Minggu, 03 Maret 2013

Tentang Temen-Temen Facebook

Aku suka berselancar di dunia maya, khususnya Facebook. Facebook udah seperti dunia kedua buat aku. Bahkan terkadang aku merasa lebih nyaman bersosialisasi disana dibanding didunia nyata. Aku udah menggunakan Facebook sejak tahun 2008, dan sampe sekarang aku masih pake akun Facebook yang sama. Awalnya Facebook terasa membosankan buat aku. Aku pikir kok kayaknya Friendster lebih asik daripada Facebook.

Facebook mulai terasa rame pas aku mengidolakan para peserta acara The Master yang waktu itu tayang di RCTI. Aku bertemen sama para fans acara itu. Aku juga nge-add para peserta acara The Master itu, kayak Denny Darko, Abu Marlo, Richard Rain, Russel Miracle, Joe Sandy, Rizuki, Elizabeth Jeva, Cosmo, bahkan Limbad, dll. Banyak deh pokoknya, dan itu asli akun official mereka. Waktu itu aku dan para fans The Master yang lain sering dikirimin trik-trik magic, mulai dari sulap, sampe cara menghipnotis, mind reading, dan astral projection. Tapi nggak pernah aku coba sih. Hahaha..

Dari semua fans acara The Master yang aku kenal, yang paling deket sama aku adalah Wulan dan Yosefa. Aku sering SMSan sama dua orang ini. Tapi diantara dua orang ini, aku paling deket sama Yosefa. Aku kenal sama cewek Bogor ini sejak jaman-jaman Friendster masih tenar. Aku sama dia sering sharing, nggak cuma tentang idola, tapi juga tentang masalah pribadi. Tapi sayangnya sekarang kami nggak sedeket dulu lagi. Apalagi sama Wulan, udah nggak ada kontak sama sekali.

Waktu itu juga aku mengidolakan Michael Jackson. So, aku juga bertemen dengan para fans Michael Jackson. Tapi nggak ada diantara mereka yang aku kenal deket.

Dan pas memasuki tahun 2010, Facebook-ku semakin rame. Waktu itu aku mengidolakan My Chemical Romance. Dan semenjak itu banyak banget MCRmy yang aku add dan nge-add aku, nggak cuma yang dari dalem negeri, tapi juga yang dari luar. Biasanya kami saling sharing opini dan info tentang MCR dan saling tag foto.

Aku pernah punya seorang temen MCRmy yang berasal dari Meksiko, sekitar tahun 2011. Namanya Araceli. Mungkin selama sekitar satu tahun aku bertemen sama dia. Selama kami bertemen, kami saling bertukar cerita. Udah kayak sahabat aja. Aku cerita tentang kehidupanku, dan dia cerita tentang kehidupan dia. Kami juga saling cerita tentang budaya negara kami masing-masing. Seringkali aku tercengang kalo nyimak ceritanya. Coz kebanyakan apa yang dia sampein bertolak belakang sama aku. Dari cerita-ceritanya aku tau bahwa ternyata kebanyakan warga Meksiko itu atheis alias nggak percaya sama Tuhan, dari ceritanya aku tau bahwa banyak remaja disana yang tinggal serumah sama pacarnya sehingga banyak dari mereka yang hamil muda diluar nikah (kalo ini di Indo juga banyak yak..), dari ceritanya aku tau bahwa ternyata disana banyak perilaku seks menyimpang, dan dia juga bercerita tentang betapa bencinya dia sama musik Banda (musik yang berasal dari Meksiko) karena lirik musiknya yang berisi tentang seks dan merendahkan derajat wanita.

Kami juga sharing tentang film dan musik favorit masing-masing. Aku sempet memperkenalkan lagu Nidji ke dia. Dia dengerin  lagu Nidji yang Shadows. "It sounds pretty good," katanya.

Oh ya, aku pernah cerita sama dia tentang hari kiamat. Waktu itu aku bilang bahwa kiamat adalah rahasia Tuhan. Eh, dia malah ketawa. Aku sama dia juga pernah cerita-cerita tentang darimana kita berasal. Waktu itu dia nanya, "Putri, menurut kamu, darimana kita berasal?" Lalu aku jelasin ke dia bahwa kita diciptakan oleh Tuhan, dan kita adalah keturunan dari Adam dan Hawa. Tapi yah namanya juga orang atheis, dia ketawa lagi. Dia berpendapat bahwa Adam dan Hawa itu cuma sebuah teori. Lalu aku tanya balik tentang pendapat dia mengenai darimana kita berasal. Dan dia bercerita tentang kepercayaan warga Meksiko mengenai asal terciptanya manusia. Dia bilang, "My teacher used to say that we come from a fish. The fish had sex with another fish and made a monkey.." yang artinya kira-kira "Guruku pernah berkata bahwa kita berasal dari ikan. ikan itu kawin dengan ikan lainnya dan menghasilkan seekor monyet.."
Hahaha.. aku ketawa aja pas baca message nya itu. Tapi ternyata dia sendiri yang merupakan warga Meksiko nggak percaya dengan sejarah turun temurun dari negaranya tersebut. "That's a weird and stupid thoughts!" katanya. Lalu dia mengemukakan opininya sendiri, "We are an experiment of another people and we live in a big black box with another planets.." yang maksudnya kira-kira, kita adalah hasil eksperimen dari manusia lainnya, dan sebelum terlahir ke dunia, kita hidup di kotak besar hitam bersama planet-planet. Yah, cukup aneh juga. Tapi aku hargain opininya itu. Well, everybody has their own opinion, right?

Tapi sayangnya pertemanan kami nggak berjalan lama. Percakapan kami berakhir di tanggal 7 Januari 2012. Kabar terakhir yang aku terima dari dia adalah, dia pindah rumah. Cuma itu. Kami bener-bener lost contact. Aku pikir kayaknya dia tutup akun, coz akun Facebooknya nggak bisa diakses lagi. Sayang banget. Padahal aku seneng banget bertemen sama dia. Bagi aku dia tuh pinter, kocak, dan nyenengin. Yah sedikit nakal sih, kayak remaja-remaja labil pada umumnya, tapi aku yakin bahwa sebenernya dia itu baik. Dia juga cewek yang nekat. Shock aku kalo denger cerita-ceritanya. Haha..

Sampe sekarang aku kangen sama dia. Aku berharap aku dan dia bisa dipertemukan lagi, dan bertemen lagi kayak dua tahun yang lalu. Ara, how are you? Do you remember me? It's Putri.. and I miss you so much, Buddy.. :')

Selain itu, dari Facebook aku mengenal Puji. Dia bukan fans acara The Master, bukan fans Michael Jackson, bukan juga MCRmy. Aku mengenal dia waktu aku mengenal Yanto, MCRmy Tasikmalaya. Yanto ini temennya Puji. Awalnya aku komunikasi sama Yanto, tapi lama-lama aku malah deket sama temennya, si Puji. Aku sama Puji juga sering curhat via SMS. Aku udah nganggep dia sebagai sodara aku, dan sampe sekarang kami masih komunikasi.

Sekitar tahun 2012, aku deket sama tiga orang MCRmy. Mereka adalah Tyas, Maya, dan Fany.
Aku mulai deket sama mereka sekitar bulan Maret kalo nggak salah. Waktu itu aku update status yang isinya nyindir salah satu temen MCRmy yang blagu banget. Mereka bertiga nimbrung, komen di statusku itu. Eh, semenjak itu kami jadi deket. Sering ngobrol dan ngerumpi bareng di Facebook. Kami memanggil satu sama lain dengan sebutan 'jeng', udah kayak ibu-ibu yang hobi ngegosip di sinetron-sinetron aja. Dan karena sering ngerumpi berempat, kami pun jadi membentuk sebuah geng rumpi. Bahkan kebersamaan kami diabadikan dalam sebuah gambar animasi yang dibuat sama temennya Teh Tyas.

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiafwpv5B6vbgRB0HAYknoc0sOWpfVAcYnLw-AE4j5plluZh6NbrbqESADgfCW0c5VSToeHd0EDGEnepCJqRtNIEH0rdzSw0SGbEcAsRFufAEj_cPhZyHO9IEqTo-sSVuHHvkFCIknb1OrW/s400/550048_354723207902290_100000938414199_1010487_.jpg
(Ki-Ka) aku, Maya, Fany, Teh Tyas

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjDOdeA7RZCgjQthCMwILvfGboXI0zhqTxREOOjc4JWIS9d0MZ5GsVT1IjC1HomAOIwsuOa98Ga-2F6BD-KAdxkcPj0tsaUisnU06a2kOLHsb1DR5teovAGQisuLv0ZXpmc8jt6QhPYTL-h/s400/408433_351963008178310_100000938414199_1002715_.jpg
aku (merah), Teh Tyas (hitam), Fany (ijo), Maya (ungu)

Sebenernya masih ada satu gambar lagi, tapi nggak tau kemana. Hahaha..

Aku dan mereka bertiga udah kayak sodara. Fany yang paling tua, lalu Teh Tyas, kemudian aku, dan Maya yang paling bungsu. Mereka bertiga koplak-koplak, apalagi Fany, sedangkan aku yang paling diem.

Namun suatu hari kami harus menerima kenyataan yang mencengangkan dan nggak terduga. Aku udah memposting tentang ini di postingan aku tanggal 16 Agustus 2012.
Berawal dari kecurigaan Teh Tyas bahwa Fany sebenernya 'nggak ada'. Suatu hari dia bertanya sama aku via SMS, "Jeng, kamu pernah mikir nggak sih kalo Fany tuh sebenernya akun fake yang dibuat sama faker?" Waktu itu aku nggak ngerti kenapa Teh Tyas bisa berpikir demikian. Kemudian dia mengemukakan beberapa alasan yang membuat dia berpikir demikian, dan aku pikir alasannya masuk akal juga sih. Dan semenjak dia ngomong gitu, diem-diem aku jadi tertarik buat nyelidikin. Kebetulan waktu itu aku lagi terobsesi sama tokoh L dari film Death Note. Siapa tau investigasi aku berhasil.

Daaaann.. investigasi pun membuahkan hasil. Ketauan deh kalo foto-foto yang dia pake di Facebook itu bukan foto dia. Aku pun menceritakan hal itu kepada Teh Tyas dan Maya. Kemudian kami melanjutkan investigasi lebih lanjut. Setelah beberapa lama melakukan investigasi, pada 15 Agustus 2012, jelaslah bahwa Fany yang kami kenal selama ini itu FAKE. Sebenernya Fany hanyalah akun palsu yang dibuat dan dikendalikan oleh seorang cowok! Well, aku, Maya dan Teh Tyas jelas kecewa banget. Kami udah sharing banyak sama dia, ternyata dia adalah cowok!

Sejak saat itu, kami pun nggak pernah mau lagi komunikasi sama dia. Kami bener-bener lost contact sama dia. Facebook nya pun udah nggak aktif lagi. Parahnya, banyak anak MCRmy yang kehilangan dia. Hahaha.. Yah, sayang banget sih. Fany kan terkenal cantik dan asik diajak gaul. Jelaslah banyak yang kehilangan. Sejak Fany nggak ada, geng rumpi pun udah nggak ada lagi. Kami (yang sekarang jadi bertiga) udah jarang ngerumpi lagi kayak dulu, tapi masih bertemen sih sampe sekarang. Malah kami bertiga pernah ngelakuin conference call. Waduuuuhh.. rame banget..
Yang paling rame jelas Teh Tyas dan Maya. Aku..?? Dengerin doang.. (=__=)

Aku deket banget sama Teh Tyas. Mungkin diantara semua temen Facebook aku, dialah yang paling deket. Kami sharing hampir semua hal. Mulai dari hal yang umum, sampe hal yang paling pribadi. Aku udah anggap dia sebagai kakakku sendiri. Itulah kenapa aku percaya sama dia. Kadang aku berpikir, kenapa orang yang enak diajak sharing itu selalu berjarak jauh dari aku? Araceli di Meksiko, Puji di Tasik, Maya di Nganjuk, dan Teh Tyas di Bogor. Aku pengen banget ketemu mereka, khususnya Teh Tyas. Kalo kami ketemu, mungkin kami kayak adik dan kakak kali ya. Kami punya selera musik sama, beberapa masalah yang hampir sama, dan tinggi badan yang sama. Mungkin bedanya, dia rame, aku diem dan dia cantik, aku biasa aja. Hahahaa..

Aku sering mikir, apakah pertemenan kami bakal berlangsung selamanya? Apakah suatu saat nanti kami bisa ketemu di dunia nyata? Bahkan aku pernah ngebayangin, gimana kalo seandainya jejaring sosial dan alat komunikasi elektronik lainnya nggak bisa diakses lagi karena suatu hal? Gimana kami bisa komunikasi? Dan setelah semuanya membaik, apakah kami masih bisa ketemu di jejaring sosial lagi?

Haaahh.. saat ini aku bener-bener berharap kami bisa dipertemukan secara langsung. Yah, aku mikir juga sih bahwa mungkin kalo ketemu langsung aku malah canggung buat sharing, tapi aku bener-bener pengen ketemuuuu... \(o)/
 Yah, hopefully deh.. 

Yang aku tulis namanya tadi, semoga kalian tau bahwa betapa saya sayaaaang sama kalian.. (∩_∩) 


0 komentar:

Posting Komentar

Total Tayangan Halaman

 
;