Rabu, 13 Juni 2018

Dua Hari Menjelang Idul Fitri


Soo.. it’s just two days to go, menuju Idul Fitri 1 Syawal 1439H. Semoga aku nggak menyesal, karena jujur untuk ramadhan tahun ini, ibadahku kurang maksimal. Ibadah full aku lakukan di rumah, termasuk shalat Tarawih. Dan di hari-hari terakhir ramadhan tahun ini, aku cuma berharap agar besok aku bisa berkesempatan untuk menikmati puasa hari terakhir dan shalat Ied. Soalnya udah seminggu ini aku bolos puasa dan shalat karena kedatangan ‘tamu’.

Well, setelah kemarin aku mengikuti acara buka puasa bersama para karyawan di kantor tempatku bekerja, hari ini aku berbuka puasa bersama adik dan teman-teman masa kecil kami. Siapa lagi kalo bukan Tri dan Dewi? Kebetulan adikku udah di Cirebon sejak lima hari yang lalu.

Sekitar jam setengah lima sore, aku yang dijemput adik dari kantor langsung menuju lokasi dimana kami akan mengadakan acara buka puasa bersama. Kami janjian ketemuan di McDonalds Kartini. Disana rupanya Dewi udah tiba lebih dulu dan memesan makanan. Dia nggak sendiri, melainkan ditemani Adrian—keponakannya yang masih berusia tiga tahun—yang waktu itu asik mengunyah ayam goreng dan french fries. Karena nggak mau ngantri terlalu lama, aku dan adik langsung memesan makanan. Ya know lah, kalo udah mendekati waktu Maghrib, tempat pasti udah rame dan antriannya pasti panjang banget.

Aku memesan dua paket spicy chicken buat aku dan adik, yang nggak aku tau bahwa rasanya ternyata pedes gila (untukku yang nggak begitu suka pedes). Waktu itu Dewi cerita,
“Tau nggak sih, waktu itu aku ke McD sama temanku dan pesan makanan baru menjelang Maghrib, ternyata ayam gorengnya tinggal yang spicy doang. Yang lainnya habis. Dan tau nggak? Kami semua kepedesan, termasuk temanku yang suka banget sama pedes”.
Aku langsung shocked. Masa sih?
Penasaran, aku comot deh secuil kulit ayam goreng yang aku pesan, dan ternyata benar, baru secuil aja udah kerasa pedesnya.
“Bener kan?” tanya Dewi. Aku manggut-manggut sambil nyeruput lemon tea. Nyesel pesan yang spicy. Kirain nggak sepedas itu, coz ayam goreng di resto fast food sebelah nggak sepedes ini. Melihat reaksiku, adikku—yang juga nggak terlalu suka pedes—mutung.
“Teteh sih.. Ane lagi sariawan di empat titik, malah dipesenin yang pedes. Mana ada jerawat pula di bawah idung”, protesnya. Oke, makan pedes bikin sariawan perih, tapi apa hubungannya dengan jerawat di bawah idung? Lagian heran juga kenapa anak itu protes. Lah waktu ditanya mau pesan apa, dia bilang, “Samain aja” (-__-‘)

Sekitar jam setengah enam, Tri baru tiba. Anyway, dia baru aja terapi akupuntur di kawasan Merdeka, makanya telat. Karena udah masuk waktu buka puasa, kami pun makan. Aku makan pelan-pelan gara-gara kepedesan, sedangkan adikku yang tadi protes ternyata nyantai aja. Malah dia ngabisin kulit ayam yang aku sisihkan (karena itu bagian pedesnya). Setelah makan, seperti biasa kami pun foto-foto.

Puas foto-foto, kami pun keluar dari McD. Kami menunggu mobil jemputan Dewi dan Tri di parkiran. Aku menggandeng Adrian yang entah kenapa tiba-tiba jadi lengket sama aku. Selama menunggu jemputan, si ganteng ini asik bergelayut di lenganku. Ini aneh, karena biasanya anak kecil takut sama aku, ini enggak. Haha.. Aura seramku hilang kali ya? Apa karena bulan Ramadhan? Wkwkwk.. Entahlah. Ketika mobil jemputan datang, kami pun berpisah dan janjian ketemu di rumahku.

Di rumah, Adrian kembali mengekor tantenya. Dia nggak mau ditinggal di rumah. Akhirnya diajak pula lah dia ke rumahku. Sementara Dewi dan adikku main playstation, aku dan Tri sibuk meladeni Adrian yang asik menangkis balon tiup pakai raket nyamuk (dikira tenis kali ya). Ada hal lucu waktu itu. Beberapa lama setelah meladeni Adrian main ‘balon tenis’, aku pun meninggalkan Adrian yang akhirnya anteng main game. Aku masuk kamar untuk melepas jilbab dan menggantinya dengan topi kupluk, setelah itu aku ke toilet buat buang air kecil. Tapi Adrian tiba-tiba mengejarku.
“Tanteeeee..” teriaknya. Aku pun menunda ke toilet dan menghampirinya.
“Apa?” tanyaku. Trus tau nggak dia bilang apa?
“Ih, tante yang tadi pakai kerudung biru mana?” gitu. Rupanya dia nggak ngenalin aku yang udah lepas jilbab. Wkwkwk..

Sekitar jam sembilan malam, mereka pun pulang. Itu pun Adrian harus dibujuk habis-habisan karena dia asik memencet-mencet tombol joystick sambil menonton adikku yang main PS. Well, intinya I was so happy today. Aku bersyukur bisa menikmati hari-hari terakhir bareng teman-teman masa kecil. Bersyukur juga karena untuk Idul Fitri tahun ini aku mendapat jatah libur selama lima hari, nggak tiga hari kayak tahun lalu. Wkwk.. Lumayan lah.

The last.. Happy long weekend, Everyone.. :)

0 komentar:

Posting Komentar

Total Tayangan Halaman

 
;