkan hampir setiap
Minggu pagi jalan-jalan pagi menikmati Car Free Day.
***
Biasanya aku
hampir nggak peduli dengan pergantian tahun. Yah, aku memang selalu punya
harapan setiap tahunnya, sama seperti kebanyakan orang. Hanya aja seringkali
harapan-harapan itu nggak terwujud karena memang pada dasarnya aku kurang
usaha. Wkwkwk.. Karenanya, setiap tahun tampak sama, hampir nggak ada yang
berubah. Tapi untuk tahun ini, aku bertekad untuk memperbaiki diri. Aku ingin
berubah menjadi lebih baik, itu ikrarku di awal tahun ini. Well, mungkin nggak dalam waktu singkat, karena negative thoughts dan kemalasan masih
menjadi musuh terbesarku hingga saat ini. Tapi aku akan mencobanya pelan-pelan.
Daaaaaaaann..
hal pertama yang aku ubah adalah dari penampilan. Mulai awal tahun ini, aku ingin
konsisten mengenakan hijab, dan meninggalkan kebiasaanku berpenampilan tomboy. Yap,
seperti yang beberapa kali kukatakan di beberapa postinganku sebelumnya, bahwa
mungkin orang-orang yang akrab mengenalku menilai aku sebagai pribadi yang
tomboy dan hampir nggak pernah mau mengenakan rok. Sekalinya pake rok itu hanya
saat Idul Fitri, which is cuma satu
tahun sekali, itupun cuma paginya doang. Hahaha.. Dan kali ini aku ingin
meninggalkan kesan itu dari diriku. Aku memang nggak (atau mungkin belum) total
menghilangkan kebiasaanku mengenakan celana panjang, hanya aja mulai sekarang
aku nggak mau cuma setahun sekali mengenakan rok.
Jadiiiii mulai
hari ini juga hal itu aku terapkan. Pagi tadi kukeluarkan dua helai rok panjang
yang udah hampir jamuran di lemari karena saking lamanya disimpan tanpa
sekalipun pernah dipakai (perihal jamuran itu cuma becanda lho ya, jangan
dianggap serius. Yakali pakaian jamuran dipake). Pagi ini aku melenggang ke
kantor mengenakan rok abu-abu dan blouse
biru dongker.
Dan kalian
tau apa? Sesampainya di kantor, sebagian besar rekan kerjaku heboh dengan
perubahan penampilanku. Terlihat manis, anggun dan dewasa, kata mereka. Oke, it means secara nggak langsung sebelumnya
mereka menilaiku kayak anak kecil. Haha..
Yah, yang
namanya perubahan memang terasa sulit di awal. Rasanya kaku, tapi pasti lama kelamaan
akan terbiasa juga kan. Semoga aku bisa. Seenggaknya pujian dan support dari teman-teman membuatku
merasa lebih percaya diri J
Selain
ituuuuu.. aku rasa tahun ini akan menjadi tahun yang nggak biasa. Apapun itu,
semoga itu baik, terlebih untuk satu hal yang sangat aku tunggu di tahun ini.
Apa itu? Well, nanti juga kalian tau
kok. I’ll tell you later, kalo memang udah tiba waktunya bagiku untuk
menceritakannya.
So, 2018.. please, be good J
0 komentar:
Posting Komentar