Senin, 05 September 2016

S E M A N G A T !

Hari ini aku pulang malam lagi. Sekitar pukul tujuh malam, aku baru meninggalkan kantor, dan ini benar-benar rekor. Selama aku menjadi seorang karyawan, aku nggak pernah pulang ngantor semalam ini. Keadaan kantor udah sepi banget waktu aku keluar ruangan. Lantai dua udah kosong. Cuma lantai bawah yang masih kedengaran agak ramai oleh beberapa orang pramuniaga dan alunan musik yang diputar cukup keras.


Well, harusnya aku udah pulang sekitar jam setengah enam tadi. Hanya aja laporan penjualan yang kubuat rupanya masih harus di crosscheck ulang dan direvisi sebelum diserahkan ke pimpinan perusahaan, atasanku, dan para Marketing Supervisor besok pagi. Bodo amat dengan rumor bahwa kantor tempatku bekerja itu angker, yang penting tugasku selesai. Maklum, sebagai Staf Administrasi HRD & Marketing yang belum bisa dibilang cukup lama bekerja di perusahaan ini, aku benar-benar masih butuh banyak belajar. Aku masih sering melakukan kesalahan-kesalahan dan terlambat menyerahkan tugas. Aku sering dituntut untuk mengerjakan tugas-tugasku lebih cepat, aku pernah ditegur karena laporan penjualan yang harus kusetorkan ke pusat ngaret sekitar satu jam, aku masih banyak tanya, aku masih sulit paham, aku masih sering lupa, aku pernah ditegur atasan karena lupa menaruh file rahasia di lemari, aku bahkan pernah disemprot Marketing Supervisor karena lupa memasukkan data absen salah seorang sales-nya sehingga upah yang diterimanya nggak sesuai.


Inilah yang menyebabkan aku sering pulang telat. Nggak jarang aku juga mengorbankan waktu istirahatku untuk menyelesaikan tugas. I dunno.. Aku merasa bertanggung jawab buat menyelesaikan tugasku sesegera mungkin, karena memang mostly tugasku memiliki target waktu gitu, dan aku benar-benar belum bisa mengikuti cara kerja rekan-rekanku. Aku kagum sama mereka yang punya banyak pekerjaan tapi bisa mengatur waktu dengan baik. Mereka istirahat dan pulang tepat waktu, tugas pun selesai tepat waktu. Sementara aku, walau sering mengorbankan waktu istirahat siang dan pulang pun, tetep aja masih sering ditegur. Hahaha.. parah ya.


Beneran deh, bekerja di perusahaan ini tuh bedaaaa banget kalo dibanding dengan bekerja di tempat-tempat kerjaku yang sebelumnya. Di tempat-tempat kerjaku yang dulu, aku nggak sesibuk ini. Nggak jarang, jam dua siang pun aku udah bisa santai. Berbanding terbalik banget dengan bekerja di tempatku yang sekarang. Makanya aku cukup kewalahan ketika diberi pekerjaan seabrek dan menyangkut hajat hidup orang banyak ini. I feel like underpressure sometimes.. Kadang aku terpikir untuk mundur karena merasa nggak mampu. Tapi seketika itu pula aku mengingat tiga orang yang berarti buatku : Ibu, bapak, adikku. Aku pengen bermanfaat buat mereka, terlebih buat kedua orangtuaku yang udah nggak bekerja lagi dan cuma mengandalkan warung dan kost-kostan buat sumber penghasilan. Aku mencoba untuk lebih bijak mengambil keputusan sekarang. Aku nggak akan nyerah begitu aja sama tekanan. Lagipula, inilah yang namanya kerja, bukan? Dimana-mana pasti ada aja pressure-nya.


Tapi aku beruntung. I’m really grateful that I have those good ppl around me. Atasan dan rekan-rekan kerjaku ramah-ramah  dan baik. Mereka juga sabar banget membimbing aku yang masih bodoh ini, khususnya atasanku—Pak Teguh—dan rekanku—Pak Benny. Mereka nggak hanya sekedar atasan dan rekan kerja, tapi juga mentor. Aku belajar banyak dari mereka. Yah, walaupun masih ada sih beberapa orang karyawan yang memandangku dengan tatapan aneh. Entah karena memang mereka nggak suka sama aku atau cuman perasaanku aja, aku nggak tau karena pada dasarnya aku memang nggak suka jadi pusat perhatian. Haha.. Tapi selebihnya sih mereka friendly banget. Sejauh ini aku nggak menemukan adanya karyawan senior yang memperlakukan karyawan junior dengan kurang baik. Cuma akunya aja yang masih kaku kalo berinteraksi sama mereka. Mungkin ada aja mereka yang menganggapku sombong or sumthin’, but actually noooo..  I don’t mean it. I’m just shy. Maklum, introvert akut kayak aku nggak bisa luwes nimbrung sana-sini dalam waktu singkat. Aku berharap aku bisa secepatnya merasa lebih nyaman sama mereka, karena biar bagaimanapun aku udah mulai menganggap mereka sebagai keluarga keduaku. Pak Teguh itu ibarat bapakku, Pak Benny dan bapak-bapak lainnya ibarat paman-pamanku, ibu-ibunya ibarat bibi-bibiku, sementara karyawan-karyawan mudanya ibarat kakak-kakakku (karena diantara para karyawan di office, memang aku yang paling muda. Muehehe..). Mereka juga care banget. Nggak jarang mereka selalu mengingatkan aku buat nggak telat makan. Hahaha.. Cuma yang aku sebelin, mereka yang baik-baik itu tuh sering banget memandang aku dengan tatapan kasian gitu. I dunno.. Emangnya tampangku memelas banget ya? For God’s sake, Guys, I’m okay! (=__=’)


Dan hari iniiii.. tugasku terselamatkan berkat bantuan Pak Teguh. Ini kesekian kalinya beliau pulang telat buat membimbingku. Mana sabar banget lagi. Coba, kurang baik apa coba beliau? Trus masa tadi aku terharu waktu beliau, Pak Benny, dan Mas Putra memotivasiku untuk terus semangat. Padahal cuma kalimat singkat doang, nggak panjang lebar kayak kalimat-kalimat motivasinya Om Mario.



Huaaahh.. pokoknya besok kinerjaku harus bisa lebih baik lagiiii.. Kalo mereka bisa, kenapa aku enggak? I’ll try my best, I promise :)


0 komentar:

Posting Komentar

Total Tayangan Halaman

 
;