Film ini
menceritakan tentang persahabatan antara Ped (diperankan oleh Jirayu
La-ongmanee) dan Khung (diperankan oleh Pachara Chirathivat) yang udah terjalin
sejak mereka kecil. Awalnya, Ped adalah seorang looser di Sekolah Dasar. Dia
suka sama seorang cewek bernama Ern. Ern suka banget sama musik. Dia
memperkenalkan Ped sama musik, sampe akhirnya Ped mulai tertarik juga sama
musik. Sayangnya ketertarikan Ped sama Ern harus dihadapkan oleh perpisahan,
coz Ern harus pindah sekolah ke Bangkok.
Sementara Khung, sahabat Ped sejak kecil selalu ngerasa tersaingi sama sodara kembarnya, Kae. Sampe beberapa tahun berlalu, Khung semakin ngerasa tersaingi sama Kae, coz Kae lebih terkenal dan digandrungin banyak cewek karena bakat bermusiknya. Karena nggak mau terus tersaingi, Khung mengajak Ped buat ngebentuk sebuah band rock. Mereka juga mengajak Ex (diperankan oleh Thawat Pornrattanaprasert), seorang jagoan basket disekolah. Tapi hal ini bukanlah suatu hal yang mudah, coz mereka bertiga memiliki skill musik yang masih sangat terbatas.
Sementara Khung, sahabat Ped sejak kecil selalu ngerasa tersaingi sama sodara kembarnya, Kae. Sampe beberapa tahun berlalu, Khung semakin ngerasa tersaingi sama Kae, coz Kae lebih terkenal dan digandrungin banyak cewek karena bakat bermusiknya. Karena nggak mau terus tersaingi, Khung mengajak Ped buat ngebentuk sebuah band rock. Mereka juga mengajak Ex (diperankan oleh Thawat Pornrattanaprasert), seorang jagoan basket disekolah. Tapi hal ini bukanlah suatu hal yang mudah, coz mereka bertiga memiliki skill musik yang masih sangat terbatas.
Singkat
cerita, band dari ketiga cowok ini tampil disebuah acara. Tapi penampilan
mereka malah bikin anak-anak yang ada di acara itu nangis. Acara itu pun jadi
berantakan. Tapi penampilan mereka berhasil menarik perhatian seorang cewek
yang ternyata merupakan Ern (diperankan oleh Nattasha Nauljam), cewek yang
pernah disukain sama Ped pas masih kecil dulu yang ternyata udah kembali dari
Bangkok. Beruntungnya, ternyata Ern satu sekolah lagi sama Ped, Khung, dan Ex.
Karena kemampuan dan pengalamannya dalam bermain gitar, Ern kemudian diajak
bergabung ke grup yang didirikan oleh Khung dkk tersebut. Dengan adanya Ern,
Khung dkk yakin bahwa mereka bisa menyaingi The Arena, band SMA paling terkenal
yang digawangin sama Kae, sodara kembar Khung. Mereka juga yakin bahwa mereka
bisa lolos seleksi kompetisi grup musik tingkat SMA di Thailand. Awalnya,
kehadiran Ern bisa meningkatkan kualitas musik dari grup Khung dkk. Namun
masalah mulai datang ketika Khung mulai jatuh cinta sama Ern. Waktu itu, Ped
lagi nulis lagu buat band nya. Lagu itu terinspirasi dari kisah antara dia dan
Ern. Kemudian Khung dateng. Dia ngebaca lirik lagu yang ditulis Ped. Kemudian
Khung bilang bahwa lirik lagu itu itu mirip sama kisah antara dia sendiri dan
Ern. Ped terkejut karena ternyata Khung juga suka sama Ern. Tentu aja hal ini
membuat Ped jadi ngerasa nggak nyaman, coz dia sendiri masih memendam rasa
sukanya sama Ern. Tapi dia menutupi itu, coz dia nggak mau bikin sahabatnya
kecewa.
Suatu hari
Khung menyatakan perasaannya sama Ern. Tapi dia ditolak. Di hari yang sama, Ex
juga menyatakan perasaannya sama Som, cewek yang disukainya. Tapi ternyata dia
tersaingi sama seorang cewek tom. Mereka berdua pun ngerasa patah
hati. Ped ngehibur mereka berdua. Sejak saat itu, Khung memutuskan untuk
ngelupain Ern, dan mencoba buat fokus sama band nya. Dia pun mulai ‘melahirkan
kembali’ band nya. Dia memberi nama band nya itu SUCKSEED, dengan harapan bahwa
mereka yang tadinya loser, bisa jadi ‘suckseed’ (sukses maksudnya) dengan
bermusik. Dan akhirnya mereka pun terlahir kembali, dan tumbuh seperti ‘seed’
(benih).
So, apakah band mereka bakal sukses seperti harapan mereka? Dan gimana dengan kisah antara Ern dan Ped? Yang belom nonton nih film, mending nonton aja deh biar tau ceritanya lebih jelas. Tapi aku yakin sih kalo banyak masyarakat Indo, khususnya remaja yang udah tau film ini. Coz denger-denger sih nih film terkenal banget di tahun 2011, termasuk di Indo. Dasar akunya aja yang ketinggalan. Hahaha.. :P
Tapi bener deh, aku jatuh cinta sama nih film. Ceritanya ringan dan cocok banget buat remaja. Baru beberapa menit nonton aja aku udah berasa kayak orang gila, ngakak-ngakak sendiri. Aku suka banget sama Ped. Coz dia tuh paling manis dan kalem ketimbang kedua temennya. Entah kenapa aku ngerasa karakter Ped itu kok aku banget ya. Aku kan kalo dibanding temen-temenku ya sama kayak dia. Paling diem. Hehe.. :))
Ped ^^ |
Well, aku juga suka cowok kayak gitu. Aku juga suka sama Khung. Dia tuh kocak banget, paling gokil diantara yang lain. Tapi sayangnya dia egois, emosian, dan terlalu gegabah mengambil keputusan. Itu yang nggak aku suka dari dia. Kalo secara penampilan, menurutku kembarannya, si Kae lebih cool :D
Nggak cuma film nya, aku juga jatuh cinta sama original soundtrack nya. Aku suka banget sama lagu Deep in My Heart. Aku cari lagu ini di Youtube, dan aku nemuin tiga versi. Ada versi rock yang dibawain sama grup band Aof Big Ass, original akustik yang dibawain sama Jirayu La-ongmanee dan Nattasha Nauljam (yang nggak lain adalah pemeran Ped dan Ern) dan akustik versi Indonesia yang dibawain sama Leo. Pas aku denger lagu versi Indonesia nya, ternyataaaaaa liriknya dalem banget. Gini nih liriknya :
Melodi ini milik kita berdua
Dengarkanlah dan kenang masa kita
Walaupun waktu telah berlalu.. Kau di hatiku..
Ingatkah lagu yang kau nyanyikan?
Saat kau sendiri dan kesepian
Masihkah kau ingat? Kuingin tau..
Karena waktu tak pernah berhenti berdetak
Waktu telah mengubah segalanya
Tapi kenanganmu takkan pernah hilang..
Di hatiku kau tak kan berubah
Hanya kamu tak kan pernah terganti
Semakin kurasa sepi, makin kuingat kau
Lagu itu slalu kuingat
Tiap kunyanyikan, terbayang dirimu
Tak peduli waktu berlalu
Kau slalu di hatiku
Saat mimpiku tak dapat kuraih
Saat kutersesat dan kuterbuang
Tapi kubahagia, kau ada di hatiku
Tak peduli waktu berlalu, kau slalu di hatiku
Diantara ketiga lagu ini, I think the original version is
better. Apalagi kalo denger lagunya sambil nonton video klipnya. Beh.. sounds
romantic..
Okay, forget it..
Satu pesan yang bisa diambil dari film ini adalah, sometimes you got to SUCK before you SUCCEED!
0 komentar:
Posting Komentar