Minggu, 27 Maret 2016

Hold On Till May

She sits up high, surrounded by the sun
One million branches and she loves everyone
“Mom and Dad, did you search for me?
I’ve been up here so long, I’m going crazy!”

And as the sun went down, we ended up on the ground
I heard the train shakes the windows, you screamed over the sound
And as we own this night, I put your body to the test with mine
This love was out of control, 3-2-1 where did it go?

Now don’t be crazy, yes now of course you can stay here
You know we’ve gone on ten years
“Big deal, I guess you’re official”
I only said cause I know what it’s like to feel

Burned out, and down
We’ve all been there sometimes
But tonight I’ll make you feel beautiful once again

If I were you, I’d put that away
See you’re just wasted thinking about the past again
Darling, you’ll be okay
She said,
If you were me, you’d do the same
Coz I can’t take anymore
I’ll draw the shades and close the door
I’m not alright, and I would rather

***

Sebenarnya lagu milik Pierce The Veil ini udah cukup lama ada di playlist-ku, mungkin sekitar satu tahun yang lalu. Lagu ini terdiri dari dua versi, yakni versi rock dan versi akustik. Waktu awal-awal, aku lebih sering menikmati versi akustik dari lagu ini ketimbang yang versi rock. Entahlah, menurutku vokal Vic Fuentes di versi akustik ini lebih menyayat dan suasana sedihnya tuh kentara banget sehingga aku terdorong buat search liriknya di Google (maklum, listening skill-ku masih perlu diasah, jadi nggak bisa nangkep kalimat-kalimat English secara sempurna, apalagi kalo lewat lagu). Tapi ketika aku baca liriknya, nggak tau kenapa aku malah nggak bisa memahami makna lagu ini, sehingga kesan sedih yang semula aku dapat ketika mendengar lagu ini jadi sedikit menguap karena aku pikir liriknya nggak semenyedihkan yang kukira (karena ya itu tadi, nggak paham). Akhirnya aku lupain lirik lagu itu dan kunikmati lagunya aja.

Hingga pada suatu hari di malam yang galau (tepatnya kemarin lusa) seperti biasa aku selalu mendengarkan lagu-lagu dari playlist-ku yang kuberi judul ‘Lullaby’, dimana dalam playlist ini berisi kumpulan lagu-lagu slow yang rutin aku dengarkan sebagai pengantar tidur, dan lagu Hold On Till May versi akustik adalah salah satu lagu yang termasuk kedalam playlist ini. Waktu itu, lagu ini aku putar, dan entah kenapa dalam kondisi setengah down itu telingaku jadi peka sehingga suddenly aku bisa menangkap dan memahami beberapa baris lirik lagu ini dengan cukup baik.

If I were you, I’d put that away
See you’re just wasted thinking about the past again
Darling, you’ll be okay
She said,
If you were me, you’d do the same
Coz I can’t take anymore...

Dan dari lirik yang aku dengar itu, entah kenapa tiba-tiba aku bisa langsung menginterpretasikan lagu itu sebagai lagu yang menyiratkan tentang rasa depresi yang dirasakan oleh seorang cewek, namun seseorang datang dan meyakinkannya bahwa dia akan baik-baik aja.

Jadi setelah sekian lamanya lirik lagu itu terlupakan, malam itu juga aku search lagi lirik lagu itu buat menterjemahkan maknanya secara menyeluruh. Dan baru deh, hari itu aku bisa memahami makna lagu itu. Ternyata bener lho, makna lagunya tuh dalem banget. Rupanya benar yang dikatakan anonymous, “If you’re happy, you enjoy the music. But when you’re sad, you understand the lyrics.” Aku memahami makna lagu itu, tepat ketika aku nggak sedang baik-baik aja. Damn! I really fall in love with this song! Efeknya mengingatkanku ketika pertama kali mendengar lagu Samar milik Fiersa Besari, coz makna lagunya kurang lebih sama dengan makna lagu Hold On Till May ini.

Wahai gadis bermata sendu
Mengapa kau merenung?
Tertunduk di sudut dunia
Apa yang kau sesali?

Tak tahukah dirimu, hidup takkan menunggu
Buka sedikit hati, agar kau tahu kau tidak sendiri

Lupakah kau cara tersenyum?
Apa sayapmu patah?
Jika begitu tak mengapa
Izinkan ku memapah

Berhentilah memaki semua yang tlah dicuri
Buka sedikit hati, agar kau tahu kau tidak sendiri

Pakailah pundakku saat kau menangis
Keluarkanlah hingga tak berbekas
Biarkan kupungut puing yang tersisa
Biar kupeluk hingga kau tersenyum

Pakailah pundakku saat kau menangis
Keluarkanlah hingga tak berbekas
Biarkan kupungut puing yang tersisa
Kan kupeluk hingga kau kembali tersenyum

Wahai gadis bermata sendu
Mengapa kau menangis?


Balik lagi ke topic tentang lagu Hold On Till May. Sekarang sih aku udah suka sama kedua versi dari lagu ini. I dunno.. Setelah memahami liriknya secara sempurna, aku jadi totally jatuh cinta sama lagu ini, sehingga dalam versi rock pun, lagu ini tetep terdengar sedih. Apalagi di part-nya Lindsey Stamey. Pada part ini, seolah-olah terjadi percakapan di antara Vic dan Lindsey.
Vic : Kalau aku jadi kau, aku akan melupakannya. Lihatlah, kau hanya membuang-buang waktu dengan memikirkan masa lalu. Percayalah, kau akan baik-baik saja.
Lindsey : Jika kau ada di posisiku, kau pasti akan melakukan hal yang sama. Aku tak bisa lagi menahan semua ini. Segalanya kacau. Aku ingin mengakhiri semuanya.”




See?
Aku sendiri bingung mau menyebut lagu ini sebagai lagu sedih atau lagu yang memberi semangat, coz lagu ini memang memilukan, tapi juga terselip pesan untuk melupakan masa lalu yang kelam dan nggak menyerah dalam menghadapi segala persoalan hidup (khususnya menyerah dengan cara bunuh diri), makanya nggak sedikit penggemar Pierce The Veil yang merasa terselamatkan dengan adanya lagu ini. Ah, keren deh. Kabarnya sih lagu ini memang didedikasikan untuk seorang teman Vic Fuentes yang mengalami depresi karena nggak dianggap oleh orangtuanya. Ada juga yang bilang bahwa lagu ini menceritakan tentang seorang cewek bernama Alicia—yang merupakan penggemar Pierce The Veil—yang bunuh diri karena depresi atas pem-bully-an yang dialaminya. Lewat lagu ini Vic dkk ingin menyampaikan kepada penikmat lagu mereka bahwa bunuh diri sama sekali bukanlah jalan untuk membuat segalanya menjadi lebih baik. Mereka ingin meyakinkan bahwa semua masalah pasti ada jalan keluarnya. Aaah.. I think every musician should have (at least one) motivational song like this :3

0 komentar:

Posting Komentar

Total Tayangan Halaman

 
;