Kamis, 18 Mei 2017

BECK

Dulu aku pernah bermimpi untuk punya sebuah band yang digawangi lima orang, yakni aku, adikku, dan tiga teman masa kecil kami, Tri, Dewi, dan Kiki. Rasanya konyol kalo ingat bagaimana dulu kami cukup sering mendengarkan musik sambil berpura-pura menjadi para member dari sebuah band yang sedang konser. Dewi menjadi vokalis, Kiki menjadi gitaris, adikku menjadi gitaris sekaligus backing vocal, Tri menjadi drummer, sementara aku sendiri menjadi keyboardist. Yah, bisa ditebak sendiri lah ya, properti apa yang kami gunakan saat itu. Mikrofon mainan, raket bulu tangkis.. Kami bahkan pernah janjian bahwa suatu saat kami bakal menabung dan patungan untuk menyewa sebuah studio musik buat dipake rehearsal. Gaya ya.. anak SD sok-sokan mau ngeband. Hahaha..

Tapiii.. karena kami nggak pernah mendalami alat musik (kecuali aku yang dulu hobi main keyboard dan cukup mahir memainkan lagu Ibu Kartini dan Anak Kambing Saya, akhirnya mimpi itu pun terlupakan. Eh, tapi nggak sepenuhnya terlupakan juga deng, karena ada salah satu dari kami yang bisa dibilang berhasil meraih mimpinya untuk ditonton banyak orang. Dewi. Meski nggak menjadi vokalis dalam sebuah band, tapi seenggaknya dia bisa menunjukkan bakat menyanyinya dengan menjadi seorang freelance singer. Salut!

Ngomong-ngomong soal bikin band, ada satu film tentang anak band yang baru aja aku tonton kemarin malam. BECK, judulnya, merupakan sebuah film Jepang yang diadaptasi dari manga dan serial anime berjudul sama. Film ini menceritakan tentang perjuangan lima orang pemuda untuk membentuk sebuah band rock yang sukses.




Seorang remaja pendiam bernama Yukio Tanaka (diperankan oleh Takeru Satoh) merasa bahwa hidupnya flat dan membosankan. Ia kerapkali dibully sama geng nakal di sekolahnya dan dipanggil dengan nama 'Koyuki' karena tubuhnya yang kecil. Suatu hari, Koyuki berkenalan dengan Ryusuke (diperankan oleh Hiro Mizushima) setelah ia menyelamatkan anjing peliharaan Ryusuke dari gangguan bule-bule yang mabuk. Ryusuke ini adalah seorang cowok yang sangat berbakat dalam bermusik, khususnya musik rock. Dia lah yang memperkenalkan Koyuki pada dunia musik dan menginspirasinya untuk belajar main gitar hingga mahir. Sejak saat itu, Koyuki jatuh cinta pada musik dan menjadikan musik sebagai suatu pelampiasan emosi. Kalo marah, dia putar musik rock keras-keras (eh, kok kayak aku. Haha..)

Singkat cerita, Ryusuke dan Koyuki akhirnya membentuk sebuah band bersama tiga orang lainnya. Band itu mereka beri nama BECK, yang diambil dari nama anjing peliharaan Ryusuke. Awalnya sih Koyuki cuma ditunjuk sebagai gitaris dalam band itu. Namun semuanya berubah ketika Ryusuke menciptakan sebuah lagu yang dirasa kurang cocok sama karakter suara vokalis mereka. Koyuki menawarkan diri untuk membawakan lagu itu, daaaaann.. ketika itulah, semua personil BECK terhanyut sama suara Koyuki yang merdunya LUARRRR BIASA! Dan suara emas itulah yang membuka jalan untuk BECK menuju sukses, tapi tentunya dengan berbagai rintangan yang nggak mudah dihadapi.

Well, honestly I was surprised ketika mengetahui peran apa yang dimainkan Takeru dalam film ini. Rasanya aneh kalo ingat bahwa pertama kali aku melihat aksi Takeru, dia adalah sosok samurai yang tangguh, Kenshin Himura. Tapi di kali kedua aku melihat aksi Takeru ini, dia memainkan peran yang berbeda seratus delapan puluh derajat.  Takeru cupu banget, sumpah. Haha.. Lucu xD

Dan seharusnya film ini bisa membuatku terkesan kalo aja nggak ada satu minus yang membuatku amat sangat kecewa sekali. Apa itu?

Yakni suara tokoh Koyuki yang dibuat voiceless saat nyanyi!
Aneh aja gitu, masa tiap kali Koyuki nyanyi, yang keluar malah suara biola. Awalnya aku pikir hal itu dibuat untuk membuat penonton penasaran. Aku pikir suara Koyuki hanya dirahasiakan di awal dan akan diperdengarkan menjelang akhir film. Eh, nggak taunya yang terjadi adalah, Koyuki terus bersuara biola hingga akhir.

Haiissshh.. kenapa coba nggak dibuat nyanyi beneran aja? Toh Takeru juga bisa nyanyi kok, dan suaranya nggak masuk dalam kategori sumbang. Atau minimal lipsync kek, pinjam suaranya siapa gitu. Yah, aku paham sih, mungkin suara biola itu dibuat untuk menggambarkan suara Koyuki yang nggak ada duanya. Tapi ya kan aneh jadinya. Lagian di animenya pun, suara Koyuki nggak dibuat voiceless tuh. Kenapa pas dibuat live action malah jadi voiceless? -_-"

Jadi terpaksa kukatakan, film ini nggak lebih menarik dari SUCKSEED—film Thailand yang mengusung tema sama. Well, ini menurutku lho ya. But however, film ini punya soundtrack-soundtrack yang bisa banget buat nambah playlist. Lagu Around The World-nya RHCP misalnya :>

8 komentar:

Anonim mengatakan...

Katanya wkt animenya muncul bnyk kritik. Ada yang bilang kl suaranya ga sebagus penggambaran dicerita. Makanya di live actionnya sengaja diilangin gitu diganti sama ekspresi2 takjub saat ngedengrin dia nyanyi sebagai bukti kl suaranya bagus. Aq jg kecewa sih.

Aq tau lagu oasis yg dont look back in anger gara2 film ini. :') eh iya coba dngrin lagu2nya Ellegarden. Kl mnrtku sih,, karakter ellegarden mirip beck.

Putri Vidialesta mengatakan...

Hu'um.. kemarin malam aku iseng browsing tentang film ini, ternyata banyak yang kecewa soal part itu. Dan katanya suara tokoh Koyuki saat nyanyi di film ini dihilangkan karena permintaan dari si pembuat manganya sendiri ya. Ya mungkin karena kritik itu kali ya. Ah, tapi dibuat voiceless juga tetap dikritik --"

BTW, aku baru denger Ellegarden, searching di IG. Musiknya rada ngingetin sama Blink 182. Hehe.. Penasaran jadinya. Tanggung jawab, Tif 😝

Anonim mengatakan...

Nah itu dia. Kenapa ngga ttp di kasi aja suaranya trs minta vokalis atau band buat isiin lagunya Beck. Lagian di Jepang jg bnyk penyanyi hebat. Taka misalnya. Aq pikir kl suaranya diisi sm Taka bisa banget tuh yg dngr jd mlongo. Wkwk

Yaay..iya ya semacam Blink gtu. Hahaha. Ellegarden itu awal mula aq suka band Jepang cita rasa barat. Coba dngrin Merry Me. Pokoknya yg dr album Riot on the Grill. Bingung jg mau rekomendasiin yg mana. Ellegarden uda lmyn banyak ngeluarin album sih...hng...aq jd nostalgia btw. 😂

Putri Vidialesta mengatakan...

AH! Kamu menyebutkan apa yang aku pikirkan, Tif. Aku juga sempat mikir andai Taka yang ngisi suara Koyuki. Inget pas OOR bawain lagu Heartache di konser Mighty Long Fall, Yokohama. Terkesima semua, ada yang nangis malah :3

Hmm.. Merry Me ya. Aku baru denger yang Red Hot. Asik juga lagunya. Ada yang bilang mereka OOR versi tahun 90'an. Wow.. aku speechless. Ternyata mereka cukup kawakan. Harusnya kamu rekomenin mereka dari dulu ke aku :'v

Anonim mengatakan...

Wkwkwk kita mah sepikiran kl soal ini..
Tu kan...taka itu gambaran asli dr sosok koyuki. Uda kecil badannya, suaranya bagus lg. Uwww...

Wahhh iya kah? Aq mlh ga tau. Iya sih mrk uda ada dr thn 98 ya?

Iya ya..aq mlh ga kepikiran wkt kita sharing ttg musik. Uda agak lupa...ttg mrk gara2 lagu2 mrk kejebak di laptop yg mati. Ada bbrp lagi sih band jepang yg lmyn mnrtku.

Alexandros...coba deh

Anonim mengatakan...

Wah disini ada sedikit bahas band 3 besar di playlist saya, yaitu One Ok Rock, Ellegarden dan Alexandros

Dogung mengatakan...

Takeru maen film dengan tema band lagi kok kak, The Liar and His Lover. Ost nya juga keren keren. Kalo di beck di biola-in karena untuk menggambarkan suara si Yukio yang wah kalo menurutku. Dan bener mending di biolain aja daripada penggambaran yg wah tadi malah mengecewakan kalo pake suara asli

Putri Vidialesta mengatakan...

Iya, udah aku tonton filmya. Kali ini nggak mengecewakan :3

Posting Komentar

Total Tayangan Halaman

 
;