Aahh.. Aku
excited banget mau nulis ini.
Yesterday was soooo fun!
Setelah
perform bersama Ophelia di
event Juunigatsu Festival Tahun Ke-4 pada bulan Desember lalu, kami kembali
perform di acara JFans Ciayumajaku 2020. Sama seperti Juunigatsu Festival,
event JFans Ciayumajaku ini juga merupakan festival seni dan kebudayaan Jepang yang diselenggarakan rutin setiap tahunnya.
Untuk
event ini, aku menyiapkan sebuah
seifuku dress dan topeng
neko (atau
kitsune yah? habisnya agak mirip sama topeng dalam video klip Megitsune-nya Babymetal, hanya aja punyaku
half-face). Niatnya aku mau mengenakan
seifuku dress dengan topeng itu yang menutupi wajahku, kayak Nano pas jaman masih jadi
mysterious singer gitu. Toh sah-sah aja kok, namanya juga
performer. Meski sebenarnya itu akal-akalanku untuk meredam rasa malu saat tampil, karena kukira akan lebih baik kalo wajahku tersembunyi. Wkwkwk..
Tapi kemudian aku berubah pikiran. Aku nggak jadi pakai
seifuku dress, dan topeng itu aku pakai di samping kepalaku.
Dari
rundown acaranya, Ophelia dijadwalkan
perform sekitar jam dua. Tapi Jack bilang acaranya ngaret.
Checksound yang dijadwalkan jam delapan pagi aja baru terlaksana sekitar jam sebelas siang. Tapi aku kurang teliti membaca informasi yang temanku
share di grup. Kukira Jack bilang '
performnya jam setengah tiga', jadi aku
prepare dari jam setengah dua belas siang, dan beres sekitar jam setengah dua. Jam dua siang aku bersiap berangkat, namun aku cek lagi informasi yang Jack sampaikan di grup, ternyata yang dia sampaikan adalah '
performnya
nggak jam setengah tiga', dan masih ada lanjutannya lagi setelah itu, hanya aja aku nggak baca. Haissh..
Akhirnya aku yang udah rapi pun memutuskan buat tidur sebentar, tapi sambil duduk gitu, nggak tiduran. Biar nanti aku baru berangkat kalo udah ada yang ngabarin OTW, begitu niatku.
Jam tiga kurang dua belas menit, aku dibangunkan dengan suara denting bel yang menandakan ada pesan WhatsApp masuk ke hapeku. Rupanya pesan dari salah satu masku yang paling baik.
Guess who?
Mas Adhe.
Guess what?
Dia nanya, kok bandku belum mulai
perform.
Rasa kantukku seketika menguap. Astaga. Memangnya dia datang ke acara??
Well, sebelumnya dia memang bilang sih kalo dia mau datang untuk lihat aku
perform, tapi aku nggak anggap serius karena tau banget dia orangnya kayak gimana. Tapi mengetahui dia beneran datang, aku jadi
surprised 😂
Kubilang kalo acaranya ngaret, tapi aku nggak bilang kalo aku masih di rumah. Wkwkwk.. Kemudian dia balas, "Ah, udah dateng juga!"
Aku pun langsung melesat keluar kamar dan pamit pada ibu dengan terburu-buru. Kasihan juga dia, udah bela-belain datang, akunya masih di rumah. Wkwkwk..
Sesampainya di lokasi, aku berjalan sambil celingukan mencari Si Jangkung itu. Dia bilangnya nunggu di belakang replika bus London,
but I didn't find him.
"Kamu ngapain muter-muter?" tanya sebuah suara di belakangku. Aku pun berbalik dan menemukan orang yang kucari. Dia nggak sendiri, melainkan bareng Mas Anzar. Spontan aku langsung nyengir lebar,
excited banget ketemu mereka lagi.
"Teman-teman kamu mana?" tanyanya.
"Nggak tau. Belum datang deh kayaknya," jawabku sambil celingukan.
"Dih, aneh", ucapnya sambil ketawa meledek. "Kalo nggak dateng, ntar saya sama Anzar nih yang gantiin".
Sambil menunggu teman-temanku, aku, Mas Adhe, dan Mas Anzar pun turun untuk membeli minum. Ketika sedang membayar di kasir, Inggit meneleponku, menanyakan keberadaanku. Kubilang kalo aku lagi beli minum sebentar.
"Udah waktunya
perform, Teh. Ini udah dipanggil," ucapnya dengan nada panik. Astagaa.. Kukira belum pada datang, kukira
performnya masih lamaa..
"Mas, udah mau
perform nih," kataku sambil berjalan tergesa-gesa. Kami pun kembali ke atas, hanya aja aku berjalan lebih dulu, meninggalkan mereka. Jahat banget ya. Huhu..
Kutelepon Inggit, "Dimana?"
"Inggit di depan panggung, Teh. Tunggu aja di
backstage. Ini jadinya Clover dulu yang main", jawabnya. Yup, karena aku datang terlambat, alhasil Ophelia yang seharusnya
perform pertama jadi tukeran jadwal sama Clover. Aku pun menghembuskan napas lega. Yah, seenggaknya aku jadi punya waktu buat menarik napas dan menenangkan diri dulu pasca panik dan berjalan cepat dari bawah ke atas tadi. Kukirimkan permintaan maafku pada Mas Adhe via WhatsApp.
However aku merasa nggak enak sama Mas Adhe dan Mas Anzar. Rasanya nggak sopan banget meninggalkan mereka yang udah bela-belain meluangkan waktunya untuk datang. Huhu.. Maaf ya, Mas..
Anyway, aku belum bilang ya kalo Ryan dan Jack bermain untuk dua band. Selain bermain untuk Ophelia, mereka juga bermain untuk Clover. Sebagai band pertama yang
perform saat itu, harusnya Clover bisa
perform dengan sangat baik mengingat pembawaan Anton, sang vokalis yang cukup
powerful, ditambah lagu yang mereka bawakan semuanya bikin atmosfer jadi panas, salah satunya adalah lagu Kyouran Hey Kids milik The Oral Cigarettes. Hanya aja sayangnya, entah kenapa suara drumnya (saat itu mereka menggunakan drumpad alias drum elektrik) mati nyala gitu. Kemungkinan sih karena kabelnya bermasalah. Akibat hal ini,
performance mereka dalam membawakan tiga dari empat lagu menjadi kurang maksimal. Bahkan ada satu momen ketika penonton berkurang sedikit demi sedikit. Gemas banget lihatnya. Padahal kalo udah
check-sound sebelumnya, harusnya hal seperti ini nggak terjadi.
"Bilang ke
soundman-nya, suara drumnya benerin dulu nanti pas band kamu main," kata Mas Adhe via WhatsApp. Sebagai seorang drummer, dia geregetan sendiri menyaksikan insiden itu. Mungkin kalo dia yang main, dia udah ngamuk-ngamuk sama
soundman dan panitia. Wkwk..
Masalah
sound baru terselesaikan ketika mereka memutuskan untuk mengganti kabel, dan
performance terakhir Clover pun terselamatkan.
Singkat cerita, tibalah waktunya Ophelia untuk
on stage. Ketika itulah jantungku mulai berdebar-debar. Kebiasaan banget. Apalagi ketika MC mulai mengajakku berbicara dan memintaku untuk memperkenalkan diri. Melihat ratusan pengunjung di depanku, ditambah Mas Adhe yang cengar-cengir di belakang sana membuatku jadi gugup. Entah ledekan apa lagi nanti yang meluncur dari mulutnya.
Lagu pertama yang kami bawakan adalah salah satu
original soundtrack Digimon yang berjudul Butterfly. Sayangnya suara yang dihasilkan dari mikrofonku kurang terdengar. Namun hal itu nggak membuat semangat
audience mengendur. Mereka dengan semangat terus ikut bernyanyi dan jejingkrakan mengikuti alunan musik. Huhu.. Jadi terharu, dan itu cukup memberi energi tersendiri buatku. Rasa gugupku berangsur-angsur berkurang, aku pun jadi lebih fokus pada musik dan
audience. Di tengah penampilan kami, sekilas aku melihat Yuda di sisi
stage sebelah kananku. Aku sempat melempar senyum sebagai sapaan. Tapi kayaknya dia nggak lama sih disitu, karena beberapa waktu kemudian dia nggak lagi nampak.
Selanjutnya, kami membawakan lagu Silhouette milik Kana-boon. Lagu yang menjadi salah satu
soundtrack Naruto ini sukses membuat
audience semakin menggila. Area depan
stage menjadi arena moshpit dimana para
audience berjingkrak-jingkrak, saling membenturkan badan dengan
audience lainnya, dan berputar-putar. Namun semua aman terkendali kok. Semuanya asik menikmati musik dengan baik.
Di penampilan ketiga, kami membawakan lagu Angels Trip milik VAMPS. Namun lagu ini nampaknya kurang populer, sehingga kerumunannya nggak sebanyak di lagu-lagu sebelumnya. Tapi alhamdulillah, masih ada beberapa orang yang tetap asik menikmati lagu yang kami bawakan dengan nge-
dance nge-
dance gitu di depan
stage. Uwu banget 😂
Daaaan akhirnya tibalah kami di penampilan terakhir, kami membawakan lagu Ceria milik J-Rocks. Ketika itu, para
audience yang semula mundur mulai maju lagi ke arena moshpit dan kembali melakukan 'kerusuhan'. Wkwkwk..
Selesai
perform, aku menghampiri Mas Anzar dan Mas Adhe yang masih cengar-cengir.
Well, aku udah siap diledek, dihina, dikomentarin.. apapun itu lah 😂 Tapi ternyata..
"Cieee sukses nih yee.." kata mereka. Mas Anzar menyalamiku, memberi selamat.
"Alhamdulillah", ucapku sambil tersenyum lebar, bersyukur
performanceku nggak malu-maluin disaksikan mas-mas yang udah lebih senior dalam dunia permusikan ini. Bersyukur juga mereka nggak berkomentar yang aneh-aneh kecuali soal insiden suara drum yang mati nyala dan vokalku yang kurang terdengar di lagu pertama.
"Udah kan
performnya? Mau main ke rumah Ipank?" tanya Mas Adhe. Yah, tadinya Mas Ipank dan Teh Indri juga memang berencana datang untuk menonton
performanceku. Namun sayangnya Mas Ipank kerja dan baru pulang sekitar jam lima sore.
"Hmm.. Boleh deh," jawabku.
"Ya udah, ayo".
" Eeh saya pamit sama teman-teman dulu. Kalian duluan aja".
Akhirnya mereka berdua pun pamit, sementara aku menghampiri Inggit yang sedang mengecek hasil dokumentasinya, nggak jauh dari
stage.
"Yang lain kemana?" tanyaku.
"Tuh, di belakang", jawabnya sambil menunjuk
backstage dengan gerakan kepala. Kemudian Ryan muncul dan mengajak kami untuk bergabung dengan teman-teman yang sedang berbagi nasi kotak di
backstage. Setelah masing-masing udah mendapatkan satu nasi kotak, kami pun duduk mengelilingi salah satu meja di depan Food Court, nggak jauh dari area
event. Kami pun ngobrol-ngobrol sambil menemani beberapa orang dari kami makan.
Beberapa lama kemudian, Mas Adhe menelponku via WhatsApp. Karena Inggit sedang mentransfer video hasil dokumentasinya ke hapeku, sinyalnya jadi buruk. Akhirnya kutelpon balik dia.
"Saya nggak jadi ke rumah Ipank ya. Nanggung banget nih, ntar malemnya ada manggung", katanya. Memang sih, tiap Sabtu atau Minggu malam, dia manggung bareng Aghatri di cafe atau rumah makan gitu.
"Oh ya udah gapapa, Mas. Sukses ya," jawabku.
Aku pun kembali bergabung dengan teman-temanku.
Aku juga sempat ngobrol bareng Yuda yang waktu itu lagi duduk juga di salah satu meja depan Food Court bareng Wira, pacarnya. Ini bukan pertama kalinya sih aku ketemu Wira. Kami pertama kali ketemu waktu aku mau nonton
performance J-Rocks di Grage City Mall tahun 2017 lalu. Hanya aja saat itu kami nggak ngobrol. Sebenarnya Yuda sempat ingin memperkenalkan aku pada pacarnya itu mengingat kami yang sama-sama memiliki minat dalam bidang tulis-menulis (FYI, Wira memiliki bakat dalam menulis novel dan saat ini tengah kuliah di jurusan English Literature). Siapa tau kami bisa jadi teman diskusi yang baik, katanya. Hanya aja aku canggung. Jadi baru kemarin itu kami ngobrol walau nggak banyak. Itupun hanya soal kondisi
sound dan jadwal acara yang ngaret. Wkwkwk..
Aku dan teman-temanku baru beranjak dari area Transmart ketika jam menunjukkan waktu sekitar pukul setengah tujuh malam.
|
OPHELIA & CLOVER. Ki-Ka : Ikbal, Ryan, aku, Kholis, Anton, Jack. |
Alhamdulillah, aku benar-benar bersyukur banget. Meski saat Ophelia tampil ada sedikit kendala di mikrofon, tapi kami merasa cukup puas dengan
performance kami. Jujur, selama aku
perform di depan publik, baru kali ini aku berhadapan dengan para
audience yang memiliki animo sepositif itu menikmati lagu-lagu yang kami bawakan, dan itu nggak cuma segelintir orang. Nggak tau deh kalo teman-temanku yang lain. Makanya aku terharu, merasa dihargai gitu jadinya. Huhu.. Maaf kalo lebay. Maklum, namanya juga baru. Wkwkwk.