She sits up high,
surrounded by the sun
One million branches and
she loves everyone
“Mom and Dad, did you
search for me?
I’ve been up here so
long, I’m going crazy!”
And as the sun went down,
we ended up on the ground
I heard the train shakes
the windows, you screamed over the sound
And as we own this night,
I put your body to the test with mine
This love was out of
control, 3-2-1 where did it go?
Now don’t be crazy, yes
now of course you can stay here
You know we’ve gone on
ten years
“Big deal, I guess you’re
official”
I only said cause I know
what it’s like to feel
Burned out, and down
We’ve all been there
sometimes
But tonight I’ll make you
feel beautiful once again
If I were you, I’d put
that away
See you’re just wasted
thinking about the past again
Darling, you’ll be okay
She said,
If you were me, you’d do
the same
Coz I can’t take anymore
I’ll draw the shades and
close the door
I’m not alright, and I
would rather
***
Sebenarnya lagu milik Pierce The Veil ini udah cukup lama ada di playlist-ku, mungkin sekitar satu tahun yang lalu. Lagu ini terdiri
dari dua versi, yakni versi rock dan versi akustik. Waktu awal-awal, aku lebih
sering menikmati versi akustik dari lagu ini ketimbang yang versi rock.
Entahlah, menurutku vokal Vic Fuentes di versi akustik ini lebih menyayat dan
suasana sedihnya tuh kentara banget sehingga aku terdorong buat search liriknya di Google (maklum, listening skill-ku masih perlu diasah,
jadi nggak bisa nangkep kalimat-kalimat English secara sempurna, apalagi kalo
lewat lagu). Tapi ketika aku baca liriknya, nggak tau kenapa aku malah nggak
bisa memahami makna lagu ini, sehingga kesan sedih yang semula aku dapat ketika
mendengar lagu ini jadi sedikit menguap karena aku pikir liriknya nggak
semenyedihkan yang kukira (karena ya itu tadi, nggak paham). Akhirnya aku
lupain lirik lagu itu dan kunikmati lagunya aja.
Hingga pada suatu hari di malam yang galau (tepatnya kemarin lusa)
seperti biasa aku selalu mendengarkan lagu-lagu dari playlist-ku yang kuberi judul ‘Lullaby’, dimana dalam playlist ini berisi kumpulan lagu-lagu slow yang rutin aku dengarkan sebagai
pengantar tidur, dan lagu Hold On Till May versi akustik adalah salah satu lagu
yang termasuk kedalam playlist ini.
Waktu itu, lagu ini aku putar, dan entah kenapa dalam kondisi setengah down itu telingaku jadi peka sehingga suddenly aku bisa menangkap dan memahami
beberapa baris lirik lagu ini dengan cukup baik.
If I were you, I’d put
that away
See you’re just wasted
thinking about the past again
Darling, you’ll be okay
She said,
If you were me, you’d do
the same
Coz I can’t take anymore...
Dan dari lirik yang aku dengar itu, entah kenapa tiba-tiba aku bisa
langsung menginterpretasikan lagu itu sebagai lagu yang menyiratkan tentang
rasa depresi yang dirasakan oleh seorang cewek, namun seseorang datang dan
meyakinkannya bahwa dia akan baik-baik aja.
Jadi setelah sekian lamanya lirik lagu itu terlupakan, malam itu
juga aku search lagi lirik lagu itu
buat menterjemahkan maknanya secara menyeluruh. Dan baru deh, hari itu aku bisa
memahami makna lagu itu. Ternyata bener lho, makna lagunya tuh dalem banget.
Rupanya benar yang dikatakan anonymous,
“If you’re happy, you enjoy the music. But when you’re sad, you understand the
lyrics.” Aku memahami makna lagu itu, tepat ketika aku nggak sedang
baik-baik aja. Damn! I really fall in
love with this song! Efeknya mengingatkanku ketika pertama kali mendengar
lagu Samar milik Fiersa Besari, coz
makna lagunya kurang lebih sama dengan makna lagu Hold On Till May ini.
Wahai gadis bermata sendu
Mengapa kau merenung?
Tertunduk di sudut dunia
Apa yang kau sesali?
Tak tahukah dirimu, hidup
takkan menunggu
Buka sedikit hati, agar
kau tahu kau tidak sendiri
Lupakah kau cara
tersenyum?
Apa sayapmu patah?
Jika begitu tak mengapa
Izinkan ku memapah
Berhentilah memaki semua
yang tlah dicuri
Buka sedikit hati, agar
kau tahu kau tidak sendiri
Pakailah pundakku saat
kau menangis
Keluarkanlah hingga tak
berbekas
Biarkan kupungut puing
yang tersisa
Biar kupeluk hingga kau
tersenyum
Pakailah pundakku saat
kau menangis
Keluarkanlah hingga tak
berbekas
Biarkan kupungut puing
yang tersisa
Kan kupeluk hingga kau
kembali tersenyum
Wahai gadis bermata sendu
Mengapa kau menangis?
Balik lagi ke topic tentang lagu Hold On Till May. Sekarang sih aku
udah suka sama kedua versi dari lagu ini. I
dunno.. Setelah memahami liriknya secara sempurna, aku jadi totally jatuh cinta sama lagu ini,
sehingga dalam versi rock pun, lagu ini tetep terdengar sedih. Apalagi di part-nya Lindsey Stamey. Pada part ini, seolah-olah terjadi percakapan
di antara Vic dan Lindsey.
Vic : Kalau aku jadi kau, aku akan melupakannya. Lihatlah, kau
hanya membuang-buang waktu dengan memikirkan masa lalu. Percayalah, kau akan
baik-baik saja.
Lindsey : Jika kau ada di posisiku, kau pasti akan melakukan hal
yang sama. Aku tak bisa lagi menahan semua ini. Segalanya kacau. Aku ingin
mengakhiri semuanya.”
See?
Aku sendiri bingung mau menyebut lagu
ini sebagai lagu sedih atau lagu yang memberi semangat, coz lagu ini memang memilukan, tapi juga terselip pesan untuk
melupakan masa lalu yang kelam dan nggak menyerah dalam menghadapi segala
persoalan hidup (khususnya menyerah dengan cara bunuh diri), makanya nggak
sedikit penggemar Pierce The Veil yang merasa terselamatkan dengan adanya lagu
ini. Ah, keren deh. Kabarnya sih lagu ini memang didedikasikan untuk seorang
teman Vic Fuentes yang mengalami depresi karena nggak dianggap oleh
orangtuanya. Ada juga yang bilang bahwa lagu ini menceritakan tentang seorang
cewek bernama Alicia—yang merupakan penggemar Pierce The Veil—yang bunuh diri
karena depresi atas pem-bully-an yang
dialaminya. Lewat lagu ini Vic dkk ingin menyampaikan kepada penikmat lagu
mereka bahwa bunuh diri sama sekali bukanlah jalan untuk membuat segalanya
menjadi lebih baik. Mereka ingin meyakinkan bahwa semua masalah pasti ada jalan
keluarnya. Aaah.. I think every musician should
have (at least one) motivational song like this :3
0 komentar:
Posting Komentar