Selasa, 31 Desember 2019 0 komentar

New Year : 2020

Hmm.. Nggak terasa kita udah sampai di penghujung tahun 2019 ya. How do you feel, Guys?
Kalo aku pribadi, jujur, sedih. Yah, hampir setiap pergantian tahun, aku selalu merasakan ini sih, terlebih jika tahun itu memiliki banyak momen indah dan berharga yang nggak akan terulang lagi. Aku orangnya hobi banget flashback sih ya, suka banget mengenang hal-hal berkesan di masa lalu. Jadi ketika tahun berganti, itu artinya makin banyak momen indah di masa lalu yang bakal kurindukan di masa mendatang.

Tahun ini kurasakan baik, sangat baik, meski diawali dengan momen buruk, karena bulan Januari ibuku sakit selama sekitar sebulan lamanya sampai harus rawat inap di Rumah Sakit. Apalagi ketika dugaan awal dokter menyebutkan bahwa ibu terkena gejala kanker. Ketika itu perasaanku hancur banget. Namun setelah dirujuk ke Rumah Sakit dan menjalani pemeriksaan, dokter menyatakan bahwa ibu hanya kelelahan aja karena memang sebelum jatuh sakit, ibu sering banget tidur larut malam lantaran disibukkan dengan tugas-tugas kadernya. Alhamdulillah di bulan Februari, kondisi ibu membaik dan bisa kembali beraktifitas.

Di bulan Februari juga aku bertemu kembali dengan salah satu penulis favoritku, Fiersa Besari. Ini adalah pertemuan kedua kami setelah sebelumnya kami bersua pada tahun 2017, tepatnya saat ia mengadakan tur untuk promosi Albuk Konspirasi Alam Semesta. Kali ini kami bersua dalam perjalannnya mempromosikan Albuk 11:11 yang rilis pada bulan November 2018 lalu. Pertemuan kami saat itu harusnya jauh lebih berkesan ketimbang pertemuan sebelumnya, karena di pertemuan kali ini kami nggak hanya bisa minta tanda tangan, tapi juga foto berdua dengan dia. Namun yang terjadi adalah mood-ku jatuh begitu aja ketika hasil foto yang kuterima sangat-sangat nggak memuaskan. Huhu..

Pada bulan Maret, perusahaan tempatku bekerja merayakan hari jadinya yang ke-7 tahun di Gedung Auditorium Perundingan Linggarjati. Hari itu, untuk pertama kalinya aku bersama MUSTunable perform di hadapan rekan-rekan kantor cabang Cirebon. It was so fun, meski kami harus perform tanpa Mas Win yang awal tahun 2019 lalu mengundurkan diri dari perusahaan karena penglihatannya bermasalah. Sedih banget rasanya waktu dengar kabar itu. Kabar terakhir yang kudengar darinya, sekarang ia menjadi pedagang keliling. Semoga rejekimu lancar ya, Mas :')
Hengkangnya Mas Win dari perusahaan nggak lantas membuat personil MUSTunable Band berkurang, namun justru bertambah, karena Inggit dan Badar resmi bergabung dengan kami. Inggit pada posisi Vokalis, mendampingiku, sementara Badar pada posisi Drummer, bergantian dengan Mas Febri yang terkadang mengisi posisi Rhythm.

Di bulan April, aku membeli sebuah gitar akustik berukuran sedang. Pada awalnya aku memang niat belajar bermain gitar. Tapi kok ternyata susah banget. Huhu.. Jariku juga gampang banget sakit. Kata temanku sih, senar gitar itu terlalu tebal. Harus ganti yang lebih tipis kalo mau lebih nyaman dipakai. Nanti deh, aku kumpulkan niat dulu buat belajar lagi, baru aku ganti senarnya. Wkwk..
Di bulan April ini juga, aku kehilangan kucing kesayanganku, Toothless. Aku yakin seseorang membawanya, karena terakhir kali aku melihatnya, dia sehat, nggak sakit. Sampai sekarang aku nggak tau dimana dia berada, dan sampai sekarang juga aku masih mencoba buat ikhlas. Aku berharap dia bersama orang yang memelihara dan menjaganya dengan baik. I miss him so bad :')

Bulan Mei bertepatan dengan bulan Ramadhan, dan bulan Ramadhan rasanya kurang afdol kalo nggak mengadakan buka puasa bersama. Di bulan Ramadhan tahun ini, aku mengadakan buka puasa bareng keluarga pada tanggal 12 Mei yang mana terasa sedikit lebih spesial dengan kehadiran Naura di tengah-tengah kami. Kemudian tanggal 29 Mei, aku berbuka puasa di kantor bersama rekan-rekan, namun rasanya kurang berkesan karena banyak karyawan yang nggak hadir. Huhu..
Tanggal 30 Mei berkesan banget. Aku berkunjung ke rumah Rohayati yang baru aja melahirkan anak pertamanya. Sore harinya, aku berbuka puasa bersama adik dan dua teman rumah kami di D'Forty Cafe & Resto, dan dilanjut dengan berkumpul di rumahku sampai malam.
Di penghujung bulan Mei, aku berbuka puasa di Hotel Amaris bersama beberapa rekan kantorku yang paling dekat. Ada Pak Ben, Bu Hani, Bu Lia, Mbak Tika, Mas Febri, A' Putra, Bu Rohayati, dan Pak Ading. Acaranya kurang berkesan, tapi tetap senang sih rasanya.

Bulan Juni, one of the best months of 2019. Pada bulan ini, seluruh umat muslim merayakan Idul Fitri. Meski perayaan Idul Fitri dirasa kurang berkesan lantaran banyaknya kerabat yang nggak sempat ketemu karena tinggal di kota lain, tapi kami tetap menyambutnya dengan suka cita. Di hari kedua lebaran, aku bertemu dengan Emak (ibu tiri bapak). Ketika kuhampiri, beliau langsung memeluk dan menciumku. Kangen katanya. Hanya aja aku agak prihatin karena kondisi beliau nggak seprima dulu. Beliau yang dulu nggak pernah betah duduk diam, kini cuma bisa duduk karena kedua kakinya nggak lagi kuat untuk berjalan tanpa bantuan. Bicaranya pun udah sedikit nggak karuan, yah seperti orang lanjut usia pada umumnya.
Kemudian pada tanggal 16, Empit, anak kedua Wak Agus menikah. Hari itu untuk pertama kalinya aku perform didepan keluargaku dengan menyumbang beberapa buah lagu. Meski perform di depan keluarga sendiri, tapi entah kenapa rasanya tetap nervous. Mending perform di depan teman-teman kantor, serius 😂
Lalu di penghujung bulan Juni, tepat di hari ulang tahunku, aku berkenalan dengan Mas Ipank dan Bang Fais, serta bertemu kembali dengan Mas Adhe yang kukenal di tempat les vokalku tahun lalu. Pertemuan dan perkenalan inilah yang menjadi awal terbentuknya Black Party. Sampai sekarang, meski udah nggak aktif ngeband bareng mereka lagi (karena Mas Adhe dan Bang Fais mau fokus cari duit) dan udah lumayan lama juga nggak ketemu Bang Fais (kami terakhir ketemu dan ngeband bareng pada bulan Oktober), tapi aku sangat-sangat bersyukur bisa mengenal mereka. They're one of the greatest birthday gifts I have 🙂

Bulan Juli, adalah bulan dimana aku dan teman-teman dari Black Party sering menghabiskan waktu bareng. Entah itu latihan di studio, kumpul bareng, atau beres-beres studio bareng, studio yang pernah kami rencanakan akan menjadi studio pribadi kami, tapi nggak kunjung terwujud. Haha..
Kami juga sempat bergabung dengan DCDC meski akhirnya kami memutuskan untuk nggak lanjut.

Bulan Agustus, another best month of 2019. Pada bulan ini, Mas Ipank melepas masa lajangnya dengan meminang teteh cantik, Teh Indri. Aku datang ke pesta pernikahannya bersama Bang Fais. Hari itu, untuk pertama kalinya aku bertemu dengan para personil Aghatri (salah satu band Mas Adhe) dan diminta untuk berduet bersama Wangi (ex-vokalis Last Dream yang kini menjadi vokalis di Aghatri). Senang sih rasanya bisa kenal dan berduet sama dia. Tapi rasanya minder eh, coz her voice is gold :')
Tanggal 11-nya, aku dan teman-teman Black Party merayakan hari ulang tahun Mas Adhe di kediamannya di kawasan Drajat. Nggak cuma kami berempat, ada juga Teh Indri, Mas Diwan, Mas Bagas, dan Mas Anjar yang bergabung bersama kami. Hari ultah Mas Adhe yang bertepatan dengan hari raya qurban itu kami rayakan dengan bakar sate dan makan bersama. Sederhana, tapi berkesan banget.
Kemudian pada tanggal 17, bertepatan dengan peringatan hari kemerdekaan RI, aku, Teh Indri, Mas Adhe, Mas Ipank, Mas Awal beserta istri dan keponakannya jalan-jalan ke Pondok Pinus, Kuningan. Namun sesampainya disana, kami malah jadi bingung mau ngapain, dan akhirnya cuma foto-foto doang. Wkwk..

Di bulan September, Black Party melakukan rekaman single pertama kami. Proses rekaman yang dilaksanakan di salah satu home recording di kawasan Beber ini memakan waktu sekitar enam jam. Namun meskipun waktunya nggak sebentar, rasanya enjoy aja gitu bareng mereka, nggak bete sama sekali, dan nggak secapek waktu rekaman bareng MUSTunable dulu.
Akhir bulan September ini juga, Black Party perform perdana di acara launching perumahan baru milik Om Fajar. Performance kami saat itu memang jauh dari kata memuaskan sih, khususnya aku yang memang messing up our whole performance dengan kegugupanku. Tapi beruntungnya abang-abang keceku nggak ambil pusing dengan hal itu :')

Bulan Oktober. Ah, lagi-lagi ini adalah salah satu bulan terbaik di 2019. Banyak kejutan dan hal manis yang terjadi di bulan ini. Pada bulan ini, untuk pertama kalinya di hidupku, salah satu teman laki-lakiku datang ke rumah dan memberanikan diri menghadap orangtuaku untuk meminta restu menjadi menantu mereka :') It's funny to remember how silly it was, ketika dia mengutarakan niatnya pada orangtuaku, aku malah meninggalkan mereka karena malu dan gugup. Sounds uwu, huh? Tapi kenyataannya nggak juga, karena orangtuaku nggak lantas memberinya restu, tapi juga nggak melarang kami untuk tetap berhubungan. However I really appreciate his courage. Semenjak hari itu, hubungan kami nggak lantas merenggang, tapi justru jadi makin dekat, and every moment spent with him is precious. I love the way he treats me, seperti betapa ia menghargai prinsipku yang nggak mau memanggil dengan panggilan sayang atau berpegangan tangan seperti pasangan pada umumnya, kecuali kalo udah sah di mata agama dan hukum :)

Pada bulan November, aku dan rekan-rekan kantor melakukan perjalanan ke Jogjakarta. Jogja adalah salah satu kota yang ingin aku kunjungi sejak dulu, dan baru kesampaian tahun ini. Meski perjalanannya panjang dan melelahkan, tapi rasanya senang banget bisa berkesempatan mengunjungi Candi Borobudur dan Tebing Breksi, terlebih kami bisa sempurna menikmati pesona sunset disana. Nggak lupa aku juga membelikan oleh-oleh untuk Mas Kesayangan : sehelai kaos Jogja warna putih dengan motif hitam, yang sebenarnya mungkin akan ia protes karena ia pernah bilang bahwa ia nggak PD mengenakan pakaian putih karena warna kulitnya yang gelap. Tapi aku justru berpikir ia akan terlihat keren dengan kaos itu. And that's true. Moreover I'm glad he loves it 😊
Namun pada bulan November ini juga kami memutuskan untuk break up. Nggak ada yang salah, kami berpisah baik-baik. Namun biar berpisah baik-baik, jujur nggak mudah juga sih. Aku nggak ingat kapan terakhir kali aku nangis, dan baru kali ini nangis lagi, entah itu saat sedang sendirian di kamar, atau saat bibirku melangitkan namanya dalam doa. Minggu-minggu awal itu berat banget rasanya. Bukan karena kecewa, toh kecewa karena apa? Tapi masalahnya, menghilangkan dan memalingkan dia itu susah banget rasanya. I missed him so bad. Setiap hari dalam doaku, aku selalu meminta agar aku bisa ikhlas melepasnya. Tapi terkadang kalo rasa kangen sedang berat-beratnya, aku sering meminta pada Tuhan agar Ia membagi rasa kangen itu padanya, biar aku nggak memikul rasa itu sendirian. Haha.. Dan aku percaya doaku menembus langit dan didengar Tuhan, karena udah beberapa kali Ia mengijabah doaku secara instan. Namun bodohnya sampai sekarang aku nggak mengerti apakah doa yang Tuhan ijabah itu adalah bukti sayang-Nya padaku atau bentuk pelajaran yang ingin Ia beri, karena setiap kali rasa rinduku terobati dengan chatting, telepon, atau pertemuan dengan dia, rasa rinduku akan terasa dua kali lipat lebih berat di hari selanjutnya. Seperti candu :')

Bulan Desember, bulan yang kurasa cukup berat. Entah kenapa pada bulan ini aku merasa Tuhan lagi senang mengajakku bercanda. Banyak banget kejutan-kejutan dari-Nya yang menguras perasaan dan terkadang membuatku merasa sedang menjadi tokoh utama dalam serial FTV.
Hal baiknya, pada bulan ini aku diajak bergabung dengan Ophelia, band yang digawangi Ryan dan dua temannya. Rasa hausku dengan kegiatan ngeband sekaligus tekadku untuk meningkatkan rasa percaya diri mendorongku untuk menerima ajakan itu. Bersama mereka, aku tampil perdana di acara Juunigatsu Festival yang diselenggarakan di Gramedia World Cipto tanggal 15 lalu. Rencananya sih, bulan depan kami akan mengisi acara Japan Festival lagi. Doakan penampilan kami lebih baik ya ^^
Dan kembali lagi ke soal hubunganku dengan Mas Kesayangan yang sekarang udah jadi Ex. Huhu..
Hubungan kami sampai sekarang tetap baik. Kami tetap berteman dan masih cukup sering ketemu, meski rasanya nggak sama lagi dengan pertemanan kami yang dulu. Nggak ada benci di antara kami, dan aku harap selamanya akan seperti itu. Mungkin ya.. Mungkin suatu saat nanti, cepat atau lambat, dia bakal menjauh. Terlebih saat dia udah menemukan perempuan baik yang akan mendampinginya dan menjadi penyempurnanya, begitu juga sebaliknya, sangat mungkin bagi kami untuk kembali menjadi asing. Sebenarnya aku nggak mau itu terjadi. Maksudku, aku ingin agar pertemanan kami nggak putus. Tapi mau nggak mau, aku harus terima kan? Karena nggak baik untuk hubungan kami dengan pasangan masing-masing nantinya.

Aaah.. Jujur, rasanya berat banget ninggalin tahun ini. It was a great year! Yah memang sih, seperti yang udah aku sebutkan di awal tulisan ini, rasanya hampir setiap tahun aku merasakan hal seperti ini, berat melangkah ke masa yang akan datang. Kayak pengen stay aja gitu di waktu sekarang, nggak mau kemana-mana. Malah kalo bisa, pengen putar balik waktu aja. Haha.. Konyol ya.




Entah kejutan apalagi yang akan Tuhan kasih di masa mendatang. Yang pasti, di tahun 2020 mendatang aku berharap agar aku bisa lebih ikhlas menerima segala rencana dan ketetapan Tuhan. He knows what's better for me. Aku harus yakin bahwa skenario-Nya indah. Aku juga ingin belajar untuk lebih mencintai diriku sendiri, dan mulai untuk kembali banyak membaca. Kemarin aku baru sadar bahwa mengisi waktu luang dengan membaca atau menonton film jauh lebih baik ketimbang nge-scroll feeds Instagram atau Facebook, atau ngecek WhatsApp tapi nggak ada pesan baru disana. Wkwk.. 🤭 Kurasa dengan kegiatan membaca atau menonton film itu, aku bisa lebih bahagia 😊

Alright, that's all Kaleidoskop untuk tahun ini. Aku berterima kasih untuk teman-teman yang berpartisipasi menjadikan tahun 2019 ini sangat berkesan. I wish you a happy new year! 😄
Senin, 16 Desember 2019 0 komentar

Pertama Kali Perform di Japan Festival

Ingat ceritaku tentang event yang akan diisi oleh aku bersama Ryan dkk?
Yup, itu udah kami lalui kemarin dan aku akan ceritakan semuanya disini.

Jujur, sampai dengan hari Sabtu kemarin, aku nggak tau acara apa yang bakal kami isi. Mereka bilang acara jejepangan ya aku pikir nggak jauh beda dengan acara jejepangan yang diisi oleh Ryan dan bandnya beberapa waktu lalu. Jadi tanggal 17 November lalu, Ryan dan rekan-rekan bandnya (beda orang, bukan Jack dan Kholis) mengisi acara jejepangan yang diselenggarakan di Grage City Mall. Aku nggak nonton sih, cuma waktu itu kebetulan lewat pas lagi main kesana. Kalo yang aku lihat sekilas sih acaranya nggak begitu besar, karena nggak rame-rame banget. Nah, kukira acara yang kami isi itu ya yang seperti itu. Tapi ternyataaa.. acara yang kami isi kemarin itu rupanya merupakan acara tahunan, dan lebih besar lagi. Mereka nggak bilang kalo itu acara keren. Huhu..

Juunigatsu Festival, namanya. Merupakan J-Fest atau Japan Festival yang diselenggarakan setiap menjelang akhir tahun di kota kami, dan tahun ini merupakan tahun keempat acara ini diselenggarakan. Seperti J-Fest pada umumnya, di acara ini kita bisa menikmati ataupun ikut berpartisipasi dalam kompetisi cosplay, lomba karaoke, dan stage performance. Selain itu, disana juga kita bisa mengunjungi berbagai booth merchandise anime seperti poster, jaket, kaos, dan gantungan kunci. Ada juga manga yang dijual murah banget, cuma dua ribu lima ratus perak perbuah. Booth makanan dan minuman juga ada sih, tapi sayangnya bukan makanan dan minuman khas Jepang yang dijual. Huhu..

Hari Sabtu lalu, kami melakukan latihan terakhir dengan membawakan enam buah lagu, yakni Jiyuu E No Shoutai nya Laruku, Evanescent nya VAMPS, Wherever You Are nya One Ok Rock, Heavy Rotation nya JKT48, Ceria nya J-Rocks, dan Kau Curi Lagi nya J-Rocks.
Lho, kok lagunya jadi makin banyak?
Well, kemarin kami memang berencana hanya membawakan tiga lagu. Tapi karena band yang tampil hanya dua, jadi jaga-jaga aja, siapa tau kami diminta membawakan lebih dari tiga lagu. Selesai latihan, kami sepakat standby di Gramedia World Cipto sekitar jam dua siang, karena jadwal kami on stage sekitar jam tiga sore.

Jam setengah dua siang, aku berangkat ke Gramedia World Cipto dengan menumpang ojek online. Kukira Ryan dan Inggit udah standby di lokasi karena Inggit bilang Ryan udah jemput dia dari jam dua belas siang. Rajin banget, astaga. Tapi sesampainya disana, ternyata mereka berdua lagi nongkrong di Transmart. Ckck.. Jadi, aku langsung naik aja ke lantai tiga dimana acara J-Fest itu digelar. Seenggaknya disana aku bisa nunggu sambil nonton acara atau lihat-lihat penampilan para cosplayer daripada nunggu sambil baca dan lihat-lihat novel, bisa-bisa aku khilaf pengen beli. Wkwk..

Belum dua menit aku menginjakkan kaki di area J-Fest, pandanganku menangkap sosok yang sangat kukenal. Ada Yuda dong di antara ratusan pengunjung situ. Dia lagi lihat-lihat merchandise gitu di salah satu booth yang memang letaknya nggak begitu jauh dari pintu masuk. Langsung aja aku hampiri dia dan colek bahunya.
"Hey, kamu.. kesini juga?" katanya dengan ekspresi wajah surprised. Kami pun berjabat tangan seperti biasa.
"Iya nih. Mau manggung disini".
"Oh, mau manggung".
"Hu'um. Bareng siapa kesini?"
"Bareng teman. Tuh, lagi lihat-lihat komik. Mentang-mentang dijual sepuluh ribu dapat empat", jawabnya sambil melemparkan pandangan ke booth manga. "Bawain lagu apa nih?"
"Yaa biasalah.. One Ok Rock, Laruku.."

Nggak lama ngobrol, aku pun pamit. Pas balik badan, rupanya Inggit dan Ryan udah berdiri di belakangku.
"Yang lainnya mana?" tanya Ryan.
Aku mengangkat bahu, nggak tau. Beberapa menit kemudian, baru deh Jack dan Kholis bergabung bersama kami. Sambil menunggu giliran perform, kami pun menikmati acara yang saat itu sedang menggelar sesi lomba karaoke.




Ironisnya, meski pengunjungnya banyak, namun mereka lebih tertarik berfoto dengan para cosplayer dan menyerbu booth-booth merchandise ketimbang menonton para peserta lomba karaoke tersebut. Alhasil penonton lomba itu nggak begitu banyak. However, aku dan teman-teman lebih memilih untuk menonton lomba karaoke itu meskipun kebanyakan lagu yang mereka bawakan nggak aku kenal. Wkwk.. Tapi penampilan mereka keren-keren deh. Salah satunya penampilan seorang cewek dengan seifuku warna pink. Suaranya imut-imut gitu khas cewek-cewek kawaii di anime, dan dia juga sangat ekspresif, jadi sama sekali nggak terlihat kaku.

Acara disambung dengan penampilan idol group semacam JKT48 gitu (sebut aja CRB48 lah yaa, meskipun jumlah mereka nggak sampai 48 orang). Mereka menari dengan diiringi beberapa lagu yang dipopulerkan JKT48. Sontak para pengunjung yang kebanyakan para cowok maju ke depan panggung dan berseru-seru seolah benar-benar menonton performance JKT48. Lucunya gitaris kami ikut-ikutan ngidol bareng mereka. Wkwkwk..




Setelah itu, giliran grup band Deux yang naik stage. Ketika itulah Ryan memberi info bahwa giliran kami naik stage adalah jam setengah tujuh malam. What the hell? 😂 Jam baru menunjukkan pukul setengah lima waktu itu. Itu artinya kami harus menunggu sekitar dua jam lagi. Akhirnya aku dan Inggit pun memutuskan buat cari makan dulu di luar. Kami makan rice box di KFC Transmart. Nggak beberapa lama, Ryan dkk menyusul kami. Disana kami ngobrol-ngobrol sambil menunggu waktu giliran perform. Dari obrolan kami waktu itu, aku dapat informasi bahwa hari itu kami kebagian membawakan tiga lagu aja. Akhirnya kami sepakat membawakan lagu Heavy Rotation, Evanescent, dan Wherever You Are.

Singkat cerita, tibalah waktunya kami untuk perform. Ketika band kami dipanggil, kami langsung menuju stage untuk bersiap-siap. You know what? Pemandangan di area J-Fest saat itu benar-benar kontras dengan pemandangan area J-Fest sebelum kami tinggal ke KFC tadi. Sebelum kami nongkrong di KFC, kondisinya masih ramai banget. Tapi menjelang kami perform, pengunjungnya tinggal sedikit. Yuda juga udah balik. Huhu.. Sedih. Mungkin karena break Magrib ya, jadi mostly udah pada pulang. Lagipula waktu itu acaranya udah hampir selesai sih, tinggal pengumuman pemenang kompetisi aja.

Keadaan yang nggak sesuai ekspektasi ini tentunya membuat kami kecewa. Kami sengaja milih lagu Heavy Rotation untuk dibawakan di awal, berharap area di depan panggung ramai dan panas. Tapi kenyataannya yang mantengin stage cuma segelintir orang, termasuk dua orang MC yang hari itu cosplay sebagai pasangan gila Joker dan Harley Quinn. Mereka duduk-duduk beberapa meter dari stage. Sama sekali nggak ada yang berdiri tepat di depan stage seperti yang kami harapkan. But show must go on. Kami tetap bermain, meski yang kelihatan ikutan nyanyi dan menggerakkan badan mengikuti alunan musik cuma satu dua orang. Hal ini masih berlanjut di lagu kedua, Evanescent. Sumpaah.. Kalo kondisinya kayak gitu rasanya garing banget. Mau interaksi juga bingung woy, nggak ada yang nanggapin. Huhu.. 😂

Akhirnya tibalah kami di lagu terakhir.
"Ada yang One Ok Rocker disini?" tanyaku setelah sebelumnya mengucapkan terima kasih kepada Gramedia dan para panitia penyelenggara acara.
"Kita nyanyi bareng ya.."
Ketika itulah, satu, dua orang mendekat ke depan stage. Ketika Kholis memetikan intro Wherever You Are, ada yang mendekat lagi, dan semakin bertambah ketika aku mulai menyanyikan bait pertama.
"I'm telling you.. I softly whisper..
Tonight, tonight..
You are my angel.."

Mereka yang berdiri tepat di depan stage itu nggak bisa dibilang banyak sih, mungkin cuma sebelas, dua belas, tiga belas orang.. aku lupa tepatnya. Tapi itu cukup bikin aku terharu. Apalagi mereka juga ikut nyanyi dengan semangat. Lucunya ada juga salah satu orang yang iseng mungut bunga mawar yang jadi properti cosplayer dan memberikannya padaku di tengah-tengah lagu. Wkwkwk..


Arigatou, Mas Rambut Ijo 😂

Para sobat ambyar. Itu Mas yang di kursi
merah kenapa dah 😂


Pokoknya aku berterima kasih banget sama teman-teman yang kemarin berdiri di depan stage dan nyanyi bareng. Senang banget bisa berinteraksi sama mereka, meski singkat dan nggak sempat kenalan sebagai sesama One Ok Rocker Cirebon. Huhu.. Tapi seenggaknya berkat mereka, performance kami jadi nggak garing garing banget :)

Sumpah yaa.. Kemarin tuh benar-benar campur aduk banget rasanya. Senang, tapi banyak kecewanya. Udah jadwal ngaret, kondisi nggak sesuai ekspektasi, ditambah beberapa hal lain terkait crew di belakang stage yang kurang kooperatif terhadap performer (sorry to say that). Dan beberapa temanku yang kemarin-kemarin bilang 'insya Allah' mau datang pun nggak ada :') Tapi ya udahlah. Seenggaknya ada pengalaman yang bisa diceritakan dan jadi kenangan suatu hari nanti.

BTW performance-ku dapat kritik dari Mas Adhe. Katanya aku masih kurang jelalatan di panggung sebesar itu. Well, iya sih, kuakui aku memang masih banyak diam, belum pede jadi seorang frontman yang petakilan. But I'll always try. Jujur lho, bahkan sampai sekarang, tampil di depan orang banyak tuh masih jadi pressure sendiri buatku. Nggak jarang setiap sebelum perform aku stres sendiri, anxiety kumat. But I'll never stop selama masih ada kesempatan dan nggak ada yang melarangku, karena sejak awal bergabung dalam band, niatku yang paling kuat adalah niat untuk berubah jadi aku yang lebih percaya diri dan berkembang. Aku nggak mau terus-terusan jadi Putri yang cupu, kebanyakan di rumah, dan nggak punya teman. Anggap aja manggung itu suatu bentuk terapi yang menyenangkan. Anyway, thanks banget masukannya, Senior 😊

"Putri mau kan manggung sama kita lagi kalo besok besok ada acara J-Fest lagi?" tanya Jack sebelum kami pulang.
"Boleh aja kalo kalian nggak kapok. Hehe.."
Jujur aku khawatir banget performance ku mengecewakan mereka. Mereka mainnya keren-keren, akunya sucks banget.

Oh ya, aku belum bilang ya nama band kami apa. Call us OPHELIA. Mungkin selama beberapa waktu kedepan, aku bakal lumayan sering main bareng mereka. Mungkin..
Hanya aja, jujur, sampai sekarang aku belum bisa 'nyampur' sama mereka. Entah kenapa aku masih merasa ada batasan dan rasa canggung aja gitu. Sebenarnya sama aja kayak mas-masku di Black Party, mereka gila. Lihat aja obrolan ini :




Pernah juga mereka suit batu-kertas-gunting cuma buat nentuin siapa yang ngasihin duit ke operator studio gara-gara malu lantaran duitnya receh semua (lagian Jack patungan sewa studio pake duit logaman semua, macam habis ngamen). Nggak jelas banget kan? Gila. Tapi nggak tau kenapa aku belum merasa klop. Aku terlalu normal buat mereka, sering dibuat bingung sama obrolan mereka. Huhu.. Yah, pelan-pelan lah ya. Tampaknya bakal cukup lama bagiku untuk terkontaminasi virus edan mereka 😂

Total Tayangan Halaman

 
;