Selasa, 12 Agustus 2014

BUKU : Don't Cry & Restart

Kayaknya belakangan ini aku khilaf deh.. khilaf dengan memuaskan hasrat membacaku. Sebulanan ini aku nggak tau udah berapa ratus ribu uang yang aku abisin cuman buat beli novel doang. BTW, aneh nggak sih? Ketika kebanyakan cewek menghabiskan uangnya buat ke salon atau shopping tas, aksesoris, sepatu or baju-baju unyu, aku malah lebih seneng ngabisin uang aku buat beli buku atau makanan. Seriously! Entah kenapa, kebahagiaan kecil itu bisa aku dapetin hanya dengan membaca rangkaian-rangkaian kata dari Mbak-Mbak dan Mas-Mas penulis yang bikin imajinasi aku hidup, atau memanjakan lidah aku dengan satu pint es krim atau beberapa batang SilverQueen. Mwahahaha.. :P

Nah, setelah habis melahap novel All You Can Eat-nya Christian Simamora, minggu lalu aku abis hunting novel lagi. Tadinya aku sempet mengurungkan niat hunting ini gara-gara duit enam puluh ribu aku ilang entah kemana. Gila! Duit segitu lumayan buat beli donat J.Co atau novel baru! Tapi karena hasrat aku buat hunting novel ini nggak bisa dibendung, akhirnya aku kabur juga ke Gramed dan membeli dua buah novel.

Tadinya aku mau beli novel Come On Over-nya Christian Simamora. Tapi ternyata novel itu tinggal dua buah disitu dan dua-duanya udah kebuka segelnya. Kemudian aku nimang-nimang novel Restart-nya Nina Ardianti dan novel Me and My Prince Charming-nya Orizuka. Tapi sialnya, aku baru nyadar bahwa sebagian duitku ketinggalan dirumah, sehingga menyebabkan duit aku kurang dua ribu kalo buat beli kedua novel itu. Akhirnya novel Me and My Prince Charming-nya Orizuka aku taro kembali ke rak dan berjanji bahwa aku akan membelinya di lain kesempatan. Sebagai gantinya, aku bawa pulang novel Don't Cry karya Adytya Fitriani.



***

Novel yang pertama aku baca adalah Don't Cry. Aku nggak ngerti ya, kenapa gitu aku beli novel ini? Pasalnya, novel ini nggak ada dalam daftar novel wajib beli yang udah aku catet didalem note di HP aku. Novel ini menceritakan tentang kisah percintaan dua orang remaja SMA. Takeru adalah seorang cowok populer di sekolahnya. Ia jatuh cinta pada seorang gadis biasa bernama Hikari yang telah mampu mencuri hatinya sejak ia pertama kali melihatnya menjelang upacara penerimaan siswa baru. Awalnya Takeru cuma bisa memandang Hikari dari kejauhan tanpa memiliki keberanian buat ngungkapin perasaannya, sampe akhirnya suatu hari dia memberanikan buat nembak Hikari. Tanpa diduga, Hikari menerima cintanya. Hubungan cinta mereka berjalan awet hingga dua tahun lamanya. Pada suatu hari, Hikari mengalami kecelakaan ketika hendak menyebrang sepulang membeli kado ulang tahun untuk Takeru. Dia mengalami koma selama dua bulan. Dan ketika Hikari tersadar dari koma, dia nggak menemukan Takeru di sisinya. Takeru menghilang.

Dua tahun berlalu, Hikari belum juga mengetahui keberadaan Takeru, meskipun dia udah berusaha mencarinya. Rumah Takeru pun selalu tampak kosong, padahal menurut tetangganya, keluarga Takeru nggak pernah pindah rumah. Tanpa Hikari ketahui, Takeru sebenernya sengaja menghindari Hikari, karena saat itu dia menderita kanker otak stadium 4B. Dia nggak mau bikin Hikari sedih kalo tau dia punya penyakit itu. Ibu Hikari sebenernya tau tentang itu, tapi dia udah janji sama Takeru untuk merahasiakannya pada Hikari. Tapi akhirnya suatu hari ibu Hikari membuka kartu. Ia menyerahkan diary Takeru kepada Hikari. Akhirnya Hikari tau deh kenapa Takeru menghilang, dan kemudian menjenguk Takeru yang lagi sekarat di rumah sakit. Akhirnya disana mereka bertemu dan saling berjanji untuk terus bersama-sama selamanya.

Komentar aku buat novel ini :
Covernya manis, semanis isi ceritanya. Tapiiii.. menurut aku ceritanya gampang banget ketebak, sehingga kurang greget. Alurnya juga terlalu singkat. Baru juga baca halaman sepuluh, Takeru yang belum bener-bener mengenal Hikari udah jadian aja gitu sama dia. Kemudian ketika Takeru menghilang selama dua tahun, selama dua tahun itu pula rumahnya terlihat kosong padahal menurut tetangga, keluarga Takeru nggak pernah pindah rumah, dan faktanya mereka emang masih tinggal disana. Itu kurang masuk akal. Masa sih selama dua tahun itu, Hikari nggak pernah sekalipun mergokin adanya 'kehidupan' didalem rumah itu? Dan kenapa ibu Hikari tega untuk tetep ngerahasiain tentang Takeru dari anaknya dalam waktu selama itu? Padahal dia tau bahwa Hikari bener-bener down dan kehilangan semangat hidup karena kehilangan Takeru selama dua tahun lamanya. Selain itu, didalem novel ini ada beberapa kata yang nggak sesuai penggunaannya. Misalnya kata 'kepalaku berkunang-kunang'. Padahal seharusnya yang bener adalah 'mataku berkunang-kunang'.

Novel ini tergolong ringan, jadi selama baca novel ini, aku nggak perlu mengulang baca kalimatnya biar bisa ngerti. Didalemnya juga sama sekali nggak ada kata-kata yang sulit dipahamin kayak yang sering aku temuin di novelnya Christian Simamora dan Andrea Hirata. Daaaann.. kalo menurut aku, ceritanya itu rada mirip film remaja Jepang gitu deh, yang judulnya Koizora itu. Coz tokoh utama cowoknya sama-sama punya penyakit kanker otak dan sama-sama menghilang setelah mengetahui bahwa dirinya menderita penyakit itu plus setelah tokoh utama ceweknya mengalami kecelakaan. Kalo di dalem novel ini tokoh utama ceweknya tertabrak ketika menyebrang, sementara di film Koizora tokoh utama ceweknya jatoh gara-gara didorong sama ex-girlfriend dari tokoh utama cowoknya sehingga menyebabkan dirinya mengalami keguguran. Tokoh utama cowoknya juga sama-sama nitipin diary gitu deh buat dikasihin ke tokoh utama ceweknya. Hanya aja novel Don't Cry berakhir bahagia karena kedua tokoh utamanya memutuskan untuk menjalani hidup bersama, sementara film Koizora berakhir tragis karena pada akhirnya tokoh utama cowoknya meninggal. Apa mungkin penulis novel ini terinspirasi dari film itu? Entahlah..
Dan karena aku udah pernah menyimak kisah semacam ini dalam bentuk film itu, aku jadi agak nyesel beli novel ini. Apalagi novel ini juga kan nggak termasuk dalam daftar novel wajib beli yang udah aku catet itu. Kenapa aku nggak ambil novel Refrain aja yak? (=__=')


 ***


Setelah melahap novel Don't Cry, giliran novel Restart yang aku sikat. Novel ini cocok banget buat move on. Syiana Syahrizka Alamsyah a.k.a Syiana adalah seorang banker di salah satu bank terkemuka di Indonesia. Ia merasa hidupnya hancur ketika memergoki Yudha—cowok yang dia pacari selama tiga tahun—berselingkuh dengan mantan ceweknya. Alhasil, hubungan yang udah dirajut selama tiga tahun itu pun kandas. Berkali-kali Yudha mencoba buat minta maaf atas perbuatannya, tapi Syiana nggak bisa memaafkan dia begitu aja walaupun jauh didalem lubuk hatinya, Syiana masih sayang sama Yudha, dan rasanya susah banget buat move on dari cowok itu.


Suatu hari, Syiana menjalani training mengenai pengembangan produk dan strategi untuk bisnis kartu kredit di Hongkong bersama teman sebelah kubikelnya, Aulia. Tiga hari berada di Hongkong dan jauh dari Jakarta, Syiana manfaatkan buat ngebuang bayang-bayang Yudha dari pikirannya Eh, tanpa diduga mereka malah ketemu di sebuah kafe di Hongkong. Syiana syok banget dong karena hal itu. So, dia langsung pergi dari tempat itu dan masuk ke sebuah beer garden. Disana Syiana mengalami konflik dengan Fedrian Arsjad a.k.a Ian dan Riza gara-gara Riza yang waktu itu lagi mabuk tanpa sengaja muntah di kakinya, dan kemudian Ian malah nuduh Syiana yang bikin dia mabuk. Syiana pun marah dan menyiramkan birnya ke muka mereka berdua. Lucunya, Syiana nggak tau bahwa mereka berdua adalah personil band Dejavu yang lagi naik daun.

Selanjutnya, Syiana ketemu mereka dimana-mana.. di pesawat ketika mau pulang ke Indonesia, di Starbucks, dimana-mana deh.. bahkan ternyata Dejavu menjadi salah satu brand ambassador untuk seri kartu kredit yang diterbitkan sama Divisi Consumer Card tempat dia bekerja. Syiana yang kesel sama dua dari empat personil Dejavu akibat peristiwa di beer garden itu jadi makin kesel karena dia jadi sering banget ketemu sama mereka. Lebih-lebih ketika Fedrian mulai ngedeketin dia. Emang sih Fedrian itu ganteng, effortlessly charming dan punya aura seksi.. kayak Ian Somerhalder—pemeran tokoh Damon Salvatore di Vampire Diaries.. Syiana sendiri mengakui itu. Tapi kalo inget sikap nyebelin Ian alias Fedrian di beer garden Hongkong itu, rasanya Syiana pengen menujes-nujes mukanya pake high heels. Tapiii.. lama kelamaan Syiana jatuh cinta juga sama Ian dan mulai bisa melupakan bayang-bayang Yudha. Perjalanan cinta Syiana dan Ian tentu aja nggak berjalan mudah. Cukup banyak konflik yang menghadang, mengingat Ian adalah seorang superstar berprestasi yang terkenal, sementara Syiana adalah cewek normal yang bukan artis.

Komentar aku buat novel ini :
Covernya warna favorit aku banget deh.. kombinasi merah, item, putih gitu ^_^
Dan ceritanyaaaaa... huaaaahh.. bagus banget, banget, banget!! Seru, dan tentunya romantis. Aku suka sama kedua karakter tokoh utamanya. Syiana yang digambarkan cantik, cerdas, ambisius, mandiri, namun bermulut tajam itu mengagumkan banget. Apalagi dia bisa ngambil hati keluarga Fedrian hanya dalam satu kali pertemuan. Sementara Ian yang digambarkan ganteng dan punya aura seksi, serta cerdas dan punya segudang prestasi tapi tetep humble, itu aku jamin bisa bikin cewek manapun jatuh cinta.

BTW, karena Ian dalam novel ini digambarkan mirip Ian Somerhalder, aku jadi ngebayangin muka Ian Somerhalder mulu sepanjang baca novel ini. Kebetulan aku emang pernah ngefans sama dia (dan sekarang ngefans lagi gara-gara novel ini!). Sementara tokoh Syiana dalam imajinasi aku adalah Nina Dobrev. Well, imajinasi aku nyasar ke Vampire Diaries :v


Here they are! Syiana dan Fedrian Arsjad, dalam imajinasiku :P
They're cute, right? (◦^w^◦)
Hmm.. jadi kangen sama film itu (◦'w'◦)

Intinya sih, aku nggak nyesel beli novel ini. Mbak Nina Ardianti bener-bener bikin aku jatuh cinta deh. Dia berhak aku masukkin ke list penulis favoritku. Hehe..

And now, lemme give you some quotes from this novel.

"Ada hal-hal dalam hidup yang lo tahu bahwa itu adalah sebuah kesalahan tapi lo nggak akan bener-bener tau bahwa itu adalah sebuah kesalahan.. karena satu-satunya cara untuk mengetahui bahwa hal tersebut merupakan kesalahan adalah dengan membuat kesalahan itu terjadi."
- Aulia -


"Setiap orang itu patah hati. All you have to do is moving on."
- Edyta -


"Satu-satunya hal yang bisa menyembuhkan patah hati adalah waktu.. atau orang baru."
- Edyta -


"If he isn't man enough to treat his woman right, he better moves over and let me try."
- Fedrian Arsjad -


"The only one who responsibles for the way your life works out is you. Kamu nggak bisa mengubah masa lalu, tapi kamu bisa bertanggung jawab terhadap masa depan kamu."
- Ibu Fedrian (disampaikan oleh Fedrian) -


"Love really is worth fighting for, risking everything for. And the trouble is, if you don't risk everything, you risk even more."
- Erica Jong, penulis novel Fear of Flying (disampaikan oleh Fedrian) -




***

Oh ya, selama aku baca novel, aku diomelin terus sama ortu. Mereka nggak suka gitu deh kalo aku baca novel. Apalagi bapak. Beliau menganggap bahwa novel cuman ngasih efek buruk buat aku. Huaaahh.. nggak ngerti deh aku sama yang namanya ortu. Aku pengen kuliah jurusan Sastra nggak boleh, baca karya sastra nggak boleh juga.. trus aku harus ngapain? Mereka tau nggak sih kalo baca novel tuh salah satu hobi utama aku? Dan ini hiburan bagi aku karena nggak diijinin masuk jurusan Sastra.. karena aku punya mimpi pengen bikin karya tulis dan mengirimkannya ke penerbit. Itu mimpi aku dari dulu, dari aku kecil. Jadi dengan membaca banyak karya tulis inilah aku bisa belajar dari tulisan-tulisan para author. Lagipula emangnya semua novel ngasih dampak jelek? Mungkin iya ada, tapi untuk mereka, para bocah yang belom atau nggak ngerti moral. Puh-leeezz.. aku kan udah gede. Aku tau mana yang baik mana yang enggak. Tapi yang namanya ortu tuh ya, kayaknya seneng banget menganggap anaknya masih kecil gitu (=__=')

BTW, aku lagi ada project pembuatan novel gitu deh. Udah aku bikin dari sekitar dua atau tiga bulan yang lalu gitu, tapi yang aku ketik belom banyak. Haha.. :P
Rencananya kalo udah jadi mau aku kirim ke penerbit gitu deh. Kira-kira bakal diterima nggak ya? Yaa.. iseng aja sih. Aku nggak ngarep-ngarep banget. Kalo nggak diterima ya mungkin bakal aku muat di Wattpad. Nanti deh, kalo ada waktu dan tentunya kalo ada inspirasi dateng lagi, mungkin bakal aku ketik lagi. Rasanya pengen banget cepet selesai. Haha.. :D

0 komentar:

Posting Komentar

Total Tayangan Halaman

 
;