Rabu, 26 Maret 2014

English Spelling Competition

Nggak selalu lho yang namanya Senior tuh selalu unggul dari Junior. Aku ngebuktiin sendiri hari ini.

Well, hari ini adalah hari dimana aku menghadapi English Spelling Competition di kampus bareng temenku, Mitro. Parahnya, kemaren aku sempet lupa tentang kompetisi ini. Aku baru inget pas malemnya Mitro nge-SMS aku buat dateng ke kampus jam delapan pagi dan kumpul di ruang dua. Waktu nerima SMS itu, aku sempet mikir, buat apa Mitro nyuruh aku dateng ke kampus jam delapan pagi?

Aku langsung liat kalender. "Ohmygee.. besok kan tanggal 26!" Aku shock sendiri liat tanggalan. Aku baru inget kalo tanggal 26 Maret ini kan aku terdaftar sebagai peserta English Spelling Competition sebagai ganti Speech Competition yang nggak jadi itu. Parah, parah! Kenapa aku bisa lupa coba? Ckckck.. waktu cepet banget larinya.

Dan pagi ini pun aku memenuhi panggilan itu. Aku nyampe di kampus jam delapan pagi (lebih dikit. mwehehehe..). Pas aku nyampe kampus, Mitro udah nungguin aku didepan front office. Kami pun langsung masuk kedalem kampus. Dan betapa terkejutnya aku bahwa ternyata kami berdua nggak jadi ditanding sama anak-anak dari LP3I cabang lain, melainkan sama anak-anak junior dari kampus sendiri!

OMG.. Kok kayaknya nggak fear ya? Yah, bukannya aku memandang remeh anak-anak junior lho ya. Bukan itu. Tapi aku mikirnya gini lho. Kalo misalnya Senior menang, Junior pasti bakal mikir, "Udah pasti lah Senior menang, ilmu mereka kan lebih banyak". Dan kalo Junior yang menang, kemungkinan mereka bakal mikir, "Ish.. malu-maluin banget. Masa Senior kalah sama Junior".

Tapi ya mau gimana lagi? Kami udah terlanjur terdaftar sebagai peserta kompetisi ini. Parahnya peserta kompetisi ini yang dari Senior cuma aku dan Mitro doang, dan kami tergabung dalam satu regu. Kami ditanding sama enam regu yang semuanya adalah anak-anak Junior. Aku dan Mitro pun mengisi formulir dan menandatangani daftar hadir, lalu mengalungkan kartu tanda peserta di leher masing-masing. Kemudian kami nunggu di koridor.

Sekitar jam sembilan, kompetisi pun dimulai. Aturan mainnya adalah :

  • Pada babak pertama, setiap regu wajib memilih salah satu amplop yang disediakan oleh panitia. Didalem masing-masing amplop itu udah tertulis 15 kata yang berbeda di tiap amplopnya.
  • Juri bakal membacakan satu persatu dari 15 kata yang terdapat dalam masing-masing amplop itu kepada masing-masing regu, sementara anggota regu dari si pemilik amplop itu mengeja kata yang juri ucapkan. Kalo mengejanya bener, otomatis mereka dapet poin.
  • Pada babak kedua, adalah babak rebutan. Setiap anggota regu diberi satu lembar kertas yang berisi kotak-kotak gitu. Juri mengucapkan kata, setiap anggota menuliskan kata yang diucapkan juri diatas kertas itu (satu huruf, satu kotak). Siapa yang paling cepat menuliskan kata tersebut diatas kertas, langsung mengacungkan tangan, lalu mengeja kata tersebut setelah dipersilahkan juri. Peserta dilarang menjawab sebelum mereka selesai menulis atau sebelum juri mempersilahkan mereka menjawab.

Aku dan Mitro gondok banget sama aturan main di babak kedua. Pasalnya, kami nggak bisa nulis cepet. Ya kalo nulisnya nggak satu huruf, satu kotak mah mungkin kami bisa. Tapi peraturan tetaplah peraturan. Kalo kami ngelanggar ya otomatis jawabannya jadi nggak sah.

You know what? Walaupun title mereka adalah Junior, tapi mereka pinter-pinter lho. Mereka punya vocabulary knowledge yang luas, dan juga jago dalam menulis cepat. Nggak heran deh kalo mereka sukses menyikat aku dan Mitro. Aaarrgghh.. gila! Kagum aku sama mereka!

Lucunya, sebenernya aku dan Mitro udah kalah sejak Semi Final. Tapi anehnya, para juri dan Mr Rudi menyuruh kami buat maju ke Final. Well, aku pikir ini cuma akal-akalan beliau-beliau aja biar Senior nggak terlihat begitu memalukan karena kalah sebelum Final. Entahlah..

Honestly, aku rada menyesal ngikutin kompetisi ini. Coz kayaknya Mr Rudi dan para juri yang semuanya dosen Bahasa Inggris itu kecewa gitu. Kayaknya mereka nggak sreg gitu kalo Mitro disandingkan sama aku dalam kompetisi. Apalagi aku liat Mitro itu kayak anak emas mereka. Gimana nggak? Walau rada koplak, tapi dia pinter. Famous lagi di kampus! Sementara aku? Siapa yang kenal aku selain temen-temen sekelas aku sendiri? Bahkan dosen-dosen Bahasa Inggris yang jadi juri tadi pun nggak ada yang mengenal aku dengan baik, kecuali Mrs Yani.. Ah, she's my favorite lecturer! I miss her so bad! (#_#)

Ketika pulang, aku nerima SMS dari Mitro. Dia bilang, "Maaf, Put kalo mengecewakan.."
Aih, Mitrooo.. yang minta maaf harusnya saya, bukan kamu!

Yah, sudahlah. The poin is.. we have done our best. Nggak ada yang perlu disesalkan lagi lah. Just forget it!

0 komentar:

Posting Komentar

Total Tayangan Halaman

 
;