Minggu, 17 Juli 2016

Morning Surprise

Juli. Juli yang menguras perasaan. Terlalu banyak hal nggak terduga yang terjadi di bulan ini, bahkan sebelum sampai di pertengahan bulan.

Aku masih berjuang untuk berdamai dengan kenyataan yang kuterima sekitar awal bulan lalu. Well, I can’t mention what it is, yang jelas ini cukup membuat semuanya tampak kelabu. Bahkan bercangkir-cangkir cokelat panas yang kuminum yang konon katanya bisa menimbulkan perasaan bahagia nggak mampu menaikkan mood-ku sedikitpun. Aku memutuskan untuk berdamai, karena aku pikir menghindar nggak akan membuatnya menjadi lebih baik, bahkan mungkin yang ada akan lebih buruk. Tentu, aku nggak mau itu terjadi.

Yah, lupakan hal yang satu itu.
Pagi ini aku kembali dikasih surprise sama Tuhan.

Setelah sholat Subuh tadi, tiba-tiba aku teringat sama perbincanganku dengan Tifanny—teman dekatku yang aku kenal dari media sosial—via Line tentang kakak kelas idola kami masing-masing di jaman sekolah dulu. Kemudian dasar kepo, aku tergoda buat nge-stalk akun Instagram kakak kelas idolaku dulu. Yah, sekedar pengen tahu aja gimana kabarnya. Memang sih, dia masih sesekali update Facebook (aku masih berlangganan postingannya, sehingga notifikasi akan muncul di akunku setiap kali dia posting). Tapi postingan-postingan di Facebooknya sama sekali nggak menunjukkan kabarnya dengan jelas, karena yang dia posting di Facebook hanya dakwah dan hal-hal berbau Islami, beda banget sama dia jaman SMA dulu. Kalo nge-stalk dengan sengaja sih aku udah cukup lama nggak melakukannya, apalagi nge-stalk Instagramnya. Aku bahkan udah log out dari Instagram dan nggak pernah membukanya lagi sejak sekitar satu minggu terakhir ini. Tapi rasa kepoku pagi tadi benar-benar nggak terbendung. Aku buka juga aplikasi itu, dan langsung klik username dia yang entah gimana bisa kebetulan muncul di kolom Suggestions for You.

Daaaann.. saat itu juga aku dikejutkan oleh sebuah foto yang ia posting tepat seminggu yang lalu. Foto itu menunjukkan sebuah foto dimana ia yang saat itu mengenakan kopiah hitam dan baju koko putih tengah melakukan serah terima sebuah kotak merah kecil berbahan beludru dengan seorang perempuan berpakaian syar’i yang sengaja ia samarkan wajahnya dengan stiker bertuliskan ‘YES’. Caption di bawah fotonya tertulis “5 Syawal 1437H. Alhamdulillah khitbah berjalan lancar”. Jelaslah sudah semua. Dia udah resmi bertunangan.

Fiuhh..

It was so surprising. Rasanya hampir nggak percaya, bahwa seorang laki-laki yang pernah membuatku tergila-gila selama beberapa tahun itu sekarang udah menemukan seseorang yang benar-benar pantas baginya, dan nggak lama lagi dia akan menyusul jejak adiknya yang udah lebih dulu ‘ganti status’. Aku nggak cemburu, nggak sakit, nggak sesak, apalagi nangis. Aku cuma terkejut. Beda mungkin kalo kenyataan ini aku terima dua tahun yang lalu, mungkin bisa galau berkepanjangan, coz he’s the most perfect man I’ve ever known, lebih dari sekedar tokoh-tokoh utama pria di drama-drama Asia itu. Haha.. Ah, konyol banget kayaknya aku nulis beginian. Aku selalu merasa geli sendiri kalo ngomongin hal berbau romens. I’m not a kind of girl who really likes to talk about this, I swear it! :v

Well, intinya I’m happy for him. Dia baik, maka perempuan baik pula lah yang layak jadi pendampingnya. Aku jadi merasa bodoh. Kenapa dulu aku begitu nggak tau diri? Weirdo kayak aku berharap jadi life partner-nya? Yang benar saja! Haha..


Alhamdulillah, semoga bahagia selalu menyertaimu, Akhi, dan semoga setelah masa-masa sulit ini aku juga bisa mendapatkan kebahagiaan yang sama. Aamiin :)

0 komentar:

Posting Komentar

Total Tayangan Halaman

 
;