Senin, 16 Desember 2019

Pertama Kali Perform di Japan Festival

Ingat ceritaku tentang event yang akan diisi oleh aku bersama Ryan dkk?
Yup, itu udah kami lalui kemarin dan aku akan ceritakan semuanya disini.

Jujur, sampai dengan hari Sabtu kemarin, aku nggak tau acara apa yang bakal kami isi. Mereka bilang acara jejepangan ya aku pikir nggak jauh beda dengan acara jejepangan yang diisi oleh Ryan dan bandnya beberapa waktu lalu. Jadi tanggal 17 November lalu, Ryan dan rekan-rekan bandnya (beda orang, bukan Jack dan Kholis) mengisi acara jejepangan yang diselenggarakan di Grage City Mall. Aku nggak nonton sih, cuma waktu itu kebetulan lewat pas lagi main kesana. Kalo yang aku lihat sekilas sih acaranya nggak begitu besar, karena nggak rame-rame banget. Nah, kukira acara yang kami isi itu ya yang seperti itu. Tapi ternyataaa.. acara yang kami isi kemarin itu rupanya merupakan acara tahunan, dan lebih besar lagi. Mereka nggak bilang kalo itu acara keren. Huhu..

Juunigatsu Festival, namanya. Merupakan J-Fest atau Japan Festival yang diselenggarakan setiap menjelang akhir tahun di kota kami, dan tahun ini merupakan tahun keempat acara ini diselenggarakan. Seperti J-Fest pada umumnya, di acara ini kita bisa menikmati ataupun ikut berpartisipasi dalam kompetisi cosplay, lomba karaoke, dan stage performance. Selain itu, disana juga kita bisa mengunjungi berbagai booth merchandise anime seperti poster, jaket, kaos, dan gantungan kunci. Ada juga manga yang dijual murah banget, cuma dua ribu lima ratus perak perbuah. Booth makanan dan minuman juga ada sih, tapi sayangnya bukan makanan dan minuman khas Jepang yang dijual. Huhu..

Hari Sabtu lalu, kami melakukan latihan terakhir dengan membawakan enam buah lagu, yakni Jiyuu E No Shoutai nya Laruku, Evanescent nya VAMPS, Wherever You Are nya One Ok Rock, Heavy Rotation nya JKT48, Ceria nya J-Rocks, dan Kau Curi Lagi nya J-Rocks.
Lho, kok lagunya jadi makin banyak?
Well, kemarin kami memang berencana hanya membawakan tiga lagu. Tapi karena band yang tampil hanya dua, jadi jaga-jaga aja, siapa tau kami diminta membawakan lebih dari tiga lagu. Selesai latihan, kami sepakat standby di Gramedia World Cipto sekitar jam dua siang, karena jadwal kami on stage sekitar jam tiga sore.

Jam setengah dua siang, aku berangkat ke Gramedia World Cipto dengan menumpang ojek online. Kukira Ryan dan Inggit udah standby di lokasi karena Inggit bilang Ryan udah jemput dia dari jam dua belas siang. Rajin banget, astaga. Tapi sesampainya disana, ternyata mereka berdua lagi nongkrong di Transmart. Ckck.. Jadi, aku langsung naik aja ke lantai tiga dimana acara J-Fest itu digelar. Seenggaknya disana aku bisa nunggu sambil nonton acara atau lihat-lihat penampilan para cosplayer daripada nunggu sambil baca dan lihat-lihat novel, bisa-bisa aku khilaf pengen beli. Wkwk..

Belum dua menit aku menginjakkan kaki di area J-Fest, pandanganku menangkap sosok yang sangat kukenal. Ada Yuda dong di antara ratusan pengunjung situ. Dia lagi lihat-lihat merchandise gitu di salah satu booth yang memang letaknya nggak begitu jauh dari pintu masuk. Langsung aja aku hampiri dia dan colek bahunya.
"Hey, kamu.. kesini juga?" katanya dengan ekspresi wajah surprised. Kami pun berjabat tangan seperti biasa.
"Iya nih. Mau manggung disini".
"Oh, mau manggung".
"Hu'um. Bareng siapa kesini?"
"Bareng teman. Tuh, lagi lihat-lihat komik. Mentang-mentang dijual sepuluh ribu dapat empat", jawabnya sambil melemparkan pandangan ke booth manga. "Bawain lagu apa nih?"
"Yaa biasalah.. One Ok Rock, Laruku.."

Nggak lama ngobrol, aku pun pamit. Pas balik badan, rupanya Inggit dan Ryan udah berdiri di belakangku.
"Yang lainnya mana?" tanya Ryan.
Aku mengangkat bahu, nggak tau. Beberapa menit kemudian, baru deh Jack dan Kholis bergabung bersama kami. Sambil menunggu giliran perform, kami pun menikmati acara yang saat itu sedang menggelar sesi lomba karaoke.




Ironisnya, meski pengunjungnya banyak, namun mereka lebih tertarik berfoto dengan para cosplayer dan menyerbu booth-booth merchandise ketimbang menonton para peserta lomba karaoke tersebut. Alhasil penonton lomba itu nggak begitu banyak. However, aku dan teman-teman lebih memilih untuk menonton lomba karaoke itu meskipun kebanyakan lagu yang mereka bawakan nggak aku kenal. Wkwk.. Tapi penampilan mereka keren-keren deh. Salah satunya penampilan seorang cewek dengan seifuku warna pink. Suaranya imut-imut gitu khas cewek-cewek kawaii di anime, dan dia juga sangat ekspresif, jadi sama sekali nggak terlihat kaku.

Acara disambung dengan penampilan idol group semacam JKT48 gitu (sebut aja CRB48 lah yaa, meskipun jumlah mereka nggak sampai 48 orang). Mereka menari dengan diiringi beberapa lagu yang dipopulerkan JKT48. Sontak para pengunjung yang kebanyakan para cowok maju ke depan panggung dan berseru-seru seolah benar-benar menonton performance JKT48. Lucunya gitaris kami ikut-ikutan ngidol bareng mereka. Wkwkwk..




Setelah itu, giliran grup band Deux yang naik stage. Ketika itulah Ryan memberi info bahwa giliran kami naik stage adalah jam setengah tujuh malam. What the hell? 😂 Jam baru menunjukkan pukul setengah lima waktu itu. Itu artinya kami harus menunggu sekitar dua jam lagi. Akhirnya aku dan Inggit pun memutuskan buat cari makan dulu di luar. Kami makan rice box di KFC Transmart. Nggak beberapa lama, Ryan dkk menyusul kami. Disana kami ngobrol-ngobrol sambil menunggu waktu giliran perform. Dari obrolan kami waktu itu, aku dapat informasi bahwa hari itu kami kebagian membawakan tiga lagu aja. Akhirnya kami sepakat membawakan lagu Heavy Rotation, Evanescent, dan Wherever You Are.

Singkat cerita, tibalah waktunya kami untuk perform. Ketika band kami dipanggil, kami langsung menuju stage untuk bersiap-siap. You know what? Pemandangan di area J-Fest saat itu benar-benar kontras dengan pemandangan area J-Fest sebelum kami tinggal ke KFC tadi. Sebelum kami nongkrong di KFC, kondisinya masih ramai banget. Tapi menjelang kami perform, pengunjungnya tinggal sedikit. Yuda juga udah balik. Huhu.. Sedih. Mungkin karena break Magrib ya, jadi mostly udah pada pulang. Lagipula waktu itu acaranya udah hampir selesai sih, tinggal pengumuman pemenang kompetisi aja.

Keadaan yang nggak sesuai ekspektasi ini tentunya membuat kami kecewa. Kami sengaja milih lagu Heavy Rotation untuk dibawakan di awal, berharap area di depan panggung ramai dan panas. Tapi kenyataannya yang mantengin stage cuma segelintir orang, termasuk dua orang MC yang hari itu cosplay sebagai pasangan gila Joker dan Harley Quinn. Mereka duduk-duduk beberapa meter dari stage. Sama sekali nggak ada yang berdiri tepat di depan stage seperti yang kami harapkan. But show must go on. Kami tetap bermain, meski yang kelihatan ikutan nyanyi dan menggerakkan badan mengikuti alunan musik cuma satu dua orang. Hal ini masih berlanjut di lagu kedua, Evanescent. Sumpaah.. Kalo kondisinya kayak gitu rasanya garing banget. Mau interaksi juga bingung woy, nggak ada yang nanggapin. Huhu.. 😂

Akhirnya tibalah kami di lagu terakhir.
"Ada yang One Ok Rocker disini?" tanyaku setelah sebelumnya mengucapkan terima kasih kepada Gramedia dan para panitia penyelenggara acara.
"Kita nyanyi bareng ya.."
Ketika itulah, satu, dua orang mendekat ke depan stage. Ketika Kholis memetikan intro Wherever You Are, ada yang mendekat lagi, dan semakin bertambah ketika aku mulai menyanyikan bait pertama.
"I'm telling you.. I softly whisper..
Tonight, tonight..
You are my angel.."

Mereka yang berdiri tepat di depan stage itu nggak bisa dibilang banyak sih, mungkin cuma sebelas, dua belas, tiga belas orang.. aku lupa tepatnya. Tapi itu cukup bikin aku terharu. Apalagi mereka juga ikut nyanyi dengan semangat. Lucunya ada juga salah satu orang yang iseng mungut bunga mawar yang jadi properti cosplayer dan memberikannya padaku di tengah-tengah lagu. Wkwkwk..


Arigatou, Mas Rambut Ijo 😂

Para sobat ambyar. Itu Mas yang di kursi
merah kenapa dah 😂


Pokoknya aku berterima kasih banget sama teman-teman yang kemarin berdiri di depan stage dan nyanyi bareng. Senang banget bisa berinteraksi sama mereka, meski singkat dan nggak sempat kenalan sebagai sesama One Ok Rocker Cirebon. Huhu.. Tapi seenggaknya berkat mereka, performance kami jadi nggak garing garing banget :)

Sumpah yaa.. Kemarin tuh benar-benar campur aduk banget rasanya. Senang, tapi banyak kecewanya. Udah jadwal ngaret, kondisi nggak sesuai ekspektasi, ditambah beberapa hal lain terkait crew di belakang stage yang kurang kooperatif terhadap performer (sorry to say that). Dan beberapa temanku yang kemarin-kemarin bilang 'insya Allah' mau datang pun nggak ada :') Tapi ya udahlah. Seenggaknya ada pengalaman yang bisa diceritakan dan jadi kenangan suatu hari nanti.

BTW performance-ku dapat kritik dari Mas Adhe. Katanya aku masih kurang jelalatan di panggung sebesar itu. Well, iya sih, kuakui aku memang masih banyak diam, belum pede jadi seorang frontman yang petakilan. But I'll always try. Jujur lho, bahkan sampai sekarang, tampil di depan orang banyak tuh masih jadi pressure sendiri buatku. Nggak jarang setiap sebelum perform aku stres sendiri, anxiety kumat. But I'll never stop selama masih ada kesempatan dan nggak ada yang melarangku, karena sejak awal bergabung dalam band, niatku yang paling kuat adalah niat untuk berubah jadi aku yang lebih percaya diri dan berkembang. Aku nggak mau terus-terusan jadi Putri yang cupu, kebanyakan di rumah, dan nggak punya teman. Anggap aja manggung itu suatu bentuk terapi yang menyenangkan. Anyway, thanks banget masukannya, Senior 😊

"Putri mau kan manggung sama kita lagi kalo besok besok ada acara J-Fest lagi?" tanya Jack sebelum kami pulang.
"Boleh aja kalo kalian nggak kapok. Hehe.."
Jujur aku khawatir banget performance ku mengecewakan mereka. Mereka mainnya keren-keren, akunya sucks banget.

Oh ya, aku belum bilang ya nama band kami apa. Call us OPHELIA. Mungkin selama beberapa waktu kedepan, aku bakal lumayan sering main bareng mereka. Mungkin..
Hanya aja, jujur, sampai sekarang aku belum bisa 'nyampur' sama mereka. Entah kenapa aku masih merasa ada batasan dan rasa canggung aja gitu. Sebenarnya sama aja kayak mas-masku di Black Party, mereka gila. Lihat aja obrolan ini :




Pernah juga mereka suit batu-kertas-gunting cuma buat nentuin siapa yang ngasihin duit ke operator studio gara-gara malu lantaran duitnya receh semua (lagian Jack patungan sewa studio pake duit logaman semua, macam habis ngamen). Nggak jelas banget kan? Gila. Tapi nggak tau kenapa aku belum merasa klop. Aku terlalu normal buat mereka, sering dibuat bingung sama obrolan mereka. Huhu.. Yah, pelan-pelan lah ya. Tampaknya bakal cukup lama bagiku untuk terkontaminasi virus edan mereka 😂

0 komentar:

Posting Komentar

Total Tayangan Halaman

 
;