Teruntuk Kawan-kawan Yang Mengagumkan
Pada tahun 2013, aku yang baru saja berkeliling Indonesia
memutuskan untuk mengikuti kata hatiku: menjadi penulis. Tapi, nasib berkata
lain. Sewaktu tiba di kampung halamanku, Bandung, lagu-laguku yang seliweran di
internet sedari aku belum berkelana ternyata mendapat anemo yang luar biasa
besar. Nasib membawaku untuk serius di dunia musik. Kukumpulkan beberapa
sahabat, kemudian membentuk @kerabatkerja. Kami mulai perform di sana-sini,
tanpa terasa ratusan panggung sudah kami taklukkan.
Hingga, hampir empat tahun berlalu, datanglah perasaan yang
paling kutakutkan: jenuh.
Kian lama, aku tidak lagi menikmati berada di panggung; aku
lelah dengan segala ingar-bingar; aku takut ketika orang-orang lebih
memerhatikan tampangku (yang pas-pasan), dibandingkan karyaku. Aku rindu
bertualang, rindu mendaki, rindu berbincang dengan kawan-kawan baru tanpa harus
sibuk selfie, rindu melihat senja di tepi pantai tanpa harus diseret pulang karena
jadwal manggung yang padat, rindu mengasingkan diri untuk menulis.
Maka dari itu, aku memutuskan untuk mengundurkan diri dari
Kerabat Kerja. Semoga kami sukses di jalan kami masing-masing. Aku memohon maaf
yang sebesarnya jika mengecewakan Kawan-kawan yang telah mendukung hingga
sejauh ini. Jika memang berjodoh, mungkin kelak kami akan kembali melangkah
beriringan. Dan yakinlah, di luar panggung, kami akan tetap menjadi saudara.
Terima kasih, jabat erat, peluk hangat.
Salam: Fiersa Besari
Source : @fiersabesari |
Firstly, aku berharap Teman-Teman Pembaca nggak bosan karena selama dua pekan ini aku menulis tentang satu orang yang sama (Ge-Er kau, Put. Bodo amat. Siapa juga yang rutin baca blogmu?)
Well, aku baru aja bangun dari tidur nyenyak sebelum akhirnya bangun dan dikejutkan dengan postingan terbaru yang diposting Bang Fiersa di Instagramnya. Aku nggak mau sebut ini sebagai mimpi buruk di tengah malam, tapi aku nggak bisa bohong kalo ini nyesek. Iya, nyesek.
Apa itu artinya aku nggak akan mendengar karya musik terbarunya lagi?
Nggak bisa lihat dia manggung lagi?
Ya ampun, aku benar-benar nggak menyangka bahwa pertemuan kami dua pekan lalu itu menjadi pertemuan yang pertama sekaligus yang terakhir.
Setelah ini, apa mungkin bisa bertemu lagi?
Aku bersyukur.. Bersyukur karena pernah diberi kesempatan untuk bertemu lelaki mengagumkan dan rendah hati ini, meskipun waktunya amat sangat terbatas. Aku akan merindukan karya musiknya yang minus kata 'Cinta', merindukan suara tarikan nafasnya di awal baris lagu yang dinyanyikannya..
Sebagai penggemar, aku menghargai keputusannya ini. However, menurutku, ia mengundurkan diri dengan alasan yang keren. Ketika orang lain menginginkan popularitas, ia justru memutuskan berhenti ketika dirinya hampir naik ke atas daun. Apapun keputusannya, semoga ini yang terbaik. Yah, jika kami nggak bisa bersua lagi sebagai seorang musisi dengan pendengarnya, mungkin suatu saat kami bisa bersua sebagai seorang penulis dengan pembacanya. Semoga.
Sukses selalu, Bang Fie dan Kerabat Kerja. ILYA :)
2 komentar:
Seorang penulis dengan pembacanya. Hmm aq yakin sblm baca tuntas aku liat kata "pacarnya" loh..kok ilang. Mana ya. Wkwkwk
Tif, kok aku ngakak baca komenmu 😂😂😂😂😂😂
Posting Komentar