Minggu, 12 November 2017
Kupikir hari ini bakal jadi hari dimana aku menghabiskan akhir pekan bareng teman-teman seharian. Beberapa hari yang lalu, rencananya pagi ini aku bakal pergi berenang sampai sore bareng dua sohibku, Rohayati dan Ayu di kolam renang Apita seperti pertengahan bulan lalu, dan kemudian dilanjut meet up sama Yuda. Well, tanggal 22 Oktober lalu, aku, Ohay, dan Ayu memang pergi berenang di kolam renang Apita. Kami tiba sekitar jam sepuluh pagi, dan selesai sekitar jam satu siang. Waktu itu rasanya kurang puas, karena aku dan Ayu masih ingin berenang, sementara Ohay ada janji buat jalan bareng fiancee-nya *uhuk*, jadi kami harus balik sebelum sore.

Nah, karena hal itulah, beberapa hari yang lalu, Ayu mengajak kami berenang lagi. Aku dan Ohay menyetujui dengan senang hati. Tapi anehnya hingga pagi tadi, dia nggak ada kabar. Di-SMS nggak dibales. Baiklah, kami pikir dia nggak punya pulsa. Akhirnya Ohay menghubungi dia via Facebook, nggak dibales juga, padahal jelas-jelas dia komen-komenan sama cowoknya. Ngeselin kan. Akhirnya kami berdua cancel deh rencana kami itu. Eh, siangnya Ayu malah baru SMS Ohay, minta planning renang barengnya diganti jalan-jalan ke Pasar Muludan. Berhubung aku dan Ohay udah malas duluan, kami menolak. "Minggu depan aja," balas Ohay.

Sekitar jam setengah tiga sore, aku bersiap untuk meet up sama Yuda. Sebenarnya niat ketemuan ini pun udah direncanakan sejak sekitar dua minggu yang lalu. Niatnya kami ketemuan tanggal 5 kemarin, tapi berhubung minggu lalu aku ada acara keluarga, kami baru bisa meet up hari Minggu ini. Kami ketemuan di sebuah rumah makan ramen dan sea food di kawasan Tuparev. Ini kunjungan keduaku ke tempat ini. Sebelumnya, aku pernah makan ramen disitu, berdua sama Ohay awal bulan Oktober lalu. Meski berakhir dengan mencret dan bolak-balik ke kamar mandi hingga tiga kali dalam kurun waktu dua jam, aku nggak kapok buat makan disitu lagi. Lho, kok  bisa?

Jadi, hari itu, aku pesan ramen tempura (tadinya mau pesan ramen kepiting, tapi ternyata habis. maklum, best seller) dengan pedas level dua, sedangkan Ohay pesan ramen sosis dengan pedas level lima. Entah karena keteledoran waiter yang keliru menuliskan orderan, atau kekhilafan kokinya yang salah memasukkan ramuan, ramen yang aku makan ajegile hot banget, sedangkan Ohay justru mengaku ramennya nggak pedas sama sekali. Tertukar, mungkin. Tapi honestly, kalo soal rasa, ramennya enak banget. Yah, kalo nggak enak, ngapain aku datang sampai dua kali kan? Selain itu juga karena tempatnya yang cukup nyaman dengan musik yang enak didengar.

Yap, kembali ke today's story.
Aku tiba di lokasi lebih dulu ketimbang Yuda. Aku memilih meja outdoor yang sama dengan meja yang aku tempati bareng Ohay dulu.
"Sendirian aja, Mbak?" tanya seorang waiter sambil menyerahkan buku menu.
"Ada teman saya datang belakangan, Mas," jawabku. Kemudian Mas Waiter itu pun meninggalkanku untuk memilih menu. Sekitar lima belas menit kemudian, Yuda tiba di lokasi. Karena tempat dudukku nggak jauh dari gerbang, dia langsung bisa mengenaliku, nggak celingukan kayak pertemuan-pertemuan sebelumnya.
"Mau pindah tempat nggak?" tanyaku.
"Hmm.." dia bergumam sambil menyapukan pandangan ke bawah. "Kalo bisa, cari tempat yang ada colokannya sih.." Selanjutnya, aku mengikuti dia masuk ke ruang makan indoor, dan berhenti di sebuah meja di sisi kanan ruangan. Anyway, berbeda dengan meja dan kursi di ruang makan outdoor yang keras karena terbuat dari kayu, di ruang makan indoor ini, ada meja-meja dengan kursi empuk di sisi kanan dan area lesehan di sisi kiri. Cukup nyaman sih, hanya aja di tempat ini cukup banyak lalat beterbangan, sehingga kita harus selalu mengibas-ngibaskan tangan kalo nggak mau mereka hinggap di makanan dan minuman kita.

Yuda memesan satu porsi french fries dan black coffee, sedangkan aku memesan menu yang sama dengan yang aku pesan waktu makan bareng Ohay dulu : ramen kepiting (syukurlah, kali ini nggak kehabisan) dengan pedas level dua (kali ini dipastikan nggak akan tertukar lagi) dan milkshake stroberi. Anyway, meski pedasnya cuma level dua, tapi tetep aja, asa pedas banget. Cuma memang nggak separah waktu itu, baru nyesap kuahnya aja aku udah batuk (-_-")

Then we started the conversation. Anyway, tujuan kami ketemuan ini adalah sharing soal metode mengajar Bahasa Inggris. Jadiii.. ceritanya belakangan ini Yuda lagi aktif mengajar Bahasa Inggris gratis via sosmed. Kebetulan, sekitar tahun 2013 lalu, aku juga pernah melakukan hal yang sama. Waktu itu mula-mula aku bergabung dalam beberapa grup belajar Bahasa Inggris di Facebook. Selain memperdalam ilmu, aku juga banyak sharing di grup-grup ini, hingga suatu hari aku dipercaya untuk menjadi admin di salah satu grup yang saat itu cukup memprihatinkan karena kurang aktif. Adminnya banyak, tapi jarang nge-post materi ataupun menjawab pertanyaan member. Malah ada admin yang justru narsis di grup, menjadikan grup sebagai lahan curhat dan mencari perhatian. Mending kalo curhatnya pake bahasa Inggris, bisa sekalian belajar, lah ini boro-boro. Aku jadi nggak habis pikir dengan apa yang dipikirkan owner dari grup itu sehingga mengangkat dia jadi admin. Atas dasar hal itu, aku jadi merasa bertanggung jawab buat bikin grup itu lebih ‘hidup’. Yah, memang nggak berubah secara signifikan dan serame grup tetangga, tapi lebih baik ketimbang sebelumnya. Beberapa admin yang tadinya pasif pun kembali aktif menjawab pertanyaan member. Dari grup-grup inilah aku mendapatkan beberapa teman yang tertarik buat belajar Bahasa Inggris padaku. Tapi ada juga satu orang yang nggak berasal dari grup-grup ini, melainkan dari friendlist Facebook-ku, yang tertarik buat belajar Bahasa Inggris padaku karena melihat aku yang kerapkali menggunakan bahasa Inggris di status-status yang aku update di sosmed. Nah, si Yuda ini pengen tau gitu, metode mengajar yang aku pakai dulu kayak apa. Well, sebenarnya metode yang aku pakai waktu itu nggak begitu berbeda dengan apa yang dia terapkan, hanya aja memang lebih sederhana. Kuakui, metode yang dia terapkan jauh lebih WOW karena pake ada kegiatan bedah buku segala. Jadi, kepada ‘murid-muridnya’ itu, dia bagikan sebuah E-Book berjudul Why We Can’t Speak English (atau I Still Can’t Speak English yak? Lupa), yang kurang lebih isinya itu tentang bagaimana cara agar seseorang bisa menerapkan bahasa Inggris itu kedalam percakapan sehari-hari, nggak cuma tau teori dan bisa writing doang (duh, aku banget kayaknya. Hahaha..). E-Book ini dia jadikan bahan diskusi bareng ‘murid-muridnya’. Great!

Selain dalam hal metode, ternyata ‘murid-murid’ yang dia ajar juga aneh-aneh. Ada yang baru belajar tentang dasar bahasa Inggris, tapi udah berani jadi guru les. Seriously, guru les coy! Berbayar. Kenapa dia nggak berguru sama masternya aja coba? Well, nggak mau ngeluarin modal mungkin? Bisa jadi. Trus ada ‘murid’ yang terus membujuk Yuda buat ngerjain tugas-tugas kuliahnya (but he refuses him, of course). Lalu ada juga ‘murid’ cewek yang ngajak kenalan dan mencoba ‘dekat’ padahal udah punya anak dan suami! WTH :v

Dan bukan meet up sama Yuda namanya kalo percakapannya cuma satu topik. Dia juga sharing tentang beberapa hal, well.. business, family, friends, girls *uhuk* dan satu lagi.. yang paling aku suka : Metafisika dan Supranatural! Wkwkwkwk..
BTW, aku baru tau kalo orang Indigo (which is yang punya indera keenam sejak lahir) bisa kehilangan kemampuan spesialnya ini seiring dengan bertambahnya usia. Adik Yuda, Bima, misalnya, yang punya sixth sense sejak ia lahir, tapi kemudian indera keenamnya ini menghilang di usianya yang kesekian. Sebaliknya, Yuda yang nggak memiliki kemampuan spesial itu sejak lahir justru mendapatkannya by accident di usianya yang ketujuhbelas. Dia bercerita, sore itu dia baru pulang sekolah. Dalam keadaan capek, dia melangkah ke kamar mandi dan menemukan seorang kakek berpakaian serba putih di sudut kamar mandi yang menurut adiknya—si Bima—memang sering nongkrong disitu. Hmm.. aku jadi ingat cerita Admin Mystic Wave (mwv.mystic—salah satu akun Instagram yang banyak sharing soal cerita horor true story dan foto-foto penampakan makhluk astral) yang baru-baru ini mendapatkan kemampuan spesial by accident usai melakukan kegiatan bareng teman-teman kampusnya di kawasan Puncak, Bogor. Tapi berbeda dengan orang-orang kebanyakan yang menganggap kemampuan spesial itu sebagai suatu kelebihan, Admin Mystic Wave ini justru menyebut ini sebagai sebuah kekurangan, karena menurut penuturannya, memiliki sixth sense berarti mengalami gangguan oleh jin, dan itu harus dihilangkan.
“Kamu masih penasaran, Put, pengen bisa liat?” tanya Yuda.
Hadeeeehh.. sekarang sih enggak lah yaa. Well, masih ada sih rasa penasaran. Sedikit. Intinya nggak sepenasaran dulu. Cukuplah nyimak cerita-cerita mereka dari akun-akun horor yang aku follow di Instagram. Bagiku itu udah cukup untuk menjawab rasa penasaranku tentang bagaimana rasanya melihat dan diganggu mereka, walau memang rasanya mengalami sendiri dengan hanya menyimak tentu sangat berbeda.


Nggak terasa, empat jam berlalu. Setelah membayar bill, kami pun beranjak meninggalkan tempat itu. Yuda sempat mampir ke rumah sebentar buat merokok dua batang (pelampiasan mungkin, coz selama di rumah makan tadi dia nggak ngebul. Hahaha..). Dia juga sempat sharing musik. Aku nggak nyangka dia dengerin Owl City juga, dan.. oh ya, dia juga punya beberapa rekomen musisi yang ternyata punya lagu yang enak banget didengar, salah satunya bernama Erutan. Erutan ini punya musik yang unik dan ajaib menurutku. Entahlah, mendengar musiknya, aku merasa adem, tentram.. berasa kayak ada di kawasan sejuk penuh pohon dengan suara gemericik air sungai dan kicau burung. Ugh, seriouslyyy.. baru dengar satu lagu aja aku langsung jatuh cinta. Beberapa lagu yang direkomendasikan itu diantaranya Raindancer, Itsumo Nando Demo, The Willow Maid, dan Transylvanian Lullaby. Kemudian ada juga Hayley Westenra dengan lagu berjudul I Am A Thousand Winds yang menyentuh banget, atau Kingdom Hearts dengan Lazy Afternoon-nya. Besok langsung sedot deh tuh semuanya di kantor. Arigatou gozaimashita, Yud. Nggak nyangka, kirain cuma musisi-musisi alam kubur aja yang ada di playlist-nya. Ya know.. Frank Sinatra, Andy Williams.. Haha.. ^^v

0 komentar:

Posting Komentar

Total Tayangan Halaman

 
;