Kayaknya belakangan ini aku khilaf deh..
khilaf dengan memuaskan hasrat membacaku. Sebulanan ini aku nggak tau udah
berapa ratus ribu uang yang aku abisin cuman buat beli novel doang. BTW, aneh
nggak sih? Ketika kebanyakan cewek menghabiskan uangnya buat ke salon atau shopping tas, aksesoris,
sepatu or baju-baju
unyu, aku malah lebih seneng ngabisin uang aku buat beli buku atau makanan. Seriously! Entah kenapa, kebahagiaan kecil
itu bisa aku dapetin hanya dengan membaca rangkaian-rangkaian kata dari
Mbak-Mbak dan Mas-Mas penulis yang bikin imajinasi aku hidup, atau memanjakan
lidah aku dengan satu pint es krim atau beberapa batang
SilverQueen. Mwahahaha.. :P
Nah, setelah habis melahap novel All You Can Eat-nya Christian
Simamora, minggu lalu aku abis hunting novel
lagi. Tadinya aku sempet mengurungkan niat hunting ini
gara-gara duit enam puluh ribu aku ilang entah kemana. Gila! Duit segitu
lumayan buat beli donat J.Co atau novel baru! Tapi karena hasrat aku buat hunting novel ini nggak
bisa dibendung, akhirnya aku kabur juga ke Gramed dan membeli dua buah novel.
Tadinya aku mau beli novel Come On Over-nya Christian Simamora.
Tapi ternyata novel itu tinggal dua buah disitu dan dua-duanya udah kebuka
segelnya. Kemudian aku nimang-nimang novel Restart-nya Nina Ardianti dan novel
Me and My Prince Charming-nya Orizuka. Tapi sialnya, aku baru nyadar bahwa
sebagian duitku ketinggalan dirumah, sehingga menyebabkan duit aku kurang dua
ribu kalo buat beli kedua novel itu. Akhirnya novel Me and My Prince
Charming-nya Orizuka aku taro kembali ke rak dan berjanji bahwa aku akan
membelinya di lain kesempatan. Sebagai gantinya, aku bawa pulang novel Don't
Cry karya Adytya Fitriani.
***
Novel yang pertama aku baca adalah Don't Cry.
Aku nggak ngerti ya, kenapa gitu aku beli novel ini? Pasalnya, novel ini nggak
ada dalam daftar novel wajib beli yang udah aku catet didalem note di HP aku. Novel ini
menceritakan tentang kisah percintaan dua orang remaja SMA. Takeru adalah
seorang cowok populer di sekolahnya. Ia jatuh cinta pada seorang gadis biasa
bernama Hikari yang telah mampu mencuri hatinya sejak ia pertama kali
melihatnya menjelang upacara penerimaan siswa baru. Awalnya Takeru cuma bisa
memandang Hikari dari kejauhan tanpa memiliki keberanian buat ngungkapin
perasaannya, sampe akhirnya suatu hari dia memberanikan buat nembak Hikari.
Tanpa diduga, Hikari menerima cintanya. Hubungan cinta mereka berjalan awet
hingga dua tahun lamanya. Pada suatu hari, Hikari mengalami kecelakaan ketika
hendak menyebrang sepulang membeli kado ulang tahun untuk Takeru. Dia mengalami
koma selama dua bulan. Dan ketika Hikari tersadar dari koma, dia nggak
menemukan Takeru di sisinya. Takeru menghilang.
Dua tahun berlalu, Hikari belum juga
mengetahui keberadaan Takeru, meskipun dia udah berusaha mencarinya. Rumah
Takeru pun selalu tampak kosong, padahal menurut tetangganya, keluarga Takeru
nggak pernah pindah rumah. Tanpa Hikari ketahui, Takeru sebenernya sengaja
menghindari Hikari, karena saat itu dia menderita kanker otak stadium 4B. Dia
nggak mau bikin Hikari sedih kalo tau dia punya penyakit itu. Ibu Hikari
sebenernya tau tentang itu, tapi dia udah janji sama Takeru untuk
merahasiakannya pada Hikari. Tapi akhirnya suatu hari ibu Hikari membuka kartu.
Ia menyerahkan diary Takeru kepada Hikari. Akhirnya Hikari tau deh kenapa
Takeru menghilang, dan kemudian menjenguk Takeru yang lagi sekarat di rumah
sakit. Akhirnya disana mereka bertemu dan saling berjanji untuk terus
bersama-sama selamanya.
Komentar aku buat novel ini :
Covernya manis, semanis isi ceritanya.
Tapiiii.. menurut aku ceritanya gampang banget ketebak, sehingga kurang greget.
Alurnya juga terlalu singkat. Baru juga baca halaman sepuluh, Takeru yang belum
bener-bener mengenal Hikari udah jadian aja gitu sama dia. Kemudian ketika
Takeru menghilang selama dua tahun, selama dua tahun itu pula rumahnya terlihat
kosong padahal menurut tetangga, keluarga Takeru nggak pernah pindah rumah, dan
faktanya mereka emang masih tinggal disana. Itu kurang masuk akal. Masa sih
selama dua tahun itu, Hikari nggak pernah sekalipun mergokin adanya 'kehidupan'
didalem rumah itu? Dan kenapa ibu Hikari tega untuk tetep ngerahasiain tentang
Takeru dari anaknya dalam waktu selama itu? Padahal dia tau bahwa Hikari
bener-bener down dan kehilangan semangat hidup karena
kehilangan Takeru selama dua tahun lamanya. Selain itu, didalem novel ini ada
beberapa kata yang nggak sesuai penggunaannya. Misalnya kata 'kepalaku
berkunang-kunang'. Padahal seharusnya yang bener adalah 'mataku
berkunang-kunang'.
Novel ini tergolong ringan, jadi selama baca
novel ini, aku nggak perlu mengulang baca kalimatnya biar bisa ngerti.
Didalemnya juga sama sekali nggak ada kata-kata yang sulit dipahamin kayak yang
sering aku temuin di novelnya Christian Simamora dan Andrea Hirata. Daaaann..
kalo menurut aku, ceritanya itu rada mirip film remaja Jepang gitu deh, yang
judulnya Koizora itu. Coz tokoh utama cowoknya sama-sama punya penyakit kanker
otak dan sama-sama menghilang setelah mengetahui bahwa dirinya menderita
penyakit itu plus setelah tokoh utama ceweknya mengalami kecelakaan. Kalo di
dalem novel ini tokoh utama ceweknya tertabrak ketika menyebrang, sementara di
film Koizora tokoh utama ceweknya jatoh gara-gara didorong sama ex-girlfriend dari tokoh
utama cowoknya sehingga menyebabkan dirinya mengalami keguguran. Tokoh utama
cowoknya juga sama-sama nitipin diary gitu deh buat dikasihin ke tokoh utama
ceweknya. Hanya aja novel Don't Cry berakhir bahagia karena kedua tokoh
utamanya memutuskan untuk menjalani hidup bersama, sementara film Koizora
berakhir tragis karena pada akhirnya tokoh utama cowoknya meninggal. Apa
mungkin penulis novel ini terinspirasi dari film itu? Entahlah..
Dan karena aku udah pernah menyimak kisah
semacam ini dalam bentuk film itu, aku jadi agak nyesel beli novel ini. Apalagi
novel ini juga kan nggak termasuk dalam daftar novel wajib beli yang udah aku
catet itu. Kenapa aku nggak ambil novel Refrain aja yak? (=__=')
***
Setelah melahap novel Don't Cry, giliran
novel Restart yang aku sikat. Novel ini cocok banget buat move on. Syiana
Syahrizka Alamsyah a.k.a Syiana adalah seorang banker di salah satu bank terkemuka di
Indonesia. Ia merasa hidupnya hancur ketika memergoki Yudha—cowok yang dia
pacari selama tiga tahun—berselingkuh dengan mantan ceweknya. Alhasil, hubungan
yang udah dirajut selama tiga tahun itu pun kandas. Berkali-kali Yudha mencoba
buat minta maaf atas perbuatannya, tapi Syiana nggak bisa memaafkan dia begitu
aja walaupun jauh didalem lubuk hatinya, Syiana masih sayang sama Yudha, dan
rasanya susah banget buat move
on dari cowok itu.
Suatu hari, Syiana menjalani training mengenai
pengembangan produk dan strategi untuk bisnis kartu kredit di Hongkong bersama
teman sebelah kubikelnya, Aulia. Tiga hari berada di Hongkong dan jauh dari
Jakarta, Syiana manfaatkan buat ngebuang bayang-bayang Yudha dari pikirannya
Eh, tanpa diduga mereka malah ketemu di sebuah kafe di Hongkong. Syiana syok
banget dong karena hal itu. So, dia
langsung pergi dari tempat itu dan masuk ke sebuah beer garden. Disana Syiana
mengalami konflik dengan Fedrian Arsjad a.k.a Ian dan Riza gara-gara Riza yang
waktu itu lagi mabuk tanpa sengaja muntah di kakinya, dan kemudian Ian malah
nuduh Syiana yang bikin dia mabuk. Syiana pun marah dan menyiramkan birnya ke
muka mereka berdua. Lucunya, Syiana nggak tau bahwa mereka berdua adalah
personil band Dejavu yang lagi naik daun.
Selanjutnya, Syiana ketemu mereka dimana-mana.. di pesawat ketika
mau pulang ke Indonesia, di Starbucks, dimana-mana deh.. bahkan ternyata Dejavu
menjadi salah satu brand
ambassador untuk seri kartu kredit yang diterbitkan sama Divisi
Consumer Card tempat dia bekerja. Syiana yang kesel sama dua dari empat
personil Dejavu akibat peristiwa di beer
garden itu jadi makin kesel karena dia jadi sering banget ketemu sama
mereka. Lebih-lebih ketika Fedrian mulai ngedeketin dia. Emang sih Fedrian itu
ganteng, effortlessly charming dan punya aura seksi.. kayak Ian
Somerhalder—pemeran tokoh Damon Salvatore di Vampire Diaries.. Syiana sendiri
mengakui itu. Tapi kalo inget sikap nyebelin Ian alias Fedrian di beer garden Hongkong itu,
rasanya Syiana pengen menujes-nujes mukanya pake high heels. Tapiii.. lama
kelamaan Syiana jatuh cinta juga sama Ian dan mulai bisa melupakan
bayang-bayang Yudha. Perjalanan cinta Syiana dan Ian tentu aja nggak berjalan
mudah. Cukup banyak konflik yang menghadang, mengingat Ian adalah seorang
superstar berprestasi yang terkenal, sementara Syiana adalah cewek normal yang
bukan artis.
Komentar aku buat novel ini :
Covernya warna favorit aku banget deh.. kombinasi merah, item,
putih gitu ^_^
Dan ceritanyaaaaa... huaaaahh.. bagus banget, banget, banget!!
Seru, dan tentunya romantis. Aku suka sama kedua karakter tokoh utamanya.
Syiana yang digambarkan cantik, cerdas, ambisius, mandiri, namun bermulut tajam
itu mengagumkan banget. Apalagi dia bisa ngambil hati keluarga Fedrian hanya
dalam satu kali pertemuan. Sementara Ian yang digambarkan ganteng dan punya
aura seksi, serta cerdas dan punya segudang prestasi tapi tetep humble, itu aku jamin bisa
bikin cewek manapun jatuh cinta.
BTW, karena Ian dalam novel ini digambarkan mirip Ian Somerhalder,
aku jadi ngebayangin muka Ian Somerhalder mulu sepanjang baca novel ini.
Kebetulan aku emang pernah ngefans sama dia (dan sekarang ngefans lagi
gara-gara novel ini!). Sementara tokoh Syiana dalam imajinasi aku adalah Nina
Dobrev. Well, imajinasi aku
nyasar ke Vampire Diaries :v
Here they are! Syiana dan Fedrian Arsjad, dalam imajinasiku :P They're cute, right? (◦^w^◦) |
Intinya sih, aku nggak nyesel beli novel ini. Mbak Nina Ardianti bener-bener bikin aku jatuh cinta deh. Dia berhak aku masukkin ke list penulis favoritku. Hehe..
And now, lemme give you some quotes from this novel.
"Ada hal-hal dalam hidup yang lo tahu bahwa itu adalah sebuah kesalahan tapi lo nggak akan bener-bener tau bahwa itu adalah sebuah kesalahan.. karena satu-satunya cara untuk mengetahui bahwa hal tersebut merupakan kesalahan adalah dengan membuat kesalahan itu terjadi."
- Aulia -
"Setiap orang itu patah hati. All you have to do is moving on."
- Edyta -
"Satu-satunya hal yang bisa menyembuhkan patah hati adalah waktu.. atau orang baru."
- Edyta -
"If he isn't man enough to treat his woman right, he better moves over and let me try."
- Fedrian Arsjad -
"The only one who responsibles for the way your life works out is you. Kamu nggak bisa mengubah masa lalu, tapi kamu bisa bertanggung jawab terhadap masa depan kamu."
- Ibu Fedrian (disampaikan oleh Fedrian) -
"Love really is worth fighting for, risking everything for. And the trouble is, if you don't risk everything, you risk even more."
- Erica Jong, penulis novel Fear of Flying (disampaikan oleh Fedrian) -
***
Oh ya, selama aku baca novel, aku diomelin
terus sama ortu. Mereka nggak suka gitu deh kalo aku baca novel. Apalagi bapak.
Beliau menganggap bahwa novel cuman ngasih efek buruk buat aku. Huaaahh.. nggak
ngerti deh aku sama yang namanya ortu. Aku pengen kuliah jurusan Sastra nggak
boleh, baca karya sastra nggak boleh juga.. trus aku harus ngapain? Mereka tau
nggak sih kalo baca novel tuh salah satu hobi utama aku? Dan ini hiburan bagi aku
karena nggak diijinin masuk jurusan Sastra.. karena aku punya mimpi pengen
bikin karya tulis dan mengirimkannya ke penerbit. Itu mimpi aku dari dulu, dari
aku kecil. Jadi dengan membaca banyak karya tulis inilah aku bisa belajar dari
tulisan-tulisan para author.
Lagipula emangnya semua novel ngasih dampak jelek? Mungkin iya ada, tapi untuk
mereka, para bocah yang belom atau nggak ngerti moral. Puh-leeezz.. aku kan udah gede. Aku tau mana
yang baik mana yang enggak. Tapi yang namanya ortu tuh ya, kayaknya seneng
banget menganggap anaknya masih kecil gitu (=__=')
BTW, aku lagi ada project pembuatan novel
gitu deh. Udah aku bikin dari sekitar dua atau tiga bulan yang lalu gitu, tapi
yang aku ketik belom banyak. Haha.. :P
Rencananya kalo udah jadi mau aku kirim ke
penerbit gitu deh. Kira-kira bakal diterima nggak ya? Yaa.. iseng aja sih. Aku
nggak ngarep-ngarep banget. Kalo nggak diterima ya mungkin bakal aku muat di
Wattpad. Nanti deh, kalo ada waktu dan tentunya kalo ada inspirasi dateng lagi,
mungkin bakal aku ketik lagi. Rasanya pengen banget cepet selesai. Haha.. :D